Bikin Jantungan, Ini Alasan Mengapa Mobil Eropa Jarang Dipakai Harian

Sabtu, 01 Mei 2021 - 21:05 WIB
loading...
Bikin Jantungan, Ini Alasan Mengapa Mobil Eropa Jarang Dipakai Harian
BMW 320i Sport F30 2015 yang harga sekennya Rp350 juta-Rp450 jutaan. Foto: dok Pribadi
A A A
JAKARTA - Biasanya, pembeli mobil Eropa bekas hanya menjadikan mobilnya sebagai mobil hobi, bukan untuk harian. Ternyata, itu ada alasannya.

Hal tersebut diungkapkan Devin, seorang business analyst yang “nekad” menggunakan BMW 320i Sport F30 lansiran 2015 untuk pulang pergi dari rumah ke kantor.

”Setiap hari saya menempuh jarak 60 kilometer. Setelah saya menggunakan, saya baru paham mengapa kebanyakan orang memiliki mobil seperti BMW untuk jadi pajangan, mobil yang dikendarai akhir pekan, dan dijual dengan kilometer yang relatif rendah,” ujarnya.


Nah, berikut adalah alasan yang ia ungkap dari pengalamannya:

Biaya Perawatan dan Service Mahal
Ini tentu sudah dipahami bagi pemilik mobil Eropa, atau mereka yang berniat meminang mobil Eropa. ”Dijamin bikin kantong bolong. Apalagi kalau service di bengkel resmi. Untuk service ke bengkel non resmi mininmal habis Rp1 juta. Khusus saya tiga bulan sekali wajib service karena jarak jauh,” beber Devin.

Biaya Parts Mahal
Devin bercerita, ia baru saja mengganti dua ban bagian depan masing-masing Rp2,7 juta. ”Jika berjiwa pembalap seperti saya, ban depan cepat botak. Belum lagi kampas rem. Bagi yang perfectionist, pasti ingin ban RFT (Run Flat Tyre). Harga 1 ban Rp4 jutaan. Ganti keempat ban saja sama dengan motor baru,” ungkapnya.

Mengapa tidak memilih ban yang murah? ”Memang ada ban lokal yang harganya Rp1 jutaan ber buah. Tapi, dari pemakaian saya 6 bulan-1 tahun sudah botak. Jadi sama saja,” ungkapnya.

Siap Berburu Parts Online
Menurut Devin, mereka yang memilih “memelihara” mobil Eropa harus selalu siap dana cadangan juga siap untuk “hunting”. ”Karena biaya service mahal, bayangkan jika ada jeroan yang kena di kilometer tinggi. Bisa garuk-garuk kepala,” ujar Devin.

Untuk mengakalinya, pemilik setidaknya harus paham terhadap mobilnya. Juga, rajin berburu parts online atau dengan bergabung ke komunitas. ”Karena kalau harga bengkel bisa bikin jantungan,” ujarnya.

Susah Masuk Gang
Devin paling benci jika ia harus keluar masuk gang. ”Muka saya pasti berubah sebal,” ujarnya. Sebab, jalanan berlobang otomatis membuat mobilnya gesrot. ”Apalagi kalau sudah upsize velg (mengganti jadi lebih besar). Haduh, pasti nyusahin,” katanya.

Tidak Bisa Parkir Sembarangan
Devin mengaku sangat hati-hati soal parkir. Apalagi di pinggir jalan. Biasanya ia memilih lokasi dengan secure parking. “Supaya hati tenang. Jika parkir pinggir jalan, saya suka kepikiran. Spion aman nggak ya?,” ungkapnya.

Mobil Harus Selalu Prima
Kunci memelihara mobil Eropa seperti BMW menurut Devin adalah menjaga agar mobil selalu dalam kondisi prima. Mengapa? ”Karena jika ban kempes sedikit, turbo mati. Sensor ABS nyala, turbo mati. Ada yang tidak beres sedikit, mobil tiba-tiba jadi loyo,” ungkapnya.

Menurut Devin, untuk menjaga mobil tetap prima, otomatis pemilik BMW harus rajin mengunjungi bengkel. ”Silahkan setor duit untuk ‘jajan’, pastikan mobil tidak ada masalah. Karena satu masalah jika dibiarkan bisa merembet ke masalah lainnya,” ungkapnya.

Harus Punya Mobil Cadangan
Devin memberikan tips bagi mereka yang ingin meminang mobil Eropa, paling tidak memiliki sebuah mobil cadangan. ”Ini syarat wajib. Karena sering sekali mobil harus menginap di bengkel. Mobilitas dan pekerjaan kita jadi terhambat jika tidak memiliki mobil cadangan,” bebernya.



BBM RON 98
Tentu saja, untuk mendapatkan pengalaman performa berkendara terbaik dan efisiensi bahan bakar mobil Eropa, Devin menyebut bahwa pengguna harus memakai BBM dengan RON tinggi. ”Misalnya Shell V-Power Nitro+. Begitu dibejek sedikit, mobil akan ‘terbang’,” candanya.

Menurut Devin, memang pemilik BMW serba salah. ”Jika tidak dipakai dan hanya jadi pajangan di rumah, sayang sekali. Kita tidak bisa merasakan kenikmatan berkendara BMW yang bikin ketagihan. Apalagi bayar pajaknya mahal. Tapi kalau sering dipakai, otomatis biaya yang kita keluarkan juga tinggi. Jadi, pastikan siap mental dan siap kocek,” ujar Devin.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7179 seconds (0.1#10.140)