Perluasan PPnBM yang Diterima Mobil 2.500 CC Tuai Kritik

Kamis, 25 Maret 2021 - 18:10 WIB
loading...
Perluasan PPnBM yang...
Pemerintah memberikan perluasan relaksasi PPnBM kepada mobil-mobil dengan mesin 2.500 cc dan local purchase di atas 60 persen seperti Toyota Fortuner dan Toyota Innova. Foto/TMMIN
A A A
JAKARTA - Pemerintah akhirnya memperluas cakupan insentif Pajak Pembelian atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan dengan isi silinder hingga 2.500 cc. Dengan demikian, pembelian mobil jenis Toyota Innova dan Toyota Fortuner mendapatkan diskon PPnBM dari pemerintah. Sebelumnya, kebijakan serupa hanya berlaku untuk kendaraan dengan isi silinder maksimal 1.500 cc.



Hanya saja keputusan pemerintah memperluas objek kendaraan roda empat yang mendapatkan relaksasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dikritisi berbagai pihak. Perluasan dinilai hanya mengulangi kesalahan yang dilakukan pemerintah saat memberikan relaksasi pada mobil-mobil dengan mesin 1.500 cc. Hal itu terjadi karena selain salah sasaran, kebijakan itu akan merugikan negara dan merusak lingkungan.

Perluasan PPnBM yang Diterima Mobil 2.500 CC Tuai Kritik


Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengatakan sejak awal ide relaksasi PPnBM pada mobil dengan mesin 1.500 cc ke bawah mengemuka, dia sudah tidak menyetujui rencana itu. Terlebih lagi sekarang pemerintah memberikan perluasan relaksasi PPnBM yang kini menyasar mobil-mobil dengan mesin 2.500 cc. "Pembebasan PPnBM untuk mobil di 1.500 cc saja sudah merugikan negara, apalagi untuk mobil di atas 1.500 cc jelas merugikan negara," ujar Darmaningtyas.

Relaksasi PPnBM harusnya diberikan kepada mobil-mobil non konvensional yang ramah lingkungan seperti mobil listrik dan mobil hybrid. Diketahui saat ini mobil listrik memang sudah mendapatkan relaksasi PPnBM 0 persen. Sayangnya hal itu tidak diberikan kepada mobil-mobil hybrid. Seharusnya jika memang peduli pada lingkungan dan ingin memasyarakatkan mobil-mobil listrik dan hibrid, relaksasi PPnBM diberlakukan tanpa pandang bulu.

Insentif juga harusnya diberikan kepada angkutan umum baik itu mengangkut penumpang maupun barang. Menurut Darmaningtyas insentif kepada angkutan umum dan barang akan menurunkan harga tarif. "Menyelamatkan layanan angkutan umum, baik di perkotaan, pedesaan, maupun AKDP (antar kota dalam provinsi) dan AKAP (antar kota antar provinsi) tidak kalah pentingnya dengan menyelamatkan industri otomotif. Namun sejauh ini belum ada insentif yang dapat dinikmati oleh para operator angkutan umum," ujarnya.



Perluasan PPnBM yang Diterima Mobil 2.500 CC Tuai Kritik


Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai kebijakan perluasan PPnBM bertujuan mendorong peningkatan penjualan dari kendaraan bermotor. Apalagi, relaksasi PPnBM mobil 1.500 cc berhasil menghasilkan peningkatan jumlah pemesanan hingga 140%. Kemenperin menilai, program ini bisa mempercepat pemulihan sektor otomotif dengan peningkatan utilisasi.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Volvo Panggil Pulang...
Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!
Skywell Hadirkan Mobil...
Skywell Hadirkan Mobil Listrik China Pertama di Inggris
Bakal Jadi Lawan Ducati...
Bakal Jadi Lawan Ducati Diavel, Zontes 703V Diperkenalkan
BMW R 80 G/S versi 2025...
BMW R 80 G/S versi 2025 Diluncurkan, Segini Tenaganya
Triumph TF 250-E dan...
Triumph TF 250-E dan TF 450-E Diluncurkan, Ini Detail Speknya
5 Pemain Sepakbola dengan...
5 Pemain Sepakbola dengan Mobil Termahal di Tahun 2025
Elon Musk Izinkan Tesla...
Elon Musk Izinkan Tesla Dijual di Arab Saudi
Ducati XDiavel V4 Terbary...
Ducati XDiavel V4 Terbary Siap Diproduksi di Borgo Panigale
Aston Martin Luncurkan...
Aston Martin Luncurkan Vanquish Volante 2025, Desain Ikonik Dipertahankan
Rekomendasi
Kemacetan 4 Km di Tol...
Kemacetan 4 Km di Tol Palimanan-Kanci saat Hari Kedua Lebaran Akibat Antrean Rest Area
Kisah Keluarga Nabi...
Kisah Keluarga Nabi SAW : Merayakan Idulfitri dengan Makan Gandum Basi
Ucapkan Selamat Idulfitri,...
Ucapkan Selamat Idulfitri, HT: Mari Saling Memaafkan, Pererat Silaturahmi, dan Tumbuhkan Semangat Baru
Riwayat Pendidikan Maxime...
Riwayat Pendidikan Maxime Bouttier, Aktor Tampan yang Baru Melamar Luna Maya
5 Tradisi Lebaran Terunik...
5 Tradisi Lebaran Terunik di Dunia, Ada Adu Pecah Telur Rebus di Afghanistan
Bangkit dari Bayang-Bayang:...
Bangkit dari Bayang-Bayang: Bagnaia Ungkap Kunci Kemenangan di MotoGP Austin 2025
Berita Terkini
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Panduan Lengkap Tarif Tol Trans Jawa dan Strategi Perjalanan!
47 menit yang lalu
Volvo Panggil Pulang...
Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!
1 jam yang lalu
Jakarta Ditinggal Jutaan...
Jakarta Ditinggal Jutaan Kendaraan: Arus Mudik Lebaran 2025 Pecahkan Rekor!
1 jam yang lalu
Prediksi Puncak Arus...
Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran 2025: Catat Tanggalnya!
2 jam yang lalu
Mobil Listrik Punya...
Mobil Listrik Punya Layar Canggih, ADAS, dan Kursi Pijat yang Bikin Pemudik Lupa Capek
3 jam yang lalu
Harga BBM Pertamina...
Harga BBM Pertamina Turun Mulai 1 April 2025, Pertamax dkk Lebih Ramah Kantong
5 jam yang lalu
Infografis
Waspadai Penyakit yang...
Waspadai Penyakit yang Rentan Menyerang saat Mudik Lebaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved