Pemesanan Sepeda Motor Listrik GESITS Capai 2.507 Unit

Kamis, 17 Desember 2020 - 16:45 WIB
loading...
Pemesanan Sepeda Motor Listrik GESITS Capai 2.507 Unit
Presiden Joko Widodo saat mencoba motor listrik GESITS tahun lalu. Foto / SINDONEWS
A A A
JAKARTA - Pemesanan sepeda motor listrik GESITS mencapai 2.507 unit dan siap dikirim ke masyarakat. Hal itu diungkap Direktur Utama PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) Muhammad Samyarto di acara Public Launching Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang dilaksanaka Kementerian ESDM, hari ini.

Muhammad Samyarto mengatakan saat ini motor listrik GESITS yang telah dipesan masyarakat mencapai 2.650 unit."Motor akan kami segera kirimkan kepada masyarakat hingga akhir bulan ini," ucap Muhammad Samyarto. (Baca juga : Kisah Intrik Antar Eksekutif di Balik Gurihnya Penjualan Porsche Cayenne )

Dia melanjutkan, ke depannya GESITS berkomitmen untuk meningkatkan produksi motor listrik kebanggaan Indonesia itu. Dia mengatakan kapasitas pabrik GESITS di Cileungsi, Jawa Barat per line mencapai 50.000 unit. Kapasitas itu bisa ditingkatkan hingga 150.000 unit per line.

"Diharapkan dengan ditingkatkannya kapasitas prpduksi akan membuat motor listrik semakin banyak di pasaran dan bisa membuat harganya semakin kompetitif tanpa harus mengabaikan kualitas," ujarnya.

Untuk diketahui, motor listrik GESITSditawarkan dalam 3 opsi warna, yaitu merah, hitam, dan putih. Harganya Rp27,5 juta berstatus on the road Jakarta. (Baca juga : Ikuti Jejak Seleb Hollywood, Daniel Mananta Buka Dealer Mobil )


Sementara Peluncuran publik program KBLBBtadidihadiri secara daring oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Kepala Staf Kepresidenan, Gubernur seluruh Indonesia, pimpinan BUMN, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, dan media yang menjadi unsur-unsur pentahelix ekosistem KBLBB.

"Dasar pemikiran Program KBLBB tersebut adalah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM, yang akan berdampak positif dalam pengurangan tekanan pada neraca pembayaran Indonesia akibat impor BBM," tutur Menteri ESDM Arifin Tasrif.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3086 seconds (0.1#10.140)