Indonesia Pasang Target Gila: 100 Ribu Mobil Listrik Mengaspal Akhir 2025! Realita atau Omon-omon?
loading...
Pemerintah menargetkan penjualan mobil listrik bisa tembus 100 ribu unit di 2025. Foto: BYD Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dengan nada penuh keyakinan menetapkan target yang cukup berani: 100 ribu unit kendaraan listrik (EV) harus meluncur di jalanan Tanah Air pada akhir tahun 2025! Sebuah visi besar yang didorong oleh keyakinan akan meningkatnya kesadaran masyarakat dan gempuran model-model EV dari berbagai merek.
Angka fantastis ini bukan sekadar harapan kosong. Deputi bidang koordinasi infrastruktur dasar di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Rachmat Kaimuddin, dengan nada optimis mengungkapkan fakta yang mengejutkan: lebih dari 16 ribu unit mobil listrik telah terjual hanya dalam waktu tiga setengah bulan pertama tahun 2025!
“Itulah alasan kami cukup optimistis dengan target tersebut. Jika mengamati trennya, kami berpotensi mencapai 100.000 unit pada tahun ini," ujar Kaimuddin dalam pidatonya di Jakarta, Kamis (24/4), seolah memberikan sinyal bahwa "gelombang senyap" kendaraan listrik ini semakin kuat.
Data pemerintah pun menjadi amunisi bagi optimisme ini. Kaimuddin memaparkan bahwa penjualan EV di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan yang signifikan sejak tahun 2021. Puncaknya terjadi pada 2024, di mana penjualannya melonjak sebesar 152,9 persen secara tahunan, meroket dari 17 ribu unit pada 2023 menjadi 43 ribu unit!
Sebuah bukti tak terbantahkan bahwa minat masyarakat terhadap kendaraan "setrum" ini semakin membara.
Tak hanya berambisi menjadi pasar yang besar, Indonesia juga memiliki visi yang lebih jauh ke depan. "Kami memiliki potensi sangat besar untuk menjadi pusat produksi EV global. Kami memiliki kemampuan dan rantai pasokan," imbuh Kaimuddin dengan nada penuh keyakinan, seolah melihat Indonesia sebagai pemain kunci dalam peta industri EV dunia.
Baca Juga: Badan Energi AS Akui Mobil Listrik China Kuasai Pasar Otomotif Global
Lebih dari sekadar mengejar angka penjualan, pemerintah memiliki alasan mulia di balik transisi menuju era EV. Kaimuddin menekankan bahwa langkah ini krusial dalam menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mewujudkan kemandirian energi, dan yang tak kalah penting: meningkatkan kualitas udara yang semakin memprihatinkan.
Nah, apakah target 100 ribu unit EV pada akhir 2025 ini sekadar utopia atau realita? Masih perlu dibuktikan lagi. Memang, pertumbuhan terhadap EV sangat tinggi. Tapi, apakah bisa naik hingga lebih dari 100 persen di 2025 dari 40-an ribu unit menjadi 100 ribu unit, kecilkemungkinannya.
Angka fantastis ini bukan sekadar harapan kosong. Deputi bidang koordinasi infrastruktur dasar di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Rachmat Kaimuddin, dengan nada optimis mengungkapkan fakta yang mengejutkan: lebih dari 16 ribu unit mobil listrik telah terjual hanya dalam waktu tiga setengah bulan pertama tahun 2025!
“Itulah alasan kami cukup optimistis dengan target tersebut. Jika mengamati trennya, kami berpotensi mencapai 100.000 unit pada tahun ini," ujar Kaimuddin dalam pidatonya di Jakarta, Kamis (24/4), seolah memberikan sinyal bahwa "gelombang senyap" kendaraan listrik ini semakin kuat.
Data pemerintah pun menjadi amunisi bagi optimisme ini. Kaimuddin memaparkan bahwa penjualan EV di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan yang signifikan sejak tahun 2021. Puncaknya terjadi pada 2024, di mana penjualannya melonjak sebesar 152,9 persen secara tahunan, meroket dari 17 ribu unit pada 2023 menjadi 43 ribu unit!
Sebuah bukti tak terbantahkan bahwa minat masyarakat terhadap kendaraan "setrum" ini semakin membara.
Tak hanya berambisi menjadi pasar yang besar, Indonesia juga memiliki visi yang lebih jauh ke depan. "Kami memiliki potensi sangat besar untuk menjadi pusat produksi EV global. Kami memiliki kemampuan dan rantai pasokan," imbuh Kaimuddin dengan nada penuh keyakinan, seolah melihat Indonesia sebagai pemain kunci dalam peta industri EV dunia.
Baca Juga: Badan Energi AS Akui Mobil Listrik China Kuasai Pasar Otomotif Global
Lebih dari sekadar mengejar angka penjualan, pemerintah memiliki alasan mulia di balik transisi menuju era EV. Kaimuddin menekankan bahwa langkah ini krusial dalam menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mewujudkan kemandirian energi, dan yang tak kalah penting: meningkatkan kualitas udara yang semakin memprihatinkan.
Nah, apakah target 100 ribu unit EV pada akhir 2025 ini sekadar utopia atau realita? Masih perlu dibuktikan lagi. Memang, pertumbuhan terhadap EV sangat tinggi. Tapi, apakah bisa naik hingga lebih dari 100 persen di 2025 dari 40-an ribu unit menjadi 100 ribu unit, kecilkemungkinannya.
(dan)
Lihat Juga :
