Hasil Riset : Pameran Mobil Masih Relevan Buat Konsumen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi covid-19 membuat berbagai pameran otomotif dilupakan bahkan dibatalkan. Tidak hanya di luar negeri di Indonesia saja tahun ini berbagai pameran otomotif terpaksa dibatalkan dan dipindahkan tahun depan.
Di Amerika, dua pameran otomotif terpandang North American International Auto Show atau lebih dikenal Detroit Motor Show dan New York Auto Show malah terpaksa tidak berjalan sama sekali. Seluruh pabrikan peserta pameran bahkan tidak berminat sekali pun pameran otomotif itu dijadwal ulang. (Baca juga : Suzuki Ertiga Baru Cetak Rekor Penjualan Fantastis di India )
Di saat yang bersamaan, pabrikan otomotif mulai melirik pengenalan produk secara virtual lewat dapur mereka sendiri. Tidak heran jika timbul pertanyaan apakah pameran otomotif memang perlahan-lahan ditinggalkan?
Dasar inilah yang kemudian menggelitik penyelenggara New York Auto Show mengadakanriset mengenai prospek pameran otomotif pasca pandemi covid-19. Mereka kemudian memeriksa kembali data yang mereka dapatkan selama menyelenggarakan pameran dan melihat nama-nama yang selalu datang ke pameran lima tahun belakangan ini.
Dari data tersebut terlihat rata-rata sebanyak 628.000 pengunjung selalu datang ke pameran otomotif. Dan menariknya sebanyak 449.000 pengunjung itu merupakan pembeli mobil atau hampir 83 persen pengunjung tetap itu sudah memiliki keputusan untuk membeli mobil setiap kali ada pameran otomotif. (Baca juga : Abang Jago Mau Jago Drifting? Siapkan Uang Rp3,5 Juta )
Dalam studi itu, jumlah pengunjung juga relatif stabil dalam waktu lima tahun ke belakang. Konsumen juga menghabiskan waktu yang cukup lama di lokasi pameran. Dalam setiap kunjungan mereka selalu menyiapkan merek-merek tertentu yang mereka harus kunjungi. Dalam studi itu disimpulkan, setengah dari pembeli mobil baru di lokasi pameran merupakan hasil dari kunjungan ke pameran otomtof.
Mark Schienberg, President of the Greater New York Automobile Dealers Association juga mengatakan sebanyak 6,8 juta konsumen datang ke pameran otomotif yang ada di tempat tinggal mereka. Sebanyak 4,7 juta sudah siap untuk membeli atau menyewa mobil dalam setahun itu. "Tidak ada strategi marketing yang bagus dengan jumlah volume, jangkauan dan dampak yang besar seperti pameran otomotif berikan," ujarnya.
Dari hasil studi ini tentu sangat menarik melihat apakah pabrikan otomotif kembali akan memanfaatkan pameran otomotif sebagai sarana promosi mereka saat pandemi covid-19 telah melambat. Perlu diingat untuk kembali aktif di pameran otomotif membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan di saat yang sama aktivitas komersial atau penjualan mobil mereka selama setahun belakangan justru menurun drastis.
Di Amerika, dua pameran otomotif terpandang North American International Auto Show atau lebih dikenal Detroit Motor Show dan New York Auto Show malah terpaksa tidak berjalan sama sekali. Seluruh pabrikan peserta pameran bahkan tidak berminat sekali pun pameran otomotif itu dijadwal ulang. (Baca juga : Suzuki Ertiga Baru Cetak Rekor Penjualan Fantastis di India )
Di saat yang bersamaan, pabrikan otomotif mulai melirik pengenalan produk secara virtual lewat dapur mereka sendiri. Tidak heran jika timbul pertanyaan apakah pameran otomotif memang perlahan-lahan ditinggalkan?
Dasar inilah yang kemudian menggelitik penyelenggara New York Auto Show mengadakanriset mengenai prospek pameran otomotif pasca pandemi covid-19. Mereka kemudian memeriksa kembali data yang mereka dapatkan selama menyelenggarakan pameran dan melihat nama-nama yang selalu datang ke pameran lima tahun belakangan ini.
Dari data tersebut terlihat rata-rata sebanyak 628.000 pengunjung selalu datang ke pameran otomotif. Dan menariknya sebanyak 449.000 pengunjung itu merupakan pembeli mobil atau hampir 83 persen pengunjung tetap itu sudah memiliki keputusan untuk membeli mobil setiap kali ada pameran otomotif. (Baca juga : Abang Jago Mau Jago Drifting? Siapkan Uang Rp3,5 Juta )
Dalam studi itu, jumlah pengunjung juga relatif stabil dalam waktu lima tahun ke belakang. Konsumen juga menghabiskan waktu yang cukup lama di lokasi pameran. Dalam setiap kunjungan mereka selalu menyiapkan merek-merek tertentu yang mereka harus kunjungi. Dalam studi itu disimpulkan, setengah dari pembeli mobil baru di lokasi pameran merupakan hasil dari kunjungan ke pameran otomtof.
Mark Schienberg, President of the Greater New York Automobile Dealers Association juga mengatakan sebanyak 6,8 juta konsumen datang ke pameran otomotif yang ada di tempat tinggal mereka. Sebanyak 4,7 juta sudah siap untuk membeli atau menyewa mobil dalam setahun itu. "Tidak ada strategi marketing yang bagus dengan jumlah volume, jangkauan dan dampak yang besar seperti pameran otomotif berikan," ujarnya.
Dari hasil studi ini tentu sangat menarik melihat apakah pabrikan otomotif kembali akan memanfaatkan pameran otomotif sebagai sarana promosi mereka saat pandemi covid-19 telah melambat. Perlu diingat untuk kembali aktif di pameran otomotif membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan di saat yang sama aktivitas komersial atau penjualan mobil mereka selama setahun belakangan justru menurun drastis.
(wsb)