Shell Indonesia Dukung Implementasi Biodiesel B30

Kamis, 15 Juli 2021 - 04:00 WIB
loading...
Shell Indonesia Dukung Implementasi Biodiesel B30
Shell Indonesia menggelar diskusi Expert Connect membahas dukungan untuk program B30. Foto/Shell Indonesia.
A A A
JAKARTA - Sejalan dengan amanat pemerintah Indonesia untuk mengembangkan penggunaan biodiesel di tanah air, PT Shell Indonesia umumkan siap mensukseskan program B30 di Indonesia. Hal tersebut dipaparkan langsung oleh Shell Indonesia dalam Shell Expert Connect forum diskusi yang mengambil tema “Penggunaan Biodiesel Sekarang dan Masa Depan”dan dihadiri oleh 700 lebih pelaku usaha.

Andri Pratiwa, Direktur Pelumas Shell Indonesia, mengatakan Shell sebagai perusahaan energi dunia, senantiasa mendukung penggunaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, hal ini sejalan dengan strategi global Shell ‘Powering Progress’. Pemerintah Indonesia mengamanatkan pengembangan biodiesel dalam upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29% dari BAU (business as usual) pada tahun 2030.



"Untuk itu Shell berkomitmen untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya mendukung agenda Pemerintah Indonesia dalam penggunaan energi yang lebih bersih dan mempersiapkan ketahanan energi. Melalui forum Shell ExpertConnect ini kami berharap terjadi tukar informasi, pengetahuan dan praktek terbaik untuk mensukseskan implementasi program B30 dan persiapan implementasi mandatori B40," kata Andri Pratiwa.

Biodiesel sendiri merupakan bahan bakar nabati yang menjadi energi alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi. Diketahui sifatnya yang degradable (mudah terurai) dengan emisi yang lebih rendah dibanding dari emisi hasil pembakaran bahan bakar fosil, menjadikan penggunaan biodiesel dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Indonesia sendiri telah memanfaatkan biodiesel sejak tahun 2008, dan pemanfaatannya secara nasional terus dikembangkan, baik dari segi volume, campuran ataupun jumlah perusahaan yang terlibat dalam bidang ini.

Melihat kesuksesan produk B20 di tanah air yang sudah digunakan sebelumnya, pemerintah terus mengkaji dan mendorong untuk menerapkan kebijakan mandatori B30 dengan campuran 30% biodiesel dan 70% bahan bakar minyak jenis solar sejak Januari 2020. "Sementara untuk program mandatori B40 hingga saat ini diketahui tengah menjajaki tahap pengkajian baik teknis maupun keekonomian, sehingga penerapannya diperkirakan tidak akan dalam waktu dekat," kata salah satu pembicara, Riesta Anggarani, Peneliti Bahan Bakar LEMIGAS.

Pada kesempatan ini, Shell sebagai produsen pelumas dunia berbagi pengetahuan mengenai produk pelumas yang dapat mendukung pemanfaatan bahan bakar B30. Standarisasi penggunaan pelumas untuk bahan bakar diesel B30 yang sepadan adalah oli yang sudah berstandar API-CI4. Hal tersebut dikarenakan pelumas dengan API CI-4 memiliki soot handling lebih baik dibandingkan engine oil monograde.




“Berdasarkan data dan pengalaman, Shell menganjurkan untuk menggunakan engine oil dengan standar API-CI4 yang terbukti memiliki kemampuan lebih baik dalam mengatasi jelaga hasil pembakaran dari bahan bakar B30 atau lebih,” kata Mohammad Rachman Hidayat, Product Apllication Specialist - Shell Global Commercial Technology.

Dengan adanya forum diskusi seperti Shell ExpertConnect diharapkan dapat mendorong tewujudnya program pemerintah untuk mengurangi emisi gas buang dan kualitas udara yang lebih baik. Selain itu Shell Indonesia juga berharap kegiatan seperti ini dapat memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha memahami informasi-informasi teknis yang didukung oleh data dalam membantu meningkatkan produktivitas.

Hadir sebagai pembicara dalam Shell ExpertConnect kali ini Dr. Riesta Anggarani, Peneliti Bahan Bakar – LEMIGAS, Mohammad Rachman Hidayat, Product Apllication Specialist - Shell Global Commercial Technology, Fahmi Azhari Mukhlis, Deputy GM Quality Assurance Dept. Komatsu Indonesia, dan Devi Ari Suryadi, Service Manager Komatsu Marketing and Support Indonesia.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1465 seconds (0.1#10.140)