Perbaiki Layanan Transportasi Publik, Kemenhub Gaungkan Teman Bus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meluncurkan program Buy the Service (BTS) di tiga kota, yaitu Palembang, Solo dan Bali. Program ditargetkan juga akan hadir di Kota Yogyakarta dan Medan pada bulan Oktober ini. (Baca juga: Yang Tua Menggila, Honda H'ness CB350 Banjir Fitur Kekinian )
Ditargetkan sampai 2021, program Buy the Service sudah hadir di 10 kota dengan tambahan di Kota Makassar, Banjarmasin, Bandung, Surabaya, dan Banyumas.
Pada acara Webinar Session Program Teman Bus, Kamis (1/10/2020), hadir narasumber perwakilan Bina Marga Pantja Dharma Oetojo selaku Kasubdit Keterpaduan Sistem Jaringan Jalan dan Jembatan, Dit. Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan PUPR. Hadir juga Moch Risya Mustario, Kasijienrek Jiankek Subdit Jemenopsrek Ditkamsel Korlantas Polri. Ketiga instansi bersepakat untuk mendorong layanan transportasi publik agar lebih baik ke depannya bagi masyarakat.
Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, mengatakan, layanan Teman Bus ini diharapkan menjadi bagian digitalisasi 4.0 smart-city program yang mendukung cashless society. "Kita harapkan agar dapat mengintervensi pengembangan angkutan umum perkotaan di Indonesia, sehingga muncul terobosan yang inovatif dan responsif terhadap program bantuan bus selama ini yang dinilai kurang berhasil," kata Budi Setiyadi saat membuka webinar.
Program ini sebagai langkah awal implementasi dari program Buy the Service (BTS) yang memberikan subsidi penuh bagi operator dengan fasilitas pendukung di bus yang lebih baik. Harapannya, lebih banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi publik di seluruh Indonesia.
Kementerian Perhubungan menetapkan beberapa Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dilakukan operator agar layanan Teman Bus memiliki kualitas dan pelayanan prima. "Keamanan, Keselamatan, Kenyamanan, Keterjangkauan, Kesetaraan dan Keteraturan menjadi 6 kunci utama dalam pelayanan Teman Bus," sebut Budi Setiyadi.
Fasilitas Teman Bus dibekali oleh peralatan canggih IoT (Internet of Things) seperti CCTV, reader kartu nontunai, sensor penghitung jumlah penumpang, sensor alarm pada pengemudi untuk mendeteksi jika ada pelanggaran pada pengemudi. Misalnya pelanggaran pengemudi mengantuk, merokok, tidak menggunakan seatbelt dan keluar jalur/ trayek yang kemudian sistem membunyikan alarm dan mengirim informasi ke Command Center secara real time.
Lebih lanjut dijelaskan, para pengemudi dan staf sudah dilakukan pelatihan khusus dan wajib mengikuti peraturan dan pengecekan berkala terhadap bus. Ini demi menjaga fasilitas dan pelayanan serta waktu headway (jarak antar-bus) yang ditentukan yakni 10 menit, sehingga penumpang tidak menunggu lama di halte dan berdesakan dalam bus.
"Di masa pandemik sekarang ini diterapkan protokol kesehatan yaitu mewajibkan penumpang memakai masker, social distancing, menjaga kapasitas kendaraan sebesar 50% dan menyediakan disediakan juga hand sanitizer di dalam bus," tambahnya.
Mengenai tarif, saat ini diberikan gratis hingga 31 Desember 2020 kepada masyarakat yang naik layanan transportasi Teman Bus. Tidak hanya itu, Teman Bus dilengkapi juga dengan aplikasi mobile untuk memudahkan penumpang mendapatkan informasi rute, titik halte dan jadwal keberangkatan bus. Aplikasi Teman Bus saat ini sudah bisa diunduh di Play Store dan App Store.
"Cara naik Teman Bus sangat mudah, cukup buka aplikasinya, tunggu di halte terdekat dari posisi penumpang yang tertera di aplikasi, siapkan kartu nontunai (Tap Cash BNI, flazz BCA, e-money Mandiri, dan brizzi BRI), naik bus, lalu tempelkan kartu nontunai pada perangkat reader," paparnya. (Baca juga: Sri Mulyani Cs Disebut Frustasi Kelola Ekonomi, Nih Penjelasan Faisal Basri )
Ditargetkan sampai 2021, program Buy the Service sudah hadir di 10 kota dengan tambahan di Kota Makassar, Banjarmasin, Bandung, Surabaya, dan Banyumas.
Pada acara Webinar Session Program Teman Bus, Kamis (1/10/2020), hadir narasumber perwakilan Bina Marga Pantja Dharma Oetojo selaku Kasubdit Keterpaduan Sistem Jaringan Jalan dan Jembatan, Dit. Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan PUPR. Hadir juga Moch Risya Mustario, Kasijienrek Jiankek Subdit Jemenopsrek Ditkamsel Korlantas Polri. Ketiga instansi bersepakat untuk mendorong layanan transportasi publik agar lebih baik ke depannya bagi masyarakat.
Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, mengatakan, layanan Teman Bus ini diharapkan menjadi bagian digitalisasi 4.0 smart-city program yang mendukung cashless society. "Kita harapkan agar dapat mengintervensi pengembangan angkutan umum perkotaan di Indonesia, sehingga muncul terobosan yang inovatif dan responsif terhadap program bantuan bus selama ini yang dinilai kurang berhasil," kata Budi Setiyadi saat membuka webinar.
Program ini sebagai langkah awal implementasi dari program Buy the Service (BTS) yang memberikan subsidi penuh bagi operator dengan fasilitas pendukung di bus yang lebih baik. Harapannya, lebih banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi publik di seluruh Indonesia.
Kementerian Perhubungan menetapkan beberapa Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dilakukan operator agar layanan Teman Bus memiliki kualitas dan pelayanan prima. "Keamanan, Keselamatan, Kenyamanan, Keterjangkauan, Kesetaraan dan Keteraturan menjadi 6 kunci utama dalam pelayanan Teman Bus," sebut Budi Setiyadi.
Fasilitas Teman Bus dibekali oleh peralatan canggih IoT (Internet of Things) seperti CCTV, reader kartu nontunai, sensor penghitung jumlah penumpang, sensor alarm pada pengemudi untuk mendeteksi jika ada pelanggaran pada pengemudi. Misalnya pelanggaran pengemudi mengantuk, merokok, tidak menggunakan seatbelt dan keluar jalur/ trayek yang kemudian sistem membunyikan alarm dan mengirim informasi ke Command Center secara real time.
Lebih lanjut dijelaskan, para pengemudi dan staf sudah dilakukan pelatihan khusus dan wajib mengikuti peraturan dan pengecekan berkala terhadap bus. Ini demi menjaga fasilitas dan pelayanan serta waktu headway (jarak antar-bus) yang ditentukan yakni 10 menit, sehingga penumpang tidak menunggu lama di halte dan berdesakan dalam bus.
"Di masa pandemik sekarang ini diterapkan protokol kesehatan yaitu mewajibkan penumpang memakai masker, social distancing, menjaga kapasitas kendaraan sebesar 50% dan menyediakan disediakan juga hand sanitizer di dalam bus," tambahnya.
Mengenai tarif, saat ini diberikan gratis hingga 31 Desember 2020 kepada masyarakat yang naik layanan transportasi Teman Bus. Tidak hanya itu, Teman Bus dilengkapi juga dengan aplikasi mobile untuk memudahkan penumpang mendapatkan informasi rute, titik halte dan jadwal keberangkatan bus. Aplikasi Teman Bus saat ini sudah bisa diunduh di Play Store dan App Store.
"Cara naik Teman Bus sangat mudah, cukup buka aplikasinya, tunggu di halte terdekat dari posisi penumpang yang tertera di aplikasi, siapkan kartu nontunai (Tap Cash BNI, flazz BCA, e-money Mandiri, dan brizzi BRI), naik bus, lalu tempelkan kartu nontunai pada perangkat reader," paparnya. (Baca juga: Sri Mulyani Cs Disebut Frustasi Kelola Ekonomi, Nih Penjelasan Faisal Basri )
(iqb)