Duduk di Kabin Gelora E, Menhub Rasakan Kecanggihan Mobil Listrik Komersial DFSK
loading...
A
A
A
BEKASI - Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi mengunjungi beberapa stand kendaraan listrik pada acara Sosialisasi Kendaraan Listrik Kementerian Perhubungan, Minggu (18/04), di Area Parkir Stasiun Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat.
Salah satunya, tentu saja DFSK Gelora E. Bersama jajaran manajemen DFSK, Budi Karya Sumadi secara langsung menyaksikan teknologi yang dimiliki DFSK Gelora E sebagai kendaraan yang 100 persen ditenagai oleh listrik dan ramah lingkungan karena tidak ada emisi gas buang.
Managing Director Sokonindo Automobile Franz Wang menjelaskan secara langsung kemampuan dan serta keunggulan yang ditawarkan oleh DFSK Gelora E kepada Budi Karya Sumadi. ”Gelora E adalah kendaraan komersial canggih yang siap mengoptimalkan usaha,” ujar Franz Wang.
Tidak ketinggalan, Budi Karya Sumadi juga merasakan langsung duduk di dalam kabin DFSK Gelora E dan mencoba kecanggihan yang ditawarkan mobil listrik tersebut.
Masuk di kelas minibus dan blind van, DFSK Gelora E adalah mobil listrik yang menargetkan segmen komersial. DFSK optimistis bahwa mobil ini akan cocok dan relevan dengan para pengusaha di Indonesia.
Keunikan Gelora E adalah dimensinya yang besar. Yakni 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) yang memberikan kabin ekstra luas dan lapang.
Kendaraan fungsional ini ditawarkan dalam 2 varian, yakni Minibus dan Blind Van yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan usaha konsumen di Indonesia. Mulai dari kendaraan angkutan umum, travel, kendaraan shuttle, antar jemput karyawan, bahkan sektor pariwisata.
Untuk jarak tempuh DFSK Gelora E dengan kombinasi baterai dan motor listrik mencapai 300 kilometer perjalanan (berdasarkan NEDC/New European Driving Cycle).
Kemudian untuk pengisian baterai dengan menggunakan fitur fast charging untuk mengisi dari 20-80 persen cukup 80 menit. Sedangkan 0 - 100% hanya butuh 2.5 jam waktu pengisian.
DFSK Gelora E dibanderol Rp510 juta hingga Rp 520 juta. Sementara model blind van antara Rp480 juta sampai Rp490 juta.
Salah satunya, tentu saja DFSK Gelora E. Bersama jajaran manajemen DFSK, Budi Karya Sumadi secara langsung menyaksikan teknologi yang dimiliki DFSK Gelora E sebagai kendaraan yang 100 persen ditenagai oleh listrik dan ramah lingkungan karena tidak ada emisi gas buang.
Managing Director Sokonindo Automobile Franz Wang menjelaskan secara langsung kemampuan dan serta keunggulan yang ditawarkan oleh DFSK Gelora E kepada Budi Karya Sumadi. ”Gelora E adalah kendaraan komersial canggih yang siap mengoptimalkan usaha,” ujar Franz Wang.
Tidak ketinggalan, Budi Karya Sumadi juga merasakan langsung duduk di dalam kabin DFSK Gelora E dan mencoba kecanggihan yang ditawarkan mobil listrik tersebut.
Masuk di kelas minibus dan blind van, DFSK Gelora E adalah mobil listrik yang menargetkan segmen komersial. DFSK optimistis bahwa mobil ini akan cocok dan relevan dengan para pengusaha di Indonesia.
Keunikan Gelora E adalah dimensinya yang besar. Yakni 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) yang memberikan kabin ekstra luas dan lapang.
Kendaraan fungsional ini ditawarkan dalam 2 varian, yakni Minibus dan Blind Van yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan usaha konsumen di Indonesia. Mulai dari kendaraan angkutan umum, travel, kendaraan shuttle, antar jemput karyawan, bahkan sektor pariwisata.
Untuk jarak tempuh DFSK Gelora E dengan kombinasi baterai dan motor listrik mencapai 300 kilometer perjalanan (berdasarkan NEDC/New European Driving Cycle).
Kemudian untuk pengisian baterai dengan menggunakan fitur fast charging untuk mengisi dari 20-80 persen cukup 80 menit. Sedangkan 0 - 100% hanya butuh 2.5 jam waktu pengisian.
Baca Juga
DFSK Gelora E dibanderol Rp510 juta hingga Rp 520 juta. Sementara model blind van antara Rp480 juta sampai Rp490 juta.
(dan)