Pabrikan Mobil Eropa Kerepotan Ikuti Selera Konsumen China
loading...
A
A
A
CHINA - Lembaga konsultan Kearney menyebutkan konsumen otomotif China memiliki banyak tuntutan yang mengejutkan sehingga bisa merepotkan pabrikan mobil Eropa. Disebutkan Automotive News, mereka memiliki segudang keinginan yang bikin geleng-geleng kepala.
Beberapa keinginan itu di antaranya seperti mobil yang harus punya mikrofon dan aplikasi khusus agar mereka bisa berkaraoke selama di dalam mobil. Mereka juga ingin agar semua mobil bisa dilengkapi dengan teknologi pembayaran digital. Jadi mereka bisa melakukan segala jenis transaksi melalui mobil mereka.
Selain itu mereka juga ingin mobil yang dimiliki memiliki sistem konektivitas tinggi. Tidak hanya dengan internet tapi juga dengan tempat lainnya seperti kantor dan rumah. Jadi mereka bisa mengontrol beberapa keperluan di kantor dan rumah sambil berjalan.
Kearney menyebutkan saat ini pabrikan mobil Eropa seakan terkejut dengan keinginan itu. Pasalnya beberapa tuntutan seakan tidak masuk akal seperti aplikasi karaoke yang dilengkapi dengan mikrofon.
Uniknya tuntutan itu justru dipenuhi oleh perusahaan rintisan mobil listrik asli China seperti Xpeng dan NIO serta perusahaan otomotif China, BYD. Saat ini beberapa mobil buatan mereka sudah dilengkapi dengan mikrofon untuk berkaraoke.
NIO contohnya memiliki aplikasi bernama WeSing di mobil mereka. Aplikasi itu berisi 10 juta lagu yang bisa diakses selama di dalam mobil. Tentunya NIO juga menyediakan beberapa mikrofon di mobil mereka yang bisa dibeli melalui NIO Life Store.
"Kami melihat ini sebagai tantangan. Konsumen China meman yang paling menuntut ketika berurusan dengan teknologi digital di mobil," ujar Christophe Grote, BMW Digital Car Chief.
Sampai saat ini BMW memang belum benar-benar ingin merealisasikan keinginan masyarakat China untuk berkaraoke di mobil BMW. Hanya saja mereka mau memenuhi keinginan lainnya seperti membayar parkir melalui mobil dan berupaya terus mengembangkan sistem konektivitas.
Beberapa keinginan itu di antaranya seperti mobil yang harus punya mikrofon dan aplikasi khusus agar mereka bisa berkaraoke selama di dalam mobil. Mereka juga ingin agar semua mobil bisa dilengkapi dengan teknologi pembayaran digital. Jadi mereka bisa melakukan segala jenis transaksi melalui mobil mereka.
Selain itu mereka juga ingin mobil yang dimiliki memiliki sistem konektivitas tinggi. Tidak hanya dengan internet tapi juga dengan tempat lainnya seperti kantor dan rumah. Jadi mereka bisa mengontrol beberapa keperluan di kantor dan rumah sambil berjalan.
Kearney menyebutkan saat ini pabrikan mobil Eropa seakan terkejut dengan keinginan itu. Pasalnya beberapa tuntutan seakan tidak masuk akal seperti aplikasi karaoke yang dilengkapi dengan mikrofon.
Uniknya tuntutan itu justru dipenuhi oleh perusahaan rintisan mobil listrik asli China seperti Xpeng dan NIO serta perusahaan otomotif China, BYD. Saat ini beberapa mobil buatan mereka sudah dilengkapi dengan mikrofon untuk berkaraoke.
NIO contohnya memiliki aplikasi bernama WeSing di mobil mereka. Aplikasi itu berisi 10 juta lagu yang bisa diakses selama di dalam mobil. Tentunya NIO juga menyediakan beberapa mikrofon di mobil mereka yang bisa dibeli melalui NIO Life Store.
"Kami melihat ini sebagai tantangan. Konsumen China meman yang paling menuntut ketika berurusan dengan teknologi digital di mobil," ujar Christophe Grote, BMW Digital Car Chief.
Sampai saat ini BMW memang belum benar-benar ingin merealisasikan keinginan masyarakat China untuk berkaraoke di mobil BMW. Hanya saja mereka mau memenuhi keinginan lainnya seperti membayar parkir melalui mobil dan berupaya terus mengembangkan sistem konektivitas.
(wsb)