Ternyata Begini Rasanya Mengendarai Honda City Hatchback RS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Inilah Honda City Hatchback RS, mobil yang mendapat respons beragam dikalangan fans Honda.
Salah satunya, karena tiba-tiba Honda menghentikan produksi Honda Jazz sejak Februari 2021. Sebagian pengguna Jazz merasa Honda City Hatchback RS bukanlah pengganti yang tepat mobil hatchback terpopuler di Indonesia tersebut.
Mengapa Honda Jazz stop produksi? Karena Jazz generasi keempat dianggap tidak mewakili konsumen Indonesia yang suka sekali karakter mobil gagah dan sporty.
Saat itu memang Sindonews datang ke Tokyo Motor Show 2019, ketika Honda Jazz generasi keempat diluncurkan. Kendati Jazz baru canggih dan keren, tapi desainnya lebih cocok untuk konsumen Jepang alias JDM (Japan Domestic Market). Terlalu imut. Karena Jazz atau Fit disana banyak dipakai ibu-ibu dan kaum hawa.
Lantas diputuskan lah Jazz di stop di Indonesia. Sampai nanti ada generasi kelima. Padahal, market Jazz masih ada. Memang tidak sebaik 4-5 tahun silam. Tapi Jazz tetap menjadi pemimpin pasar hatchback di Indonesia.
Honda City Hatchback RS mau tidak mau, langsung atau tidak langsung, diposisikan sebagai pengganti Honda Jazz sebagai raja segmen hatchback.
Senyaman Sedan
Yang terasa saat mengemudikan Honda City Hatchback RS pertama kali adalah, mobil ini terasa sangat landai dengan bonet yang panjang. Seperti mobil yang dirancang sebagai hatchback. Melainkan seperti sebuah sedan yang dipotong pantatnya.
Jadi, sensasi berkendaranya masih terasa seperti menyetir sebuah sedan, tapi lebih lincah.
Mesinnya, dipilih 4 silinder segaris 1.5L DOHC, 16 katup i-VTEC + DBW dengan pilihan transmisi CVT & 6 M/T. Secara performa, Honda City Hatchback RS paling kencang dibanding Toyota Yaris ataupun Mazda2. Tenaganya 121PS/6.600 rpm dan torsi maksimum 145 Nm/4.300 rpm.
Salah satunya, karena tiba-tiba Honda menghentikan produksi Honda Jazz sejak Februari 2021. Sebagian pengguna Jazz merasa Honda City Hatchback RS bukanlah pengganti yang tepat mobil hatchback terpopuler di Indonesia tersebut.
Mengapa Honda Jazz stop produksi? Karena Jazz generasi keempat dianggap tidak mewakili konsumen Indonesia yang suka sekali karakter mobil gagah dan sporty.
Saat itu memang Sindonews datang ke Tokyo Motor Show 2019, ketika Honda Jazz generasi keempat diluncurkan. Kendati Jazz baru canggih dan keren, tapi desainnya lebih cocok untuk konsumen Jepang alias JDM (Japan Domestic Market). Terlalu imut. Karena Jazz atau Fit disana banyak dipakai ibu-ibu dan kaum hawa.
Lantas diputuskan lah Jazz di stop di Indonesia. Sampai nanti ada generasi kelima. Padahal, market Jazz masih ada. Memang tidak sebaik 4-5 tahun silam. Tapi Jazz tetap menjadi pemimpin pasar hatchback di Indonesia.
Honda City Hatchback RS mau tidak mau, langsung atau tidak langsung, diposisikan sebagai pengganti Honda Jazz sebagai raja segmen hatchback.
Senyaman Sedan
Yang terasa saat mengemudikan Honda City Hatchback RS pertama kali adalah, mobil ini terasa sangat landai dengan bonet yang panjang. Seperti mobil yang dirancang sebagai hatchback. Melainkan seperti sebuah sedan yang dipotong pantatnya.
Jadi, sensasi berkendaranya masih terasa seperti menyetir sebuah sedan, tapi lebih lincah.
Mesinnya, dipilih 4 silinder segaris 1.5L DOHC, 16 katup i-VTEC + DBW dengan pilihan transmisi CVT & 6 M/T. Secara performa, Honda City Hatchback RS paling kencang dibanding Toyota Yaris ataupun Mazda2. Tenaganya 121PS/6.600 rpm dan torsi maksimum 145 Nm/4.300 rpm.