Michelin Produksi Ban yang Bisa Bikin Tukang Tambal Gulung Tikar
loading...
A
A
A
MONTREAL - Produsen ban dunia, Michelin baru saja memamerkan teknologi terbaru ban tanpa udara bernama Uptis saat pameran otomotif IAA Munich 2021. Ban yang tidak memerlukan tekanan udara ini akan diluncurkan pada 2024.
Direktur Komunikasi Teknis dan Ilmiah Michelin, Cyrille Roget mengatakan, kendati tidak menggunakan angin, ban ini memiliki kemampuan yang sama dengan ban konvensional. "Kami akan luncurkan pada tahun 2024," katanya seperti dikutip Paultan, Senin (11/10/2021).
Unique Puncture-Proof Tire System (Uptis) menggabungkan velg aluminium dengan struktur penahan beban yang terbuat dari plastik yang diperkuat serat kaca (GFRP) serta komposit karet fleksibel, dan ini seperti yang dipakai di roda konvensional.
Teknologi roda yang dikembangkan Michelin ini terkait dengan banyaknya sampah ban karet akibat penggunaan yang salah. Bahkan 20% dari semua ban yang dibuang terjadi karena ban yang sering kempes dan botak serta tekanan angin selalu berkurang.
"Uptis hadir sebagai langkah pertama dalam Konsep Visi Michelin menjadi produsen ban dari bahan daur ulang pada tahun 2050," katanya.
Awal 2021, Michelin sudah mulai melakukan produksi ban yang ramah lingkungan. Karena hampir 30% komponen dalam pembuatan ban Michelin berasal dari sumber alami, daur ulang, atau berkelanjutan.
Di bawah Vision Concept, Michelin juga akan membuat ban vulkanisir dengan tehnik tiga dimensi sehingga aman digunakan kembali.
Direktur Komunikasi Teknis dan Ilmiah Michelin, Cyrille Roget mengatakan, kendati tidak menggunakan angin, ban ini memiliki kemampuan yang sama dengan ban konvensional. "Kami akan luncurkan pada tahun 2024," katanya seperti dikutip Paultan, Senin (11/10/2021).
Unique Puncture-Proof Tire System (Uptis) menggabungkan velg aluminium dengan struktur penahan beban yang terbuat dari plastik yang diperkuat serat kaca (GFRP) serta komposit karet fleksibel, dan ini seperti yang dipakai di roda konvensional.
Teknologi roda yang dikembangkan Michelin ini terkait dengan banyaknya sampah ban karet akibat penggunaan yang salah. Bahkan 20% dari semua ban yang dibuang terjadi karena ban yang sering kempes dan botak serta tekanan angin selalu berkurang.
"Uptis hadir sebagai langkah pertama dalam Konsep Visi Michelin menjadi produsen ban dari bahan daur ulang pada tahun 2050," katanya.
Awal 2021, Michelin sudah mulai melakukan produksi ban yang ramah lingkungan. Karena hampir 30% komponen dalam pembuatan ban Michelin berasal dari sumber alami, daur ulang, atau berkelanjutan.
Di bawah Vision Concept, Michelin juga akan membuat ban vulkanisir dengan tehnik tiga dimensi sehingga aman digunakan kembali.
(ysw)