Ini Perbandingan Low SUV 7 Kursi Varian Termurah yang Bikin Hati Tergoda

JAKARTA - Pasar Low SUV 7 kursi di Indonesia tengah menggeliat belakangan ini. Hal ini dipicu karena fungsi dan kapabilitas mobil-mobil Low SUV yang memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yakni fungsional, daya angkut besar dan desain yang keren.

Hanya saja masih banyak konsumen yang sedikit berhati-hati melirik Low SUV. Pasarnya banderol mobil tersebut sudah tembus di atas Rp200 juta. Di saat yang bersamaan kemampuan ideal masyarakat Indonesia untuk membeli mobil berada di kisaran harga Rp150 juta-Rp200 jutaan.

Beruntungnya setiap Low SUV yang dipasarkan di Indonesia memiliki varian entry level atau termurah. Jadi masyarakat yang memang tidak mampu menebus harga mobil Low SUV yang berkisar di atas Rp230 juta-Rp260 juta masih tetap bisa merasakan keuntungan yang sama.



Nah berikut ini perbandingan harga dan fitur yang disediakan oleh Low SUV 7 kursi entry level yang ada di Indonesia. Cermati merek mana yang bisa bikin hati tergoda.

Daihatsu Terios X (AT DLX, MT DLX, MT)
Harga : Rp205,1 juta - Rp224,3 juta


Daihatsu Terios merupakan salah satu Low SUV yang memiliki banyak varian dan trim. Saat ini entry level Daihatsu Terios adalah Daihatsu Terios X yang dibagi dalam tiga trim yakni AT DLX, MT DLX dan MT.

Daihatsu Terios X AT DLX ada di harga Rp224,3 juta, Daihatsu Terios X MT DLX di harga Rp215,1 juta dan Daihatsu Terios X MT di hara Rp205,1 juta. Harga ini sangat kompetitif. Apalagi perbedaan yang diberikan Daihatsu antara Daihatsu Terios X dengan varian Daihatsu Terios lainnya tidak terlalu kontras.

Misalnya penggunaan ban berukuran 16 inci dimana varian tertinggi Daihatsu Terios menggunakan ban berukuran 17 inci. Begitu juga dengan grille yang tidak full krom. Begitu juga kunci mobil yang masih konvensional serta ketiadaan lampu kabut.

Ketiadaan audio steering switch di palang kemudi juga tidak terlalu mengganggu mengingat fitur itu cukup jarang digunakan.

Suzuki XL7 Zeta A/T dan M/T
Harga : Rp247 juta-Rp236,5 juta


Suzuki XL7 Zeta A/T dan M/T merupakan varian entry level dari Suzuki XL7. Dari segi penampilan Suzuki XL7 Zeta tidak jauh berbeda dengan Suzuki Xl7 Alpha dan Beta terutama dari segi eksterior. Seluruh eksterior Suzuki XL7 Zeta A/T dan M/T masih sama cukup sama. Hanya berbeda dengan gagang pintu yang sewarna body sementara Alpha dan Beta memiliki gagang pintu krom.

Begitu juga dengan kunci mobil dimana Suzuki XL7 Zeta menggunakan kunci konvensional. Beda dengan varian lainnya yang sudah menggunakan smart key. Selain itu di bagian belakang tidak ada LED Bar yang membuat Suzuki XL7 varian lain terlihat keren di malam hari.

Dari segi interior, seperti Daihatsu Terios varian terendah yang paling berbeda memang palang kemudi yang polos tanpa kontrol audio. Hanya saja palang kemudi masih dilengkapi tombol Bluetooth dan Voice Command. Perbedaan lain dengan varian tertinggi adalah tampilan panel AC digital yang diatur manual.

Mitsubishi Xpander Cross M/T
Harga : Rp276,5 juta


Mitsubishi Xpander Cross saat ini merupakan mobil Low SUV dengan banderol entry level termahal dibanding lainnya yakni Rp276,5 juta. Hanya saja harga tersebut ditebus dengan spesifikasi dan fitur yang sangat lengkap.

Entry level Mitsubishi Xpander Cross M/T hanya berbeda di pilihan transmisi dibanding varian termahal mobil Low SUV buatan Mitsubishi itu. Selain itu ada juga ornamen lain yang tidak ada seperti emblem di kap mesin yang cuma ada di varian termahal, merek kaca film, dan material jok mobil. Kaca film tipe termahal menggunaka VKool sedangkan entry level Mitsubishi Xpander Cross menggunakan kaca film Ice-u Konica Minolta. Terakhir yang tidak ada di varian terendah adalah cruise control. Wajar karena transmisi mobil diatur secara manual oleh pengemudi.

Toyota Rush 1.5 G M/T
Harga Rp245,5 juta


Konsep entry level yang ada di Toyota Rush dibandingkan varian tertinggi lainnya sama konsepnya dengan entry level Mitsubishi Xpander Cross dengan varian tertinggi lainnya. Intinya perbedaan hanya ada pada ornamen-ornamen tertentu seperti penggunaan material soft touch dan body kit yang masih terlihat standar.

Paling terlihat hanya ban yang ukurannya 16 inci. Beda dengan varian tertinggi Toyota Rush varian lain yang menggunakan ban berukuran 17 inci. Meski varian terendah mobil ini tetap menggunakan konsep Smart Key dengan Push Start Button.

All New Honda BR-V S M/T
Harga : Rp260 juta (prediksi)


All New Honda BR-V S M/T akan memiliki beberapa perbedaan dengan varian lainnya seperti ukuran ban dan velg yang hanya 16 inci dan material kain untuk jok mobil. Hanya saja mobil baru itu tetap hadir dengan kelengkapan yang sama dengan varian lainnya. MisalnyaLED Headlampdegan LED Daytime Running Light. Selain itu, All New Honda BR-V S M/T juga dilengkapi dengan sistem audio video dengan layar sentuh 7” yang telah dilengkapi Smartphone Connection, 1st Row Accessories Power Outlet, Hill Start Assist (HSA), Vehicle Stability Assist (VSA), Side Airbags dan Parking Sensor.

Selain itu, varian ini juga menawarkan berbagai fitur yang sudah ada sebelumnya seperti Power Retractable Mirror, ECO Indicator, Digital A/C, G-CON + ACETM with Side Impact Beam, Dual Front SRS Airbags, Driver Seatbelt Reminder, ABS + EBD, ISOFIX + Tether, Keyless Entry, Immobilizer, Alarm System, Pretensioner with Load Limiter Seatbelt.

DFSK Glory 560 Type B 1.6 MT
Harga : Rp202,5 juta


DFSK Glory 560 Type B 1.6 MT memiliki kelengkapan desain yang sama dengan varian di atasnya. Tidak ada perbedaan ukuran ban dan velg. Yang berbeda hanya fitur-fiturnya. Contoh pada Glory 560 B-Type tidak dilengkapi LED DRL (Day Running Light) di bumper depannya.

Lalu wiper di kaca belakang dan antenna tidak pakai model shark fin, tapi diganti batang biasa. Joknya dilapisi bahan fabric alias bukan kulit seperti L-type. Dan arm rest di bangku baru kedua dihilangkan. Selain itu fitur-fitur keamanan canggih juga dikurangi. Juga tidak ada kamera mundur dan sensor parkir.

Yang jadi masalah adalah DFSK Glory 560 Type B 1.6 MT tidak seperti saudaranya yang memiliki konfigurasi kursi 7 penumpang. Alih-alih mobil itu hanya hadir dengan konfigurasi kursi 5 penumpang. Cukup aneh untuk sebuah strategi diferensiasi.