Hebat, Malaysia Berhasil Buat Mobil Otonom Level 4 Buatan Sendiri
loading...
Mobil otonom buatan Malaysia menggunakan basis mobil buatan dalam negeri, Proton. Foto/Paultan.
A
A
A
MALAYSIA - Kementerian Sains, Teknologi dan Inovasi (MOSTI) Malaysia meluncurkan dua mobil otonom level 4 yang dinamakan NAVI dan NAVI-D. Kedua mobil itu merupakan hasil kreasi dari perusahaan Malaysia, NanoMalaysia dan akan digunakan untuk fungsi yang berbeda.
NAVI yang merupakan singkatan dari NanoMalaysia Autonomous Vehicle (NAVI) dibuat untuk memenuhi kebutuhan transportasi dan berbagi kendaraan. Sebaliknya NAVI-D dikhususkan untuk mobil otonom logistik yang fokus pada kegiatan pengiriman (Delivery) barang dan lain-lainnya.
Untuk pengembangan mobil otonom itu NanoMalaysia memanfaatkan mobil buatan Malaysia, Proton. Kedua mobil itu kemudian ditambahkan berbagai perlengkapan khusus seperti radar, sensor dan kamera agar bisa berjalan otonom.
Baca juga : Berlimpah Minyak, Arab Saudi Sudah Mulai Kepincut Mobil Listrik
![Hebat, Malaysia Berhasil Buat Mobil Otonom Level 4 Buatan Sendiri]()
Saat ini kedua mobil masih dalam pengetesan di Technology Park Malaysia (TPM), Bukit Jalil, Malaysia. Di lokasi itu kemampuan level 4 kedua mobil buatan NanoMalaysia akan diuji di trek sepanjang 12 kilometer. Trek juga telah dibangun secara khusus agar bisa menyamai kondisi jalan yang ada di Malaysia.
Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Malaysia Datuk Seri Adham Baba mengatakan pengembangan mobil otonom buatan Malaysia itu akan memberikan efek domino pada bidang lainnya. Pengembangan mobil otonom itu akan membuka lapangan kerja baru seperti pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras serta insinyur mekatronik yang memang diperlukan untuk teknologi mobil otonom.
Baca juga : Adu Kuat-kuatan Dana Pabrikan Otomotif di Pasar Mobil Listrik
"Inovasi teknologi mobil otonom yang kami hadirkan sesuai dengan filosofi MOSTI yakni teknologi tingkat tinggi dan interaksi yang minimak," terang Datuk Seri Adham Baba.
Sementara CEO Nano Malaysia Rezal Khairi Ahmad mengatakan, penggunaan teknologi mobil otonom akan sangat bermanfaat untuk sistem kerja yang lebih taktis dan tingkat kecelakaan yang rendah. “NAVI akan menciptakan sistem pengiriman yang lebih lancar dengan tingkat kecelakaan yang berkurang karena kesalahan manusia," tegasnya.
NAVI yang merupakan singkatan dari NanoMalaysia Autonomous Vehicle (NAVI) dibuat untuk memenuhi kebutuhan transportasi dan berbagi kendaraan. Sebaliknya NAVI-D dikhususkan untuk mobil otonom logistik yang fokus pada kegiatan pengiriman (Delivery) barang dan lain-lainnya.
Untuk pengembangan mobil otonom itu NanoMalaysia memanfaatkan mobil buatan Malaysia, Proton. Kedua mobil itu kemudian ditambahkan berbagai perlengkapan khusus seperti radar, sensor dan kamera agar bisa berjalan otonom.
Baca juga : Berlimpah Minyak, Arab Saudi Sudah Mulai Kepincut Mobil Listrik
Saat ini kedua mobil masih dalam pengetesan di Technology Park Malaysia (TPM), Bukit Jalil, Malaysia. Di lokasi itu kemampuan level 4 kedua mobil buatan NanoMalaysia akan diuji di trek sepanjang 12 kilometer. Trek juga telah dibangun secara khusus agar bisa menyamai kondisi jalan yang ada di Malaysia.
Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Malaysia Datuk Seri Adham Baba mengatakan pengembangan mobil otonom buatan Malaysia itu akan memberikan efek domino pada bidang lainnya. Pengembangan mobil otonom itu akan membuka lapangan kerja baru seperti pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras serta insinyur mekatronik yang memang diperlukan untuk teknologi mobil otonom.
Baca juga : Adu Kuat-kuatan Dana Pabrikan Otomotif di Pasar Mobil Listrik
"Inovasi teknologi mobil otonom yang kami hadirkan sesuai dengan filosofi MOSTI yakni teknologi tingkat tinggi dan interaksi yang minimak," terang Datuk Seri Adham Baba.
Sementara CEO Nano Malaysia Rezal Khairi Ahmad mengatakan, penggunaan teknologi mobil otonom akan sangat bermanfaat untuk sistem kerja yang lebih taktis dan tingkat kecelakaan yang rendah. “NAVI akan menciptakan sistem pengiriman yang lebih lancar dengan tingkat kecelakaan yang berkurang karena kesalahan manusia," tegasnya.
(wsb)
Lihat Juga :
