Elon Musk Figur Otomotif Paling Keblinger di Jagad Twitter

Sabtu, 21 November 2020 - 13:02 WIB
loading...
Elon Musk Figur Otomotif Paling Keblinger di Jagad Twitter
Elon Musk merupakan sosok pengusaha kelas atas dunia yang selalu membuat kontroversi di dunia maya Twitter. Foto / IST
A A A
JAKARTA - Di jagad Twitter, nama Elon Musk adalah figur otomotif yang paling kontroversial dan kerap mencuri perhatian. Pemimpin start up mobil listrik, Tesla itu tidak seperti bos-bos mobil dunia. Dia tidak seperti Mary Barra, bos General Motors yang berusaha tampil santun di Twitter. Dia juga tidak seperti Stephan Winkelmann, bos Bugatti dan Lamborghini, yang sama sekali enggan menyentuh Twitter.

Alih-alih, Elon Musk adalah sosok yang paling gemar memborbadir akun Twitter resmi miliknya dengan cara yang kontroversial. Dia tidak sungkan memberikan segala informasi terbaru tentang mobil listrik kesayangannya, Tesla. Semisal tentang perkembangan teknologi otonom Tesla yang kini sudah siap untuk mencapai level yang lebih tinggi.

Hanya saja bukan itu yang membuat Twitter Elon Musk jadi kontroversial. Informasi-informasi standar bukan yang membuat akun Twitter milik Elon Musk istimewa. (Baca juga : Rebutan Tempat Parkir 4 Orang Ditahan, 2 Orang Luka-luka, Toko Kue Hancur Lebur )

Pria kelahiran 28 Juni 1971 itu justru kerap berulah melalui akun Twitter miliknya. Untuk seorang pemimpin perusahaan besar, cuitan-cuitannya kerap kontroversial. Bahkan menyinggung banyak orang tanpa rasa beban.

Salah satunya ketika dia mengunggah status bahwa saham Tesla terlalu mahal. Alhasil banyak pemegang saham Tesla marah-marah karena akhirnya saham start up yang bermarkas di Palo Alto, California itu terkoreksi besar-besaran. "Bos, gara-gara status kamu, saya kehilangan USD10.000. Ada apa sih sama kamu," tulis salah seorang pengguna Twitter sambil memberikan tautan ke Twitter Elon Musk.

Bukan sekali itu saja dia merugikan perusahaannya, dirinya sendiri dan pemegang saham Tesla. Dia pernah menulis status akan menjual Tesla dengan harga USD420. "Berencana membeli Tesla secara pribadi dengan harga USD420. Pembiayaan sudah terjadi," tulisnya.

Alhasil ulah Elon Musk di Twitter membuat dewan utama Tesla marah besar. Lembaga pengawas, Securities and Exchange Comission (SEC) pun langsung bereaksi dan mengatakan bahwa ulah Elon Musk dengan menjadikan Tesla, sebuah perusahaan terbuka, menjadi milik pribadi adalah hal yang sangat mengganggu dan salah kaprah.

Selain itu terjadi kekacauan pasar saham akibat tulisan tersebut. Alhasil, Elon Musk dihukum harus membayar sanksi sebesar USD20 juta atau setara Rp279 juta atas ulahnya tersebut. (Baca juga : Ford Buat Fitur yang Bisa Selamatkan Pesepeda dan Pengendara Motor )

Elon Musk Figur Otomotif Paling Keblinger di Jagad Twitter


Jera? Tidak juga, Elon Musk tidak pernah ambil peduli. Dia sama sekali cuek dengan apa pun keluhan tentang status yang dia tulis. "Twitter itu seperti zona perang. Jika ada orang yang ingin masuk ke zona perang, itu seperti, oke kita sudah di arena. Ayo mulai, orang bebas menyerang saya, saya juga bebas menyerang dia," ungkap Elon Musk.

Namun itu belum seberapa, Elon Musk pada 2018 juga pernah Twit-war dengan salah seorang penyelam Inggris, Vernon Unsworth terkait upaya penyelamatan tim sepak bola anak Thailand yang terjebak di dalam gua.

Dia menulis status Vernon Unsworth adalah seorang pedofil karena tinggal di Thailand. Tuduhan itu terpicu karena Vernon Unsworth mengkritik upaya Elon Musk yang menyiapkan kapal selam mini buatan SpaceX yang menurutnya hanya upaya mencari sensasi.

Twit-war tersebut bahkan sempat hendak masuk ke meja hijau. Hanya saja akhirnya kasus itu selesai ketika Elon Musk sepakat untuk menghapus cuitan tersebut. Vernon Unsworth bahkan sempat mengingatkan Elon Musk agar lebih mawas diri ketika menulis cuitan mengingat dia adalah sosok yang penting di dunia otomotif dan memiliki banyak pengikut.

Sean O'Kane, dari majalah The Verge memang mengisyarakatkan nada yang sama, tentang kebiasan aneh Elon Musk di Twitter. Menurutnya Elon Musk harus lebih bijak dengan akun Twitter karena bukan hanya dia yang mendapatkan pengaruh buruk tapi orang banyak. "Di era moderen seperti sekarang, cuitan yang buruk selalu berdampak luas. Apalagi dengan orang sekaliber dia," tulisnya.

Elon Musk memang pernah membela diri bahwa di Twitter sebaiknya orang tidak perlu menganggap dirinya serius. "Saya orang gila kalau di Twitter," tulisnya.

Hanya saja Public Relation Consultant Eric Schiffer punya pandangan berbeda. Dia mengatakan sifat temparemental Elon Musk di Twitter bisa jadi merupakan kesengajaan. Hal itu dilakukan agar Tesla selalu jadi pusat perhatian. Efek buruk dari cuitan Elon Musk hanya bersifat sementara sedangkan efek jangka panjangnya, Tesla selalu jadi pusat perhatian. "Dia baru berhenti jika melihat memang sudah tidak ada gunanya. Jika belum, dia akan terus melakukannya," ujarnya.

Dan Twitter sendiri tercatat hanya satu kali melakukan blokir pada akun Twitter Elon Musk. Itu pun karena akun Twitter itu dibajak oleh hacker yang ingin mempromosikan bitcoin. Twitter malah mengistimewakan Elon Musk dengan memberangus akun Twitter yang menggunakan nama CEO SpaceX itu.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1234 seconds (0.1#10.140)