Bos Toyota Sebut Mobil Listrik Justru Memperburuk Lingkungan

Senin, 21 Desember 2020 - 00:03 WIB
loading...
Bos Toyota Sebut Mobil Listrik Justru Memperburuk Lingkungan
Salah satu mobil listrik konsep Toyota. FOTO/ IST
A A A
TOKYO - Teknologi revolusi industri kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik justru memperburuk keadaan lingkungan, hal itu disuarakan Bos Besar Toyota , Akio Toyoda. Bahkan Akio Toyoda menilai jika industri kendaraan listrik akan runtuh jika diterapkan tergesa-gesa. BACA JUGA - Sinovac Dibeli Indonesia, China Borong Vaksin COVID-19 Buatan Jerman dan Inggris

Seperti dilansir dari observer, Berkembangnya teknologi otomotif membuat harga jual kendaraan listrik lebih murah dari hari ke hari dan mendorong beberapa negara mengeluarkan larangan penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin. BACA JUGA- 1,2 Juta Dosis Diborong Indonesia, Riset Sebut Imunitas Vaksin Sinovac Terendah

Akio pembuat mobil terbesar di dunia itu tidak percaya. “Model bisnis industri mobil saat ini akan runtuh,”

Akio Toyoda memperingatkan, jika industri beralih ke EV terlalu tergesa-gesa justru akan memperburuk lingkungan..Cucu pendiri pembuat mobil, Kiichiro Toyoda, mengatakan Jepang akan kehabisan listrik jika semua mobil menggunakan tenaga listrik.

Infrastruktur listrik di Jepang diperlukan untuk mendukung armada EV 100 persen akan menelan biaya antara 14 triliun hingga 37 triliun yen (USD 135 miliar hingga USD358 miliar).

"Semakin banyak EV yang kita buat, semakin buruk karbon dioksida. Namun ketika politisi di luar sana berkata, 'Mari kita singkirkan semua mobil yang menggunakan bensin,' apakah mereka memahami ini?" tutur Toyoda.

Ini mungkin alasan utama Toyoda menyerang mobil listrik. Perusahaannya adalah juara lama untuk hibrida sebagai transisi yang aman menuju elektrifikasi. Ketika pemerintah di seluruh dunia mulai melarang kendaraan ICE, Toyota berjanji untuk menjual mobil dengan baterai solid-state pada tahun 2025.

Tetapi larangan mobil tradisional tidak akan "sesabar" itu dan Toyoda tahu benar akan hal itu. Jika perusahaannya ingin tetap relevan, maka mereka harus mulai menjual EV pada 2021. Faktanya, Lexus dan Toyota terpaksa melakukannya di China jauh sebelumnya dengan UX dan versi listrik C-HR, masing-masing.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2647 seconds (0.1#10.140)