Baterai Buatan Yamaha, Honda, Suzuki, dan Kawasaki Meluncur Tahun Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejarah terbesar Industri sepeda motor tercipta di abad ini, empat perusahaa motor Jepang, Yamaha, Honda, Suzuki, dan Kawasaki bergabung jadi satu mengembangkan teknologi baterai untuk sepeda motor elektron Volt (EV) alias tenaga listrik.
Seperti dilansir dari Rideapart Rabu (3/11/2021), empat merek motor tersebut membetuk Team Red untuk melucurkan Mobile Power Pack (MPP) e baru dan berencana untuk menerapkan teknologi tersebut ke kendaraan roda tiga komersial di India pada paruh pertama tahun 2022.
Sistem konversi baterai cepat ini bukan teknologi baru, seperti yang sebelumnya dipopulerkan oleh perusahaan Taiwan Gogoro pada 2015, sebelum raksasa skuter negara itu, KYMCO memperkenalkan skuter Ionex - juga dengan teknologi serupa.
Masalah jarak operasi mungkin tidak menjadi masalah bagi mobil listrik, tetapi untuk motor listrik masih menjadi perhatian besar di antara pemilik.
Bahkan dengan teknologi baterai yang semakin besar, Anda mungkin tidak akan mencapai jarak operasi yang sama dengan sepeda motor bertenaga bensin.
Masalah kurang pengisian stasiun, dan semakin lama waktu pengisian juga merupakan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan.
Untuk itu, keempat perusahaan Jepang itu menggunakan ide sistem pergantian baterai yang cepat di pusat pengisian baterai untuk menghemat waktu dalam proses pengisian.
Menurut laporan media Jepang, fokusnya adalah pada sepeda motor listrik kecil (ukuran motor sekitar 125 cc) dan kolaborasi ini akan menunjukkan sistem pengisian yang seragam dan mudah.
Ini juga pertama kalinya produsen sepeda motor Jepang bekerja untuk memproduksi kendaraan listrik roda dua dalam produksi massal, dan pengumuman ini dipandang sebagai transformator masa depan dunia sepeda motor.
Tenologi listrik Ionex bukanlah yang pertama untuk Kymco, sebelumnya Kymco memperkenalkan teknologi yang disebut 3.0 EV. Teknologi terbaru ini diaplikasi pada skuter bergaya retro bernama Queen 3.0 E
Perbedaan dengan 2.0 EV yang sudah lebih dulu dikenalkan Kymco, tenaga listik 3.0 EV lebih besar. Out put powernya juga lebih tangguh untuk menaklukan segala medan di jalanan. Selain itu, kini juga telah dilengkapi dengan Regenerative Braking System.
Tipe motor listiknya sendiri menggunakan Permanent-Magnet Synchronous Motor berspesifikasi 3.0 kW. Baterainya mengusung Lithium-ion battery, 58v / 20Ah. Lama melakukan charging hanya sekitar 2,5 jam. Dalam kondisi baterai penuh, motor ini bisa menempuh jarak hanya 60 kilometer dengan kecepatan rata-rata 30 km/jam.
Sedang kemampuannya, mampu menanjak 17 derajat dengan bobot 170 kilogram motor ini masih bisa berjalan di kecepatan 12 km/jam. Lumayan lah untuk putar-putar di dalam komplek perumahan.
Seperti dilansir dari Rideapart Rabu (3/11/2021), empat merek motor tersebut membetuk Team Red untuk melucurkan Mobile Power Pack (MPP) e baru dan berencana untuk menerapkan teknologi tersebut ke kendaraan roda tiga komersial di India pada paruh pertama tahun 2022.
Sistem konversi baterai cepat ini bukan teknologi baru, seperti yang sebelumnya dipopulerkan oleh perusahaan Taiwan Gogoro pada 2015, sebelum raksasa skuter negara itu, KYMCO memperkenalkan skuter Ionex - juga dengan teknologi serupa.
Masalah jarak operasi mungkin tidak menjadi masalah bagi mobil listrik, tetapi untuk motor listrik masih menjadi perhatian besar di antara pemilik.
Bahkan dengan teknologi baterai yang semakin besar, Anda mungkin tidak akan mencapai jarak operasi yang sama dengan sepeda motor bertenaga bensin.
Masalah kurang pengisian stasiun, dan semakin lama waktu pengisian juga merupakan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan.
Untuk itu, keempat perusahaan Jepang itu menggunakan ide sistem pergantian baterai yang cepat di pusat pengisian baterai untuk menghemat waktu dalam proses pengisian.
Menurut laporan media Jepang, fokusnya adalah pada sepeda motor listrik kecil (ukuran motor sekitar 125 cc) dan kolaborasi ini akan menunjukkan sistem pengisian yang seragam dan mudah.
Ini juga pertama kalinya produsen sepeda motor Jepang bekerja untuk memproduksi kendaraan listrik roda dua dalam produksi massal, dan pengumuman ini dipandang sebagai transformator masa depan dunia sepeda motor.
Tenologi listrik Ionex bukanlah yang pertama untuk Kymco, sebelumnya Kymco memperkenalkan teknologi yang disebut 3.0 EV. Teknologi terbaru ini diaplikasi pada skuter bergaya retro bernama Queen 3.0 E
Perbedaan dengan 2.0 EV yang sudah lebih dulu dikenalkan Kymco, tenaga listik 3.0 EV lebih besar. Out put powernya juga lebih tangguh untuk menaklukan segala medan di jalanan. Selain itu, kini juga telah dilengkapi dengan Regenerative Braking System.
Tipe motor listiknya sendiri menggunakan Permanent-Magnet Synchronous Motor berspesifikasi 3.0 kW. Baterainya mengusung Lithium-ion battery, 58v / 20Ah. Lama melakukan charging hanya sekitar 2,5 jam. Dalam kondisi baterai penuh, motor ini bisa menempuh jarak hanya 60 kilometer dengan kecepatan rata-rata 30 km/jam.
Sedang kemampuannya, mampu menanjak 17 derajat dengan bobot 170 kilogram motor ini masih bisa berjalan di kecepatan 12 km/jam. Lumayan lah untuk putar-putar di dalam komplek perumahan.
(wbs)