Bikin Kontroversi, Tesla Buka Dealer Resmi di Wilayah Muslim Uighur

Rabu, 05 Januari 2022 - 06:06 WIB
loading...
Bikin Kontroversi, Tesla Buka Dealer Resmi di Wilayah Muslim Uighur
Tesla mengunggah foto seremoni pembukaan dealer di Xinjiang di sosial media Weibo. Dalam foto itu tertulis kalimat Tesla Cinta Xinjiang. Foto/Tesla-Weibo.
A A A
CHINA - Tesla bikin langkah kejutan dengan membuka dealer resmi di Xinjiang, China yang penuh kontroversi pelanggaran hak asasi manusia terhadap muslim Uighur. Langkah perusahaan rintisan Elon Musk itu diapresiasi pemerintah komunis China karena dianggap sebagai langkah positif di tengah kontroversi yang ada.

"Mari bersama mulai petualangan mobil listrik murni di Xinjiang," tulis Tesla di sosial media ternama China, Weibo.

Disebutkan Autoevolution pembukaan showroom itu diyakini merupakan salah satu upaya Tesla untuk menjaga hubungan mesra dengan pemerintah komunis China. Hanya saja di saat yang bersamaan hubungan Tesla dengan pemerintah Amerika Serikat bakal terganggu.



Pasalnya kebijakan China dengan muslim Uyghur di Xinjiang masih dalam sorotan Amerika Serikat karena tuduhan genosida dan perbudakan tenaga kerja. Senator Amerika Serikat Marco Rubio bahkan langsung mengecam langkah Tesla buka dealer di Xinjiang.

"Perusahaan tidak bernegara telah membantu Partai Komunis China menutup-nutupi genosida dan perbudakan tenaga kerja di wilayah itu," tulis Marco Rubio melalui akun Twitter resmi miliknya.





Menurut Marco Rubio seharusnya Tesla tidak membuka dealer di Xinjiang mengingat Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengeluarkan kebijakan khusus mengenai apa yang terjadi di Xinjiang.

Kebijakan itu berupa larangan impor semua produk buatan Xinjiang ke Amerika Serikat. Jika Amerika Serikat melarang impor maka ironis Tesla justru membuka dealer di Xinjiang.

Hanya saja Tesla tidak sendirian membuka dealer di wilayah Xinjiang. Selain mereka, dealer perusahaan mobil Jerman, Volkswagen juga sudah beroperasi sejak tahun lalu. Hanya saja Volkswagen juga mendapat kritikan tajam karena nekat berjualan di Xinjiang.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2634 seconds (0.1#10.140)