Dampak Pandemi dan Kelangkaan Chip, Toyota Pangkas Produksi 300.000 Unit

Sabtu, 11 September 2021 - 14:04 WIB
loading...
Dampak Pandemi dan Kelangkaan Chip, Toyota Pangkas Produksi 300.000 Unit
Dampak kekurangan chip dan kekurangan suku cadang akibat pandemi Covid-19, Toyota memangkas produksi kendaraannya hingga 300.000 unit tahun ini. Foto/dok
A A A
TOKYO - Dampak kekurangan chip dan kekurangan suku cadang akibat pandemi Covid-19, Toyota memangkas produksi kendaraannya hingga 300.000 unit lebih tahun ini.

"Ini adalah kombinasi dari virus corona dan semikonduktor, tetapi saat ini virus corona yang memiliki dampak luar biasa," kata Kazunari Kumakura, seorang eksekutif Toyota setelah perusahaan merevisi target produksinya, seperti dikutip Autoblog, Sabtu (11/9/2021).



Tidak seperti pabrikan mobil lainnya, Toyota berhasil menghindari pengurangan produksi karena telah menimbun komponen utama di sepanjang rantai pasokan setelah gempa bumi dahsyat di timur laut Jepang pada tahun 2011.

Pengumuman Toyota pada hari Jumat ini pertanda bahwa tidak industri mobil global yang lolos dari dampak pandemi yang telah melemahkan penjualan.

Toyota sekarang menargetkan memproduksi 9 juta kendaraan pada tahun ini, merevisi dari target sebelumnya sebanyak 9,3 juta unit. Toyota mengatakan pada hari Jumat akan mengurangi produksi lebih lanjut 70.000 bulan September ini dan 330.000 pada bulan Oktober.

Permintaan chip telah melonjak selama pandemi karena perusahaan elektronik berusaha memenuhi permintaan konsumen yang dipaksa bekerja di rumah menggunakan smartphone, tablet, dan perangkat lainnya.



Ketergantungan yang besar pada pabrik-pabrik Asia Tenggara untuk suku cadang membuat Toyota kelimpungan. Tak hanya Toyota , pabrik mobil global lainnya juga mengalami masalah yang sama.

Ford bulan lalu menghentikan produksi di pabrik Kansas yang membuat mobil pick up F-150 terlarisnya karena masalah pasokan suku cadang. Renault juga memperpanjang penghentian sebagian produksinya di Spanyol.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5131 seconds (0.1#10.140)