Tesla Tarik 280.000 Mobil Listrik di China karena Masalah Autopilot

Rabu, 30 Juni 2021 - 06:07 WIB
loading...
Tesla Tarik 280.000 Mobil Listrik di China karena Masalah Autopilot
Produsen mobil listrik Tesla terpaksa menarik sekitar 280 ribu unitnya di China untuk meningkatkan keamanan di fitur Autopilot. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Produsen mobil listrik Tesla terpaksa menarik sekitar 280 ribu unitnya di China untuk meningkatkan keamanan di fitur Autopilot. Recall ini dilakukan setelah badan pengatur negara menyelidiki klaim bahwa pengemudi secara tidak sengaja beralih ke Autopilot saat mengemudi.

Dilansir laman Gizmochina, Selasa (29/6/2021), Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China, percaya ada masalah keamanan jika Autopilot tidak diperkuat. Ketika Autopilot menyala secara tidak sengaja, kendaraan dapat berakselerasi dengan cepat atau melambat tiba-tiba. Akselerasi atau perlambatan yang tiba-tiba itu dapat menyebabkan kecelakaan.



Menurut regulator negara bagian, Tesla telah memulai proses pembaruan perangkat lunak sejak Sabtu. Sebagian besar kendaraan yang terkena dampak adalah model Model 3 dan Model Y yang diproduksi secara lokal, sementara lebih dari 35.000 Model 3 yang diimpor juga akan diperbarui.

Tesla memiliki beberapa masalah yang berkaitan dengan keselamatan yang terhubung dengan Autopilot di kendaraannya belakangan ini. Beberapa tabrakan fatal juga telah dicatat baik di China maupun di AS, di antara negara-negara lain.

Tesla telah membuat kemajuan besar dalam menembus pasar China, yang bisa dibilang merupakan pasar EV terbesar. Tesla dengan cepat berinvestasi membangun pabrik di China agar produknya tetap kompetitif.



CEO perusahaan Elon Musk telah mengisyaratkan bahwa China adalah pasar terbesar berikutnya setelah AS. Pada bulan April, perusahaan mengatakan bahwa AS dan China menyumbang sekitar 70% dari pendapatannya.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2870 seconds (0.1#10.140)