Tesla Tuntut Media China karena Dianggap Pekerjakan Karyawan Seperti Penjajah
loading...
A
A
A
SHANGHAI - Tesla baru-baru ini mengajukan gugatan kepada media China, PingWest. Tesla gusar karena berita tuduhan yang mengatakan gaya bekerja mereka kepada karyawan tidak ubahnya seperti kerja paksa yang dilakukan oleh penjajah. Dalam laporan yang ditulis oleh PingWest disebutkan karyawan pabrik Tesla di Shanghai mengalami banyak hal yang tidak manusiawi karena tingginya tuntutan produksi pabrik.
Menurut PingWest, tingginya produksi mobil Tesla di pabrik Tesla Gigafactory Shanghai bukan karena tenologi canggih. Alih-alih karena karyawan mereka diperkerjakan melebihi jam kerja. Parahnya para karyawan juga tidak mendapatkan makanan yang layak makan. Selain itu jam kerja yang tinggi membuat mereka merasa produk yang mereka hasilkan tidak memenuhi standar internasional.
Baca Juga: Tesla Model S Diubah Jadi Cabriolet, Bagus atau Jelek?
"Sama sekali tidak ada makanan ringan yang disediakan untuk karyawan. Mereka yang bekerja lembur saja yang mendapat makanan ringan di dalam kotak. Itu pun kemudian diganti dengan mie instan dan roti. Banyak karyawan yang terbiasa di perusahaan internasional mengalami masalah pencernaan karena terus-terusan dipaksa makan mie instan," tulis Pingwest.
Jam kerja yang tinggi memang sudah jadi ciri khas Tesla. Hanya saja menurut Pingwest, berdasarkan pengakuan narasumber yang mereka kutip, jam kerja tinggi itu membuat mereka gagal membuat berbagai part yang dibutuhkan Tesla dengan baik. Pasalnya mereka hanya dituntut kerja dengan cepat dalam jangka waktu yang lama. Alhasil banyak part yang tidak diproduksi dengan baik.
"Sangat stress, karena kami tidak bisa membut part yang memenuhi standar internasional. Gaya para eksekutif juga sangat menekan karena sering menghina karyawan," ungkap narasumber itu lagi.
Menanggapi pemberitaan itu Tesla Shanghai langsung bereaksi. Mereka tidak membantah balik pemberitaan PingWest. Alih-alih mereka langsung mengajukan tuntutan kepada PingWest ke pengadilan setempat atas berita palsu.
Pihak pengadilan sendiri sudah memproses tuntutan Tesla. Mereka memerintahkan PingWest agar segera menyerahkan bukti guna menganulir tuntutan Tesla.
Baca Juga: Tesla Model S Diubah Jadi Cabriolet, Bagus atau Jelek?
"Sama sekali tidak ada makanan ringan yang disediakan untuk karyawan. Mereka yang bekerja lembur saja yang mendapat makanan ringan di dalam kotak. Itu pun kemudian diganti dengan mie instan dan roti. Banyak karyawan yang terbiasa di perusahaan internasional mengalami masalah pencernaan karena terus-terusan dipaksa makan mie instan," tulis Pingwest.
Jam kerja yang tinggi memang sudah jadi ciri khas Tesla. Hanya saja menurut Pingwest, berdasarkan pengakuan narasumber yang mereka kutip, jam kerja tinggi itu membuat mereka gagal membuat berbagai part yang dibutuhkan Tesla dengan baik. Pasalnya mereka hanya dituntut kerja dengan cepat dalam jangka waktu yang lama. Alhasil banyak part yang tidak diproduksi dengan baik.
"Sangat stress, karena kami tidak bisa membut part yang memenuhi standar internasional. Gaya para eksekutif juga sangat menekan karena sering menghina karyawan," ungkap narasumber itu lagi.
Menanggapi pemberitaan itu Tesla Shanghai langsung bereaksi. Mereka tidak membantah balik pemberitaan PingWest. Alih-alih mereka langsung mengajukan tuntutan kepada PingWest ke pengadilan setempat atas berita palsu.
Pihak pengadilan sendiri sudah memproses tuntutan Tesla. Mereka memerintahkan PingWest agar segera menyerahkan bukti guna menganulir tuntutan Tesla.
(wsb)