Terbiasa dengan Bensin, Alasan Yamaha Belum Jual Motor Listrik di Indonesia
loading...
Skuter Listrik Yamaha e-Vino. FOTO/ DOK SINDOnews
A
A
A
SENTUL - Berbagai merek terus berlomba-lomba menghadirkan kendaraan listrik nya di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tak hanya mobil, motor listrik pun menjadi idola seiring perkembangan di sektor otomotif. (Baca juga: Barisan Perusahaan Teknologi yang Mau Jadi Pahlawan Penyelamat Huawei )
Namun, tak semua pemain besar otomotif yang ada di Indonesia fokus mengembangkan motor listrik. Salah satunya adalah Yamaha. Pabrikan motor asal Jepang itu belum berniat mengembangkan secara masif motor listrik di Tanah Air. (Baca juga: Harga Kuda Balap Galileo Kalahkan Mahar Transfer Messi & Ronaldo )
"Belum bukan berarti tidak punya. Kita punya produk dan teknologinya. Di negara lain sudah dipakai," jelas Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Anton Widiantoro, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/11/2020).
Menurutnya, menghadirkan motor listrik di Indonesia masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut, serta edukasi ke masyarakat. Meski pemerintah sudah mendukung hadirnya kendaraan listrik, tetapi belum semua agen pemegang merek (APM) berani untuk menyuguhinya.
"Walaupun produk dan regulasinya ada, kebiasaan konsumen belum tentu langsung berubah. Jadi butuh pertimbangan," imbuh Anton.
Anton menambahkan, keputusan menghadirkan motor listrik merupakan keputusan masing-masing APM, disesuaikan dengan strategi bisnisnya. Sebab, bergantung pada kesiapan produsen terhadap produk listriknya.
"Secara konsep motor listrik bagus sekali. Tapi kita mempertimbangkan banyak faktor. Misalnya baterai yang sudah tidak dipakai, nanti pembuangannya bagaimana," tandas Anton.
Namun, tak semua pemain besar otomotif yang ada di Indonesia fokus mengembangkan motor listrik. Salah satunya adalah Yamaha. Pabrikan motor asal Jepang itu belum berniat mengembangkan secara masif motor listrik di Tanah Air. (Baca juga: Harga Kuda Balap Galileo Kalahkan Mahar Transfer Messi & Ronaldo )
"Belum bukan berarti tidak punya. Kita punya produk dan teknologinya. Di negara lain sudah dipakai," jelas Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Anton Widiantoro, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/11/2020).
Menurutnya, menghadirkan motor listrik di Indonesia masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut, serta edukasi ke masyarakat. Meski pemerintah sudah mendukung hadirnya kendaraan listrik, tetapi belum semua agen pemegang merek (APM) berani untuk menyuguhinya.
"Walaupun produk dan regulasinya ada, kebiasaan konsumen belum tentu langsung berubah. Jadi butuh pertimbangan," imbuh Anton.
Anton menambahkan, keputusan menghadirkan motor listrik merupakan keputusan masing-masing APM, disesuaikan dengan strategi bisnisnya. Sebab, bergantung pada kesiapan produsen terhadap produk listriknya.
"Secara konsep motor listrik bagus sekali. Tapi kita mempertimbangkan banyak faktor. Misalnya baterai yang sudah tidak dipakai, nanti pembuangannya bagaimana," tandas Anton.
(wbs)
Lihat Juga :
