Fitur Canggih di Mobil Banyak Tidak Digunakan Pengguna

Selasa, 12 Oktober 2021 - 13:00 WIB
loading...
Fitur Canggih di Mobil Banyak Tidak Digunakan Pengguna
FItur gesture control atau kontrol gerakan yang ada di mobil paling banyak dikeluhkan karena bermasalah. Foto/IST
A A A
AMERIKA SERIKAT - Hasil studi yang dilakukan JD Power menyebutkan berbagai fitur canggih yang ada di mobil baru kebanyakan tidak digunakan pengguna. Hal itu terjadi karena rendahnya minat pengguna mobil terhadap penggunaan fitur in-car technology itu.

Dalam studi berjudul JD Power's 2021 US Tech Experience Index (TXI) diketahui selama 90 hari penggunaan mobil baru, sangat sedikit pemilik mobil yang memaksimalkan teknologi yang ada di dalam mobil. Padahal saat ini lebih dari satu teknologi baru telah dijejalkan ke dalam mobil. Diketahui dalam studi itu sebanyak 110.827 pemilik mobil baru dilibatkan dalam penelitian.

"Sebanyak 61 persen responden mengaku tidak pernah menggunakan teknologi yang ada di dalam mobil mobil mereka. Sebanyak 51 persen juga mengatakan mereka sama sekali tidak membutuhkan teknologi itu," terang JD Power.



Fitur Canggih di Mobil Banyak Tidak Digunakan Pengguna


Menurut Kristin Kolodge, Executive Director of Human-Machine Interface at JD Power saat ini harga mobil tergolong mahal karena memiliki banyak teknologi baru. Sangat ironis ketika ternyata pengguna tidak memaksimalkan teknologi-teknologi itu. Hal itu menurutnya terjadi karena bukan mereka tidak mau tapi karena alasan tidak mendesak.

"Beberapa fitur yang ada di dalam mobil jadi seperti sebuah pemborosan," jelasnya.



Dari studi itu juga disebutkan fitur yang paling banyak diapresiasi dan dibutuhkan pengguna adalah kamera mundur dan kamera bawah. Kedua kamera itu sangat berguna karena memang paling dibutuhkan untuk menjaga keamanan mobil saat berjalan. Fitur lainnya adalah teknologi satu pedal yang diklaim sangat memudahkan pengguna dalam mengemudikan mobil dengan nyaman.

Sebaliknya fitur yang paling banyak tidak digunakan adalah kontrol gerakan. Fitur itu makin ditinggalkan karena memang cukup sulit ketika digunakan. Dari studi JD Power disebutkan kontrol gerakan mendapatkan 41 laporan masalah per 100 unit mobil.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2982 seconds (0.1#10.140)