Bersaing di Pasar Otomotif, Ini Cara Jitu BAIC Indonesia Pikat Konsumen
loading...
A
A
A
Sedangkan untuk X55 II dari harga Rp491 juta menjadi Rp420 juta. Bila melakukan pembelian secara kredit, cukup membayar down payment sebesar Rp20 juta. “Jadi ini penawaran yang terbatas ya selama bulan Ramadhan ini,” tutur Dhani.
Siap Hadirkan Deretan Mobil Terbaru
Ke depannya, potensi pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia masih cukup menjanjikan. Terlebih rasio motorisasi atau rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih rendah, yakni sekitar 100 mobil per 1.000 penduduk dibandingkan negara tetangga.
PT JIO Distribusi Indonesia selaku agen pemegang merek BAIC Indonesia, tetap optimistis mendongkrak penjualan kendaraan tahun ini. Tahun ini, BAIC Indonesia menargetkan penjualan sebesar 1000-2000 unit.
"Pasti berpengaruh kenaikan PPN 12 persen ya, cuma saat ini kami melihatnya bahwa elastisitas harga ini berapa besar, saya rasa kami perlu optimistis untuk penjualan sekitar 1000-2000 unit tahun ini," kata Dhani.
Pada Juli 2025 mendatang, BAIC Indonesia akan menghadirkan model mobil terbaru yang akan dipamerkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 untuk meningkatkan penjualan serta merebut pasar otomotif Indonesia.
“Kami juga akan membawa line up produk baru, yaitu BJ30 (kendaraan hybrid) yang akan dipamerkan saat GIIAS 2025 dan kemudian direncanakan untuk membawa BJ41 PHEV, serta kendaraan flagship BAIC BJ80,” ujar Dhani.
BAIC Indonesia akan terus menyuguhkan produk menarik yang sesuai kebutuhan konsumen dengan kualitas dan teknologi unggul, performa mumpuni, baik kendaraan bensin, hybrid, maupun listrik.
Banyaknya gempuran produsen mobil asal China yang bermain di segmen kendaraan listrik, tidak membuat BAIC berniat untuk memboyong kendaraan di segmen tersebut dalam waktu dekat. Pihaknya menargetkan membawa masuk mobil listrik pada akhir 2025 ini.
Menurut Dhani, segmen kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) di pasar otomotif Indonesia masih memiliki volume penjualan yang besar. Da menambahkan, jika pihaknya memasukkan mobil listrik ke pasar Indonesia, mereka justru akan menghadapi tantangan lebih besar, karena antusiasme terhadap mobil listrik di pasar global masih terus berkembang dan belum sepenuhnya diterima di Indonesia.
Dhani menjelaskan, di pasar global BAIC memang sudah memiliki mobil listrik, namun masih menggunakan setir kiri. Sementara untuk setir kanan, masih dalam tahap pengembangan. Pihaknya juga memastikan bakal membawa dua model kendaraan elektrifikasi pada akhir 2025.
Siap Hadirkan Deretan Mobil Terbaru
Ke depannya, potensi pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia masih cukup menjanjikan. Terlebih rasio motorisasi atau rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih rendah, yakni sekitar 100 mobil per 1.000 penduduk dibandingkan negara tetangga.
PT JIO Distribusi Indonesia selaku agen pemegang merek BAIC Indonesia, tetap optimistis mendongkrak penjualan kendaraan tahun ini. Tahun ini, BAIC Indonesia menargetkan penjualan sebesar 1000-2000 unit.
"Pasti berpengaruh kenaikan PPN 12 persen ya, cuma saat ini kami melihatnya bahwa elastisitas harga ini berapa besar, saya rasa kami perlu optimistis untuk penjualan sekitar 1000-2000 unit tahun ini," kata Dhani.
Pada Juli 2025 mendatang, BAIC Indonesia akan menghadirkan model mobil terbaru yang akan dipamerkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 untuk meningkatkan penjualan serta merebut pasar otomotif Indonesia.
“Kami juga akan membawa line up produk baru, yaitu BJ30 (kendaraan hybrid) yang akan dipamerkan saat GIIAS 2025 dan kemudian direncanakan untuk membawa BJ41 PHEV, serta kendaraan flagship BAIC BJ80,” ujar Dhani.
BAIC Indonesia akan terus menyuguhkan produk menarik yang sesuai kebutuhan konsumen dengan kualitas dan teknologi unggul, performa mumpuni, baik kendaraan bensin, hybrid, maupun listrik.
Banyaknya gempuran produsen mobil asal China yang bermain di segmen kendaraan listrik, tidak membuat BAIC berniat untuk memboyong kendaraan di segmen tersebut dalam waktu dekat. Pihaknya menargetkan membawa masuk mobil listrik pada akhir 2025 ini.
Menurut Dhani, segmen kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) di pasar otomotif Indonesia masih memiliki volume penjualan yang besar. Da menambahkan, jika pihaknya memasukkan mobil listrik ke pasar Indonesia, mereka justru akan menghadapi tantangan lebih besar, karena antusiasme terhadap mobil listrik di pasar global masih terus berkembang dan belum sepenuhnya diterima di Indonesia.
Dhani menjelaskan, di pasar global BAIC memang sudah memiliki mobil listrik, namun masih menggunakan setir kiri. Sementara untuk setir kanan, masih dalam tahap pengembangan. Pihaknya juga memastikan bakal membawa dua model kendaraan elektrifikasi pada akhir 2025.
Lihat Juga :