Difabel Nyetir Mobil, India Menghambat, Afsel All Out Membantu
loading...
A
A
A
PRETORIA - Kalangan difabel yang ingin mengemudikan mobil sendiri ternyata tidak hanya terjadi di India saja. Ternyata di Afrika Selatan ada seorang wanita difabel bernama Tinyiko Gwambe yang juga bertekad mengemudikan mobil.
Keinginan Tinyiko memang sama dengan Jilumol Mariet Thomas yang ada di India. Keduanya ingin mengendarai mobil sendiri tanpa harus merepotkan orang lain. Keduanya juga sama-sama difabel. Bedanya Tinyiko sekali tidak punya tangan dan kaki. Tidak seperti Jilumol yang bisa mengandalkan kakinya untuk menyetir mobil. (Baca juga : Wanita India ini Jadi Kontroversi karena Nyetir Mobil dengan Kaki )
Beruntungnya Tinyiko justru tinggal di Pretoria, Afrika Selatan. Di kota itu keinginan dia untuk mengendarai mobil justru disambut baik. Bahkan pihak Universitas Pretoria berupaya memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan oleh Tinyiko untuk mewujudkan mimpi tersebut. Termasuk mencari mobil kebutuhan khusus yang perlu disiapkan untuk Tinyiko latihan.
Dari situ mereka bertemu dengan Cape Mobility yang bersedia membuat mobil khusus buat Tinyiko latihan mengemudi. Cape Mobility sengaja memilih mobil van karena bisa menggunakan pintu belakang sebagai akses masuk kursi roda Tinyiko.
Palang kemudi kemudian diganti dengan sebuah tuas yang berputar. Lengan kiri Tinyiko yang masih ada bisa memutar tuas itu dalam bentuk lingkaran untuk mengarahkan laju mobil. Sementara pedal rem dan gas berubah jadi tuas yang diletakkan di di bagian kanan lengan Tinyiko. Saat tuas didorong kebawah maka mobil akan melaju sebaliknya jika didorong keatas mobil akan berdeselerasi.
Butuh satu tahun bagi Tinyiko untuk latihan mengemudi. Dan beberapa waktu belakangan ini Tinyiko akhirnya mencoba untuk mencoba ujian permohonan surat izin mengemudi. Nyatanya keinginan Tinyiko sama sekali tidak dihambat seperti yang dialami Jilumol di India.
Pihak otoritas setempat bahkan mengapresiasi keinginan gadis yang mengalami cacat sejak lahir itu. Mobil yang digunakan untuk ujian juga menggunakan mobil yang dibuat khusus Cape Mobilty untuk Tinyiko. Hasilnya, Tinyiko kini berhasil mendapatkan surat izin mengemudi Code 8. Di Afrika Selatan surat izin mengemudi Code 8 sama dengan SIM A di Indonesia. ( )
"Sekarang saya berhasil memiliki surat izin mengemudi. Ini semua terwujud karena semua orang mendukung dan percaya kepada saya. Meski memang sangat sulit bagi orang seperti saya mengendarai mobil," tulis Tinyiko bahagia dalam akun Facebook resmi miliknya.
Uniknya meski sudah memiliki surat izin mengemudi, Tinyiko tidak langsung membawa mobil itu ke jalan. Dia sadar diri kalau mobil itu adalah properti universitas yang memang digunakan bukan untuk kepentingan pribadi. Dia sendiri bercita-cita akan mampu memiliki mobil seperti itu dengan keringatnya sendiri. "Sekarang saya belum mampu membelinya, suatu saat saya akan bisa membawanya," jelasnya.
Keinginan Tinyiko memang sama dengan Jilumol Mariet Thomas yang ada di India. Keduanya ingin mengendarai mobil sendiri tanpa harus merepotkan orang lain. Keduanya juga sama-sama difabel. Bedanya Tinyiko sekali tidak punya tangan dan kaki. Tidak seperti Jilumol yang bisa mengandalkan kakinya untuk menyetir mobil. (Baca juga : Wanita India ini Jadi Kontroversi karena Nyetir Mobil dengan Kaki )
Beruntungnya Tinyiko justru tinggal di Pretoria, Afrika Selatan. Di kota itu keinginan dia untuk mengendarai mobil justru disambut baik. Bahkan pihak Universitas Pretoria berupaya memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan oleh Tinyiko untuk mewujudkan mimpi tersebut. Termasuk mencari mobil kebutuhan khusus yang perlu disiapkan untuk Tinyiko latihan.
Dari situ mereka bertemu dengan Cape Mobility yang bersedia membuat mobil khusus buat Tinyiko latihan mengemudi. Cape Mobility sengaja memilih mobil van karena bisa menggunakan pintu belakang sebagai akses masuk kursi roda Tinyiko.
Palang kemudi kemudian diganti dengan sebuah tuas yang berputar. Lengan kiri Tinyiko yang masih ada bisa memutar tuas itu dalam bentuk lingkaran untuk mengarahkan laju mobil. Sementara pedal rem dan gas berubah jadi tuas yang diletakkan di di bagian kanan lengan Tinyiko. Saat tuas didorong kebawah maka mobil akan melaju sebaliknya jika didorong keatas mobil akan berdeselerasi.
Butuh satu tahun bagi Tinyiko untuk latihan mengemudi. Dan beberapa waktu belakangan ini Tinyiko akhirnya mencoba untuk mencoba ujian permohonan surat izin mengemudi. Nyatanya keinginan Tinyiko sama sekali tidak dihambat seperti yang dialami Jilumol di India.
Pihak otoritas setempat bahkan mengapresiasi keinginan gadis yang mengalami cacat sejak lahir itu. Mobil yang digunakan untuk ujian juga menggunakan mobil yang dibuat khusus Cape Mobilty untuk Tinyiko. Hasilnya, Tinyiko kini berhasil mendapatkan surat izin mengemudi Code 8. Di Afrika Selatan surat izin mengemudi Code 8 sama dengan SIM A di Indonesia. ( )
"Sekarang saya berhasil memiliki surat izin mengemudi. Ini semua terwujud karena semua orang mendukung dan percaya kepada saya. Meski memang sangat sulit bagi orang seperti saya mengendarai mobil," tulis Tinyiko bahagia dalam akun Facebook resmi miliknya.
Uniknya meski sudah memiliki surat izin mengemudi, Tinyiko tidak langsung membawa mobil itu ke jalan. Dia sadar diri kalau mobil itu adalah properti universitas yang memang digunakan bukan untuk kepentingan pribadi. Dia sendiri bercita-cita akan mampu memiliki mobil seperti itu dengan keringatnya sendiri. "Sekarang saya belum mampu membelinya, suatu saat saya akan bisa membawanya," jelasnya.
(wsb)