Ini Tanda-tanda Mobil Diisi Bensin Tak Sesuai RON

Minggu, 02 Maret 2025 - 17:43 WIB
loading...
Ini Tanda-tanda Mobil...
Tanda-tanda Mobil Diisi Bensin Tak Sesuai RON. FOTO/ DOK SindoNews
A A A
JAKARTA - Bahan bakar menjadi sumber tenaga utama mesin pembakaran internal. Di Indonesia, beragam jenis bahan bakar ditawarkan sesuai kadar oktan atau RON. Ini disesuaikan dengan kapasitas mesin dan tenaga yang dikeluarkan.



Setiap pabrikan menganjurkan kadar RON yang harus digunakan pada model yang dipasarkan. Saat ini, RON 92 menjadi standar bagi sebagian besar mobil yang beredar di Indonesia agar penggunaan BBM efisien dan mesin bekerja maksimal.

Pembalap Indonesia, Rifat Sungkar, mengatakan apabila menggunakan bahan bakar di bawah RON yang dianjurkan, maka mesin tidak akan bekerja maksimal. Seperti mobil turbo yang seharusnya menggunakan Pertamax tapi diisi Pertalite.

"Mobil turbo bisa saja menggunakan bensin Pertalite, tapi akan jadi lebih boros. Mesin membutuhkan tingkat pembakaran tinggi, sehingga bensin akan terus disalurkan. Untuk itu, jika ingin lebih irit pakai oktan lebih tinggi," kata Rifat Sungkar saat dihubungi MNC Portal.

Pertamina juga memberikan penjelasan mengenai kandungan pada setiap produk BBM yang ditawarkan. Ini dilakukan agar pemilik kendaraan bisa memilih bahan bakar yang tepat bagi kendaraannya.

1. Pertamax Turbo

Pertamax Turbo merupakan varian BBM hasil kolaborasi Pertamina dan perusahaan mobil asal Italia, Lamborghini. Jenis BBM Pertamina yang satu ini diproduksi dengan menggunakan formula Ignition Boost Formula (IBF) dengan kadar RON 98.

Dirancang untuk memenuhi persyaratan mesin berteknologi tinggi, kelebihan BBM ini adalah meningkatkan drivability, meningkatkan akselerasi, memaksimalkan kecepatan tertinggi, meningkatkan tenaga mesin, dan menyempurnakan pembakaran.

Namun, Pertamax Turbo juga memiliki kekurangan seperti harganya yang cukup mahal dan hanya bisa digunakan pada kendaraan tertentu dengan mesin yang memiliki kompresi 11-13:1.

2. Pertamax

Jenis BBM Pertamina berikutnya adalah Pertamax dengan kadar oktan 92 berstandar internasional. Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan dengan kompresi 10:1 sampai rasio 11:1 atau kendaraan dengan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI).

Pertamax sendiri memiliki keunggulan seperti ecosave technology yang mampu membersihkan bagian dalam mesin, dilengkapi pelindung anti karat, mencegah korosi pada saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin, serta mampu menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna.

Kekurangan BBM Pertamina jenis Pertamax adalah harganya yang tak menentu karena mengikuti harga minyak dunia. Khusus untuk motor yang tak memiliki radiator, maka mesin bisa menjadi lebih panas.

3. Pertalite

Pertalite merupakan jenis BBM Pertamina yang saat ini sangat diandalkan oleh masyarakat Indonesia dalam beraktivitas menggunakan kendaraan bermotor. Jenis BBM ini memiliki oktan 90 yang dapat dikenali dengan warna hijau terang dan jernih.

Memiliki kadar RON 90 membuat Pertalite dapat digunakan oleh kendaraan dengan kompresi mesin 9-10:1. Keunggulan Pertalite adalah ramah lingkungan, ada kandungan detergen, tapi tidak sebanyak Pertamax, harga lebih murah, tambahan additive membuat Pertalite mampu menempuh jarak yang lebih jauh.

Kekurangan Pertalite adalah mengakibatkan knocking atau ngelitik pada kendaraan bermesin diatas 125 cc, usia komponen mesin lebih singkat pada kendaraan dengan mesin berkompresi tinggi, serta bensin lebih boros sekitar 20 persen di mesin kompresi tinggi.

4. Pertamina Dex

Pertamina Dex merupakan bahan bakar untuk mesin diesel terbaik yang mampu membuat kinerja mesin lebih optimal. BBM jenis ini sangat disarankan untuk kendaraan dengan mesin diesel modern berteknologi Common Rail System.

Memiliki Cetane Number (CN) 53 dengan standar Euro 3, Pertamina Dex memiliki keunggulan ramah lingkungan. Kandungan sulfur yang kurang dari 300 juga membuatnya dapat menjaga mesin lebih awet dan anti karat.

Namun, kekurangan Pertamina Dex adalah harganya yang sangat tinggi sehingga mempersulit masyarakat kelas menengah ke bawah untuk membelinya.

5. Dexlite

Dexlite merupakan keluarga baru dari varian Dex Series yang dikeluarkan Pertamina pada 15 April 2016. Memiliki CN 51 dan mengandung sulfur maksimal 1.200, Dexlite sangat cocok untuk membuat mesin diesel lebih bertenaga, tapi harga lebih terjangkau.

Kelebihan BBM Pertamina jenis Dexlite adalah memiliki teknologi yang dapat menjaga mesin tetap awet dan anti karat. Ecosave technology juga memungkinkan Dexlite lebih ramah lingkungan dengan emisi yang lebih sedikit.

Tapi, Dexlite juga memiliki kekurangan seperti harga yang masih mahal dengan hanya lebih murah sekitar Rp1.000 dari Pertamina Dex. Selain itu, kandungan sulfurnya juga masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan Pertamina Dex.

6. Solar atau Biosolar

Jenis BBM Pertamina yang terakhir adalah Solar yang merupakan program subsidi pemerintah untuk angkutan umum yang menggunakan mesin diesel. Kandungan CN 48 memungkinkan untuk digunakan mesin diesel dengan teknologi lama.

Keuntungan menggunakan Solar adalah harganya yang sangat terjangkau. Ketersediaannya juga tersebar di setiap SPBU Pertamina sehingga memudahkan pengguna kendaraan diesel dalam beraktivitas.

Kekurangannya adalah penggunaan Solar pada mesin diesel terbaru akan merusak teknologi Common Rail System. Gas buangnya juga sangat besar sehingga tidak ramah lingkungan.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bugatti W16 Mistral...
Bugatti W16 Mistral Resmi Diperkenalkan, Ini Kelebihannya
Biaya Ganti Warna Motor...
Biaya Ganti Warna Motor di STNK dan BPKB 2025
Daftar Terbaru Merek...
Daftar Terbaru Merek Mobil China yang Beredar di Indonesia
XPeng X9 Resmi Masuk...
XPeng X9 Resmi Masuk Pasar Indonesia
Swiss Izinkan Mobil...
Swiss Izinkan Mobil Otonom Digunakan di Jalan Raya
QJMotor Kembangkan Mesin...
QJMotor Kembangkan Mesin V4 700cc Berteknologi AMT
Industri Otomotif Mulai...
Industri Otomotif Mulai Lirik AI dalam Desain Motor dan Mobil
Melihat Langsung Proses...
Melihat Langsung Proses Produksi Mobil Daihatsu di Pabrik KAP 2
Mercedes-Benz Umumkan...
Mercedes-Benz Umumkan Akan Hadirkan G-Wagen Versi Kecil
Rekomendasi
Kremlin: Barat Sudah...
Kremlin: Barat Sudah Terpecah Belah dan Tak Lagi Kompak
Kerugian Negara akibat...
Kerugian Negara akibat Korupsi Pertamina Rp193,7 Triliun, Hitungan Kejagung Masuk Akal
Alasan Penahanan Vadel...
Alasan Penahanan Vadel Badjideh Diperpanjang Jadi 40 Hari
Kerugian Masyarakat...
Kerugian Masyarakat akibat Pertamax Oplosan Perlu Jadi Perhatian Kejagung
DPP Partai Perindo Bagi-bagi...
DPP Partai Perindo Bagi-bagi Takjil dan Kopiah Gratis
Tumbuh 44,10%, Taspen...
Tumbuh 44,10%, Taspen Life Bukukan Laba Rp130,03 Miliar di 2024
Berita Terkini
McLaren Kenalkan Mesin...
McLaren Kenalkan Mesin Baru, Tenaga Lebih Besar & Lolos Euro7
1 jam yang lalu
VinFast VF 3 Jadi Sorotan...
VinFast VF 3 Jadi Sorotan dan Curi Perhatian Konsumen di Ajang IIMS 2025
4 jam yang lalu
Bugatti W16 Mistral...
Bugatti W16 Mistral Resmi Diperkenalkan, Ini Kelebihannya
6 jam yang lalu
Volvo Siapkan Sedan...
Volvo Siapkan Sedan Listrik yang Bisa Melesat 300 Km Sekali Cas
6 jam yang lalu
Cara Mencari Gerbang...
Cara Mencari Gerbang Exit Tol Terdekat, Mudah Banget!
8 jam yang lalu
Biaya Ganti Warna Motor...
Biaya Ganti Warna Motor di STNK dan BPKP 2025
9 jam yang lalu
Infografis
Jerman Khawatir Bom...
Jerman Khawatir Bom Nuklir AS Tak Bela NATO saat Perang Lawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved