Shell Tegaskan Zat Aditif Bukan untuk Sulap Oktan BBM
loading...

Shell menggunakan zat aditif pada BBM yang dipasarkan, namun tujuannya bukan untuk menaikkan angka oktan. Foto: Shell Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Shell Indonesia membuka tabir mengenai penggunaan zat aditif dalam produk-produknya. Ingrid Siburian, Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia, menegaskan bahwa zat aditif yang digunakan bukanlah untuk meningkatkan kadar oktan BBM.
"Produk yang kami bawa merupakan base fuel, jadi RON 92 memang RON 92 base fuel. Nah, itu kita tambahkan zat aditif di terminal," jelas Ingrid.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penentuan RON dilakukan melalui proses produksi yang kompleks, bukan dengan menambahkan zat aditif. "Zat aditif untuk menambahkan value. Mungkin setiap badan usaha punya value, keunggulan masing-masing. Kalau dari Shell, oktannya tetap. Kalau dari proses kami, tidak akan berubah," tegasnya.
"Kami di Shell selalu berkomitmen untuk menjaga kualitas BBM yang kami pasarkan untuk masyarakat Indonesia. Itu pasti kami jaga komitmennya," ujarnya.
• Zat aditif berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan memberikan value tambah pada BBM.
• Oktan BBM ditentukan melalui proses produksi, bukan dengan menambahkan zat aditif.
• Shell masih mengimpor BBM dari Singapura, namun menjamin kualitas produk yang dipasarkan di Indonesia.
• Kontrol kualitas dilakukan secara ketat oleh Shell Indonesia dan pihak yang ditunjuk pemerintah.
Shell Indonesia berkomitmen untuk menyediakan BBM berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Penggunaan zat aditif pada produk Shell bukanlah untuk memanipulasi oktan, melainkan untuk meningkatkan kualitas dan memberikan keunggulantersendiri.
Zat Aditif: Bukan 'Pesulap' Oktan
Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Ingrid menjelaskan bahwa Shell menggunakan zat aditif pada BBM yang dipasarkan, namun tujuannya bukan untuk menaikkan angka oktan."Produk yang kami bawa merupakan base fuel, jadi RON 92 memang RON 92 base fuel. Nah, itu kita tambahkan zat aditif di terminal," jelas Ingrid.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penentuan RON dilakukan melalui proses produksi yang kompleks, bukan dengan menambahkan zat aditif. "Zat aditif untuk menambahkan value. Mungkin setiap badan usaha punya value, keunggulan masing-masing. Kalau dari Shell, oktannya tetap. Kalau dari proses kami, tidak akan berubah," tegasnya.
Impor dan Kontrol Kualitas
Ingrid mengakui bahwa saat ini Shell masih mengimpor BBM dari Singapura, khususnya untuk RON 92. Namun, ia memastikan bahwa Shell Indonesia bersama pihak yang ditunjuk pemerintah melakukan kontrol kualitas yang ketat untuk menjamin mutu BBM yang dipasarkan di Indonesia."Kami di Shell selalu berkomitmen untuk menjaga kualitas BBM yang kami pasarkan untuk masyarakat Indonesia. Itu pasti kami jaga komitmennya," ujarnya.
Poin-poin Penting:
• Shell menggunakan zat aditif pada BBM, namun bukan untuk menaikkan oktan.• Zat aditif berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan memberikan value tambah pada BBM.
• Oktan BBM ditentukan melalui proses produksi, bukan dengan menambahkan zat aditif.
• Shell masih mengimpor BBM dari Singapura, namun menjamin kualitas produk yang dipasarkan di Indonesia.
• Kontrol kualitas dilakukan secara ketat oleh Shell Indonesia dan pihak yang ditunjuk pemerintah.
Shell Indonesia berkomitmen untuk menyediakan BBM berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Penggunaan zat aditif pada produk Shell bukanlah untuk memanipulasi oktan, melainkan untuk meningkatkan kualitas dan memberikan keunggulantersendiri.
Lihat Juga :
(dan)