Begini Alasan China Larang Tesla Berkeliaran Bebas

Minggu, 21 Maret 2021 - 23:26 WIB
loading...
Begini Alasan China Larang Tesla Berkeliaran Bebas
Seorang pria mengenakan masker berjalan di antara mobil listrik Tesla Model 3 dan Model X di showroom di Shanghai. Foto/Yilei Sun/Reuters
A A A
BEIJING - China telah melarang mobil Tesla memasuki kompleks militernya dengan alasan kekhawatiran keamanan, mengingat kamera yang terpasang pada mobil listrik tersebut.

Hal ini diinformasikan dua orang yang mengaku melihat pemberitahuan arahan tersebut kepada Reuters. Langkah ini adalah tanda terbaru dari pengawasan China terhadap produsen mobil listrik AS di tengah ketegangan dengan Washington.

Para analis, mengatakan, itu mirip dengan tindakan Washington terhadap perusahaan telekomunikasi China, Huawei, dengan mengutip keamanan nasional.

Pembatasan militer China di Tesla muncul ketika pejabat senior China dan AS mengadakan pertemuan yang kontroversial di Alaska. Itu merupakan interaksi pertama sejak Presiden AS, Joe Biden menjabat.

“Saya kira waktu pengumuman pasti terkait dengan 'kembang api/ yang direncanakan untuk Anchorage,” kata Ian Bremmer, Presiden perusahaan konsultan Eurasia Group.

Pabrikan mobil listrik AS mendapat dukungan kuat dari Shanghai ketika membangun pabrik luar negeri pertamanya di sana pada 2019. Sedan Model 3 yang ramping dari Tesla adalah kendaraan listrik terlaris di negara itu sebelum diambil alih oleh EV mikro yang jauh lebih murah.

Arahan tersebut menyarankan pemilik untuk memarkir Tesla di luar properti militer. Kedua sumber ini menyebutkan, pengumuman ini sudah disampaikan kepada rakyat China.

Bloomberg News sebelumnya melaporkan langkah tersebut. Pavel Molchanov, seorang analis di Raymond James & Associates, mengatakan, pembatasan terbaru pada Tesla sangat mirip dengan permusuhan Pemerintah AS terhadap Huawei karena kekhawatiran Beijing dapat memiliki akses ke infrastruktur telekomunikasi AS.

“Kalaupun kekhawatiran itu dibesar-besarkan, bisa menimbulkan dislokasi bagi perusahaan yang terkena dampak langsung,” ujarnya.

Secara terpisah, Wall Street Journal, melaporkan Pemerintah China membatasi penggunaan mobil Tesla oleh personel di militer, perusahaan milik negara di industri sensitif, dan agensi utama.

Tidak jelas apakah tindakan tersebut diterapkan pada semua fasilitas semacam itu. Langkah ini dilakukan setelah tinjauan keamanan pemerintah terhadap kendaraan Tesla, kata laporan itu, mengutip sumber yang mengetahui persoalan tersebut.

Untuk diketahui, Tesla menjual 147.445 mobil di China tahun lalu. Atau 30% dari total pengirimannya, meskipun persaingan tumbuh dari pesaing domestik seperti Nio Inc dan Geely.

Kantor Informasi Dewan Negara China dan Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar. Kementerian Pertahanan China juga tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Mobil dan Kamera
Produsen mobil telah melengkapi lebih banyak kendaraan dengan kamera dan sensor yang menangkap gambar lingkungan sekitar mobil. Kontrol tentang bagaimana gambar-gambar itu digunakan dan ke mana mereka dikirim dan disimpan adalah tantangan yang muncul dengan cepat untuk industri dan pembuat peraturan di seluruh dunia.

Mobil Tesla memiliki beberapa kamera eksternal untuk membantu pengemudi memarkir, berpindah jalur, dan fitur lainnya. Kepala Eksekutif Tesla, Elon Musk, sering berbicara tentang nilai data yang diambil kendaraan Tesla yang dapat digunakan untuk mengembangkan mengemudi otonom.

Tesla Model 3 dan Model Y juga memiliki kamera di kaca spion untuk keselamatan pengemudi yang dinonaktifkan secara default. “China memiliki berbagai alat -beberapa langsung, beberapa tidak langsung- untuk memberatkan perusahaan asing seperti Tesla. Tekanan bisa datang dari arah mana pun, dengan alasan apa pun, kapan pun,” kata Michael Dunne, Kepala Eksekutif Konsultan ZoZo Go.

Regulator negara China, mengatakan, pada bulan Februari pejabat pemerintah telah bertemu dengan perwakilan dari Tesla atas laporan konsumen tentang kebakaran baterai, akselerasi yang tidak terduga, dan kegagalan dalam pembaruan perangkat lunak over-the-air.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3162 seconds (0.1#10.140)