Jangan Main-main Sama India, Harley-Davidson Dituntut sama Dealer-dealer India
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Keputusan Harley-Davidson hengkang dari India ternyata berbuntut panjang. Baru-baru ini dilaporkan Carsifu, sejumlah dealer motor gede di India akan menggugat Harley-Davidson karena "kabur" dari India.
Mereka disebutkan telah menunjuk kantor pengacara AZB & Partners untuk segera membawa Harley-Davidson ke pengadilan. Dalam aduannya mereka sudah menyertakan seluruh dokumen-dokumen perjanjian kerja yang terjadi antara berbagi dealer di India yang telah bekerja sama dengan Harley-Davidson. Mereka juga memaksa Harley-Davidson agar mengganti seluruh kerugian yang mereka terima karena pergi dari India dengan tiba-tiba. ( )
"Harley harus mengganti kerugian yang kuasa hukum kami terima. Hanya itu saja yang bisa mereka lakukan. Jika tidak kasus ini akan segera ke pengadilan," ujar Rishi Agarwal dari AZD & Partners dalam keterangan resmi bersama The Federation of Automobile Dealers Association (Fada) di India.
Sementara perwakilan Fada mengatakan banyak pengorbanan yang dilakukan oleh pengusaha dealer dalam membuka dealer Harley-Davidson di India. Umumnya mereka harus menanamkan investasi sebesar 80 juta Rupee atau setara Rp15 miliar. Fada berharap Harley-Davidson setidaknya rela membayar kerugian sebesar 10 persen dari total investasi tersebut.
Perwakilan dealer mengakui pihak Harley-Davidson memang sudah menemui mereka untuk memberikan kompensasi. Hanya saja jumlahnya terlalu kecil buat mereka. "Tidak sampai 10 persen dari yang sudah seharusnya mereka bayarkan ke kita, kecil sekali," ujar Arjun Bafna, salah satupemilik dealer Harley-Davidson di India.
Diketahui Harley-Davidson memutuskan untuk menghentikan proses produksi motornya di India, termasuk menutup pabrik di sana yang berlokasi di Bawal, Haryana. Sebagai catatan, pabrik ini sudah mulai beroperasi sejak 2011. Bukan itu saja, pabrikan motor asal Amerika Serikat itu sekaligus mengumumkan akan 'mengurangi secara signifikan' aktivitas kantor penjualannya di Guragon. "Perusahaan berkomunikasi dengan para pelanggan di India dan akan terus memberikan update terkait dukungan di masa depan. Jaringan dealer Harley-Davidson akan terus memberikan pelayanan servis pada pelanggan sesuai kontrak yang ada," demikian pernyataan tertulis Harley-Davidson . (Baca juga : Menghitung Masa Depan Transmisi Manual, Ditinggalkan atau Dipertahankan? )
Meski India merupakan pasar sepeda motor terbesar di dunia, Harley-Davidson kesulitan bersaing di sana. Mereka kalah dengan brand lokal seperti Hero dan juga oleh pabrikan Jepang, Honda. Statistik mencatat, setiap tahun 17 juta motor dan skuter terjual di India.
Harley bukan pabrikan asing pertama yang menyerah dalam persaingan di pasar India. General Motor sudah lebih dulu mundur pada 2017. Sementara Ford sepakat melakukan kerjasama joint venture bersama raksasa lokal Mahindra dan Mahindra.
Mereka disebutkan telah menunjuk kantor pengacara AZB & Partners untuk segera membawa Harley-Davidson ke pengadilan. Dalam aduannya mereka sudah menyertakan seluruh dokumen-dokumen perjanjian kerja yang terjadi antara berbagi dealer di India yang telah bekerja sama dengan Harley-Davidson. Mereka juga memaksa Harley-Davidson agar mengganti seluruh kerugian yang mereka terima karena pergi dari India dengan tiba-tiba. ( )
"Harley harus mengganti kerugian yang kuasa hukum kami terima. Hanya itu saja yang bisa mereka lakukan. Jika tidak kasus ini akan segera ke pengadilan," ujar Rishi Agarwal dari AZD & Partners dalam keterangan resmi bersama The Federation of Automobile Dealers Association (Fada) di India.
Sementara perwakilan Fada mengatakan banyak pengorbanan yang dilakukan oleh pengusaha dealer dalam membuka dealer Harley-Davidson di India. Umumnya mereka harus menanamkan investasi sebesar 80 juta Rupee atau setara Rp15 miliar. Fada berharap Harley-Davidson setidaknya rela membayar kerugian sebesar 10 persen dari total investasi tersebut.
Perwakilan dealer mengakui pihak Harley-Davidson memang sudah menemui mereka untuk memberikan kompensasi. Hanya saja jumlahnya terlalu kecil buat mereka. "Tidak sampai 10 persen dari yang sudah seharusnya mereka bayarkan ke kita, kecil sekali," ujar Arjun Bafna, salah satupemilik dealer Harley-Davidson di India.
Diketahui Harley-Davidson memutuskan untuk menghentikan proses produksi motornya di India, termasuk menutup pabrik di sana yang berlokasi di Bawal, Haryana. Sebagai catatan, pabrik ini sudah mulai beroperasi sejak 2011. Bukan itu saja, pabrikan motor asal Amerika Serikat itu sekaligus mengumumkan akan 'mengurangi secara signifikan' aktivitas kantor penjualannya di Guragon. "Perusahaan berkomunikasi dengan para pelanggan di India dan akan terus memberikan update terkait dukungan di masa depan. Jaringan dealer Harley-Davidson akan terus memberikan pelayanan servis pada pelanggan sesuai kontrak yang ada," demikian pernyataan tertulis Harley-Davidson . (Baca juga : Menghitung Masa Depan Transmisi Manual, Ditinggalkan atau Dipertahankan? )
Meski India merupakan pasar sepeda motor terbesar di dunia, Harley-Davidson kesulitan bersaing di sana. Mereka kalah dengan brand lokal seperti Hero dan juga oleh pabrikan Jepang, Honda. Statistik mencatat, setiap tahun 17 juta motor dan skuter terjual di India.
Harley bukan pabrikan asing pertama yang menyerah dalam persaingan di pasar India. General Motor sudah lebih dulu mundur pada 2017. Sementara Ford sepakat melakukan kerjasama joint venture bersama raksasa lokal Mahindra dan Mahindra.
(wsb)