KIA Ucapkan Selamat Tinggal ke Bahasa Desain Hidung Macan

Selasa, 16 Maret 2021 - 18:01 WIB
loading...
KIA Ucapkan Selamat Tinggal ke Bahasa Desain Hidung Macan
Mobil listrik pertama KIA yakni KIA EV6 hadir dengan bahasa desain baru Opposites United. Foto/Netcarshow
A A A
KOREA SELATAN - KIA akhirnya mengucapkan selamat tinggal pada bahasa desain lama mereka, Tiger Nose atau Hidung Macan. Ke depannya, KIA akan menggunakan bahasan desain atau filosofi desain baru bernama "Opposites United".

Bahasa desain baru itu rencananya akan digunakan di seluruh model masa depan KIA. Sebagai langkah awal desain baru perusahaan mobil Korea Selatan itu diaplikasikan pada mobil listrik murni (Batterai Electric Vehicle) pertama KIA, KIA EV6.



Tidak seperti mobil KIA yang dikenal saat ini, KIA EV6 memang tidak lagi mengaplikasikan bahasa desain Tiger Nose. Bagian depan mobil ini atau grille mobil ini sama sekali tidak terlihat seperti hidung macan. Perubahan ini sejalan dengan perubahan lainnya yang terjadi di KIA yakni perubahan logo yang kini jauh lebih moderen.

"Dengan mobil ini kami ingin menciptakan tekanan yang kuat kombinasi antara teknologi canggih dan tampilan yang menawan," ujar Karim Habib, Senior Vice President and Head of Global Design Center.


KIA Ucapkan Selamat Tinggal ke Bahasa Desain Hidung Macan


Opposites United sendiri menurut KIA dibangun berdasarkan lima pilar yaini Bold for Nature, Joy for Reason, Power to Progress, Technology for Life dan Tension for Serenity. Kelima pilar itu menurut mereka adalah berbagai hal yang sangat bertolakbelakang. Contohnya tension for serenity dimana KIA menginginkan ketenangan yang dihadirkan dengan sebuah tekanan yang kuat.



Kelima hal yang bertolakbelakang itu ternyata menurut KIUA memiliki satu hal yang sama yakni manusia. Semua hal itu menurut KIA berkaitan dengan manusia baik itu alam, kebahagian, kekuatan, teknologi dan ketenangan.

"Ide dari para desainer dan tujuan perusahaan kami adalah menciptakan mobil yang lebih terkoneksi dari sebelumnya, kami ingin menjadikan konsumen kami sebagai pusat koneksi dari apa yang kami lakukan dan mempengaruhi apa yang ingin kami ciptakan," jelas Karim Habib.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2536 seconds (0.1#10.140)