Enam Stategi Prioritas saat Penjualan Kendaraan Melempem
loading...

Industri Otomotif pada 2025 melempem. FOTO/ Dok SindoNews
A
A
A
JAKARTA - Data Gaikindo, penjualan mobil wholesales di Indonesia sepanjang Maret tahun ini mengalami penurunan menjadi hanya 70.892 unit, atau mengalami penurunan 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebanyak 74.720 unit.
BACA JUGA - Kolaborasi Apik Bangkitkan Ekonomi lewat Industri Otomotif
Bebeda dengan kinerja mobil baru, penjualan kendaraan bekas, lelang dan sewa kendaraan justru tumbuh. Ini dicatatkan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). Melalui unit usahanya MPMRent dan AUKSI mereka justru mencatatkan kinerja positif.
"Kami bersyukur atas pencapaian di 2024 dan akan terus melangkah dengan strategi adaptif dan berkelanjutan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan," ujar Group CFO MPMX, Beatrice Kartika di Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Menghadapi 2025 yang penuh tantangan, lanjut dia, MPMX telah menetapkan enam strategi prioritas yang akan menjadi penggerak utama pertumbuhan grup, yaitu penguatan sinergi lintas unit usaha, pengembangan portofolio bisnis baru, peningkatan kompetensi SDM, percepatan digitalisasi, modernisasi sistem teknologi informasi, serta meningkatkan kegiatan.
![Enam Stategi Prioritas saat Penjualan Kendaraan Melempem]()
MPMX yang mencakup unit usaha MPMInsurance, MPMRent, AUKSI, dan Jaccs MPM Finance Indonesia, meraih pertumbuhan bisnis yang baik. Kinerja grup secara konsolidasi mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 14 persen menjadi Rp15,8 triliun dan kenaikan laba bersih sebesar 11 persen menjadi Rp582 miliar. Kinerja ini didorong kontribusi kuat dari seluruh lini bisnis yang tergabung dalam ekosistem grup MPM.
MPMInsurance mencatatkan pertumbuhan premi bersih sebesar 7 persen, didorong portofolio produk properti dan engineering yang terus meningkat. Sementara itu, MPMRent mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 6 persen, yang berasal dari meningkatnya jumlah armada sewa dan volume penjualan mobil bekas.
Di sisi lain, AUKSI sebagai balai lelang kendaraan milik MPMX menunjukkan pertumbuhan dengan peningkatan jumlah pelanggan baru sebesar 32 persen, kenaikan transaksi sebesar 18 persen, dan pertumbuhan unit kendaraan terjual sebesar 6 persen.
Jaccs MPM Finance, yang fokus pada segmen pembiayaan ritel, menjalankan strategi perbaikan kualitas aset secara menyeluruh, dengan tetap mencatat pertumbuhan pada produk-produk pembiayaan aktif, seperti refinancing kendaraan roda dua dan pembiayaan multiguna.
Menurut Beatrice, MPMX telah menetapkan enam strategi prioritas yang akan menjadi penggerak utama pertumbuhan grup di 2025, yaitu penguatan sinergi lintas unit usaha, pengembangan portofolio bisnis baru, peningkatan kompetensi SDM, percepatan digitalisasi, modernisasi sistem teknologi informasi, serta meningkatkan kegiatan dan partisipasi pada program lingkungan dan sosial agar terus memberikan dampak positif kepada masyarakat.
BACA JUGA - Kolaborasi Apik Bangkitkan Ekonomi lewat Industri Otomotif
Bebeda dengan kinerja mobil baru, penjualan kendaraan bekas, lelang dan sewa kendaraan justru tumbuh. Ini dicatatkan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). Melalui unit usahanya MPMRent dan AUKSI mereka justru mencatatkan kinerja positif.
"Kami bersyukur atas pencapaian di 2024 dan akan terus melangkah dengan strategi adaptif dan berkelanjutan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan," ujar Group CFO MPMX, Beatrice Kartika di Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Menghadapi 2025 yang penuh tantangan, lanjut dia, MPMX telah menetapkan enam strategi prioritas yang akan menjadi penggerak utama pertumbuhan grup, yaitu penguatan sinergi lintas unit usaha, pengembangan portofolio bisnis baru, peningkatan kompetensi SDM, percepatan digitalisasi, modernisasi sistem teknologi informasi, serta meningkatkan kegiatan.

MPMX yang mencakup unit usaha MPMInsurance, MPMRent, AUKSI, dan Jaccs MPM Finance Indonesia, meraih pertumbuhan bisnis yang baik. Kinerja grup secara konsolidasi mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 14 persen menjadi Rp15,8 triliun dan kenaikan laba bersih sebesar 11 persen menjadi Rp582 miliar. Kinerja ini didorong kontribusi kuat dari seluruh lini bisnis yang tergabung dalam ekosistem grup MPM.
MPMInsurance mencatatkan pertumbuhan premi bersih sebesar 7 persen, didorong portofolio produk properti dan engineering yang terus meningkat. Sementara itu, MPMRent mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 6 persen, yang berasal dari meningkatnya jumlah armada sewa dan volume penjualan mobil bekas.
Di sisi lain, AUKSI sebagai balai lelang kendaraan milik MPMX menunjukkan pertumbuhan dengan peningkatan jumlah pelanggan baru sebesar 32 persen, kenaikan transaksi sebesar 18 persen, dan pertumbuhan unit kendaraan terjual sebesar 6 persen.
Jaccs MPM Finance, yang fokus pada segmen pembiayaan ritel, menjalankan strategi perbaikan kualitas aset secara menyeluruh, dengan tetap mencatat pertumbuhan pada produk-produk pembiayaan aktif, seperti refinancing kendaraan roda dua dan pembiayaan multiguna.
Menurut Beatrice, MPMX telah menetapkan enam strategi prioritas yang akan menjadi penggerak utama pertumbuhan grup di 2025, yaitu penguatan sinergi lintas unit usaha, pengembangan portofolio bisnis baru, peningkatan kompetensi SDM, percepatan digitalisasi, modernisasi sistem teknologi informasi, serta meningkatkan kegiatan dan partisipasi pada program lingkungan dan sosial agar terus memberikan dampak positif kepada masyarakat.
(wbs)
Lihat Juga :