Mampu Cegah Aksi Pencurian, Begini Cara Kerja Immobilizer pada Mobil

Senin, 14 Juni 2021 - 18:07 WIB
loading...
Mampu Cegah Aksi Pencurian, Begini Cara Kerja Immobilizer pada Mobil
Pemilik mobil mungkin masih banyak yang tidak tahu dengan nama immobilizer, beserta fungsinya bagi kendaraan. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Pemilik mobil mungkin masih banyak yang tidak tahu dengan nama immobilizer, beserta fungsinya bagi kendaraan. Immobilizer adalah sebuah sistem anti maling yang dapat bekerja dengan hasil mencegah mesin hidup, karena kunci kontak tidak sesuai.

Bahkan ketika pattern kunci itu sendiri sama. Sistem ini bekerja dengan memanfaatkan variasi gelombang radio sebagai identitas kunci pada mobil.



Dengan adanya sistem ini, maka hanya ada satu kunci kontak saja yang bisa digunakan untuk menyalakan mesin. Meskipun lubang ignition key dapat dimasuki oleh semua kunci.

Ada tiga komponen di dalam immobilizer yang saling bekerja sama untuk mendapatkan satu hasil sistem kerja maksimal.

Pertama transmitter, yang memiliki fungsi untuk mengirim gelombang radio dengan frekuensi tertentu untuk menuju ke bagian control module.

Kedua transponder, fungsinya adalah menerima sinyal gelombang radio yang telah dikirim ke control module untuk diidentifikasi.

Ketiga theft deterrent system, sesuai namanya, fungsi utama dari komponen ini adalah mengelola gelombang radio yang diterima, sesuai dengan identifikasi dari transponder.

Selanjutnya, theft deterrent system akan mengaktifkan atau menonaktifkan bagian sirkuit sistem pengapian serta relay fuel pump.



Jadi, ketika kunci kontak dimasukkan ke lubang kunci kontak, transmitter langsung mengirimkan gelombang radio ke komponen theft deterrent system. Kemudian gelombang tersebut langsung diterima dan diidentifikasi transponder.

Perlu diketahui bahwa transponder terdapat di dalam theft deterrent control system. Jika frekuensi yang dikirimkan telah sesuai yang seharusnya dan bukan bagian dari tindakan mencurigakan, maka transponder akan mengirimkan data ke engine control module.

Selanjutnya rangkaian sistem pengapian menjadi aktif dan mampu menghidupkan relay fuel pump. Ketika sudah memasuki fase ini, maka kunci kontak telah terhubung dan dikenali oleh ECU mobil . Kondisi ini membuat fase pengemudi yang memutar kunci kontak ke posisi start engine membuat mesin menyala dan bisa langsung dikendarai.

Ketika gelombang radio yang dikirimkan transmitter tidak sesuai, identitas kunci kontak menjadi tidak dikenali ECU. Kondisi ini membuat ECU akan memblokir aliran arus ke dua sistem, yaitu pengapian dan relay fuel pump.

Jadi hasilnya ketika kunci kontak diputar ke posisi start engine, tidak akan terjadi kondisi mesin menyala. Mesin akan tetap mati sepanjang waktu.



Sistem immobilizer memang berfokus pada data digital. Inilah yang membuat sistem ini harus ditangani oleh teknisi yang telah memahaminya.

Jika immobilizer kena banjir atau semacamnya, pemilik mobil harus langsung segera mengembalikannya ke kondisi normal demi mendapatkan keamanan maksimal untuk menghindari tindakan kejahatan pada mobil kesayangan.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3286 seconds (0.1#10.140)