Iklan Mobil di Prancis Wajib Promosikan Naik Bus, Bersepeda dan Jalan Kaki

Rabu, 05 Januari 2022 - 05:27 WIB
loading...
Iklan Mobil di Prancis Wajib Promosikan Naik Bus, Bersepeda dan Jalan Kaki
Peraturan baru pemerintah Prancis tentang kewajiban promosi naik bus, bersepeda dan jalan kaki harus diikuti semua pabrikan mobil tanpa terkecuali. Termasuk mobil buatan Prancis seperti Alpine. Foto/Autoblog.
A A A
PRANCIS - Mulai 1 Maret 2022, pemerintah Prancis wajibkan semua iklan mobil baru di Prancis harus mempromosikan informasi pentingnya naik bus, bersepeda, jalan kaki dan car sharing atau berbagi mobil. Semua iklan dalam bentuk video, cetak dan radio wajib mengikuti tanpa terkecuali.

Kewajiban seperti itu sama seperti informasi bahaya rokok yang ada di setiap bungkus rokok. Jadinya nanti setiap orang yang akan membeli mobil akan berpikir pentingnya menjaga lingkungan dengan naik bus, bersepeda, jalan kaki atau melakukan car sharing.

Pemerintah Prancis sendiri sudah menyediakan slogan yang harus dipasang di setiap iklan mobil baru. Mereka tinggal memilih slogan yang telah dibuat. Slogan itu di antaranya adalah pour les trajets courts, privilegiez la marche ou le vélo(jalan kaki atau bersepeda jika kamu bepergian jarak pendek), pensez a covoiturer (ingat selalu gunakan layanan berbagai mobil), dan au quotidien, prenez les transports en commun (gunakan transportasi umum untuk perjalanan harian Anda).



Iklan Mobil di Prancis Wajib Promosikan Naik Bus, Bersepeda dan Jalan Kaki


Selain ketiga pilihan slogan itu, semua iklan mobil di berbagai media wajib memasang tanda pagar khusus yakni #SeDeplacerMoinsPolluer (#BegerakdenganPolusiRendah).

Pemerintah Prancis tidak main-main dengan aturan itu. Mereka yang tidak mau memasang akan dikenakan denda sebesar 50.000 Euro per hari atau setara Rp804,7 juta per hari.

Pemasangan informasi itu juga tidak boleh dilakukan seadanya. Slogan yang dipilih harus jelas dan setidaknya mencapai 7 persen dari keseluruhan iklan. Jadi pabrikan otomotif dilarang dengan sengaja membuat informasi tersebut tidak terlihat menonjol.



Disebutkan Autoblog, beberapa produsen mobil di Prancis sudah bersuara mengenai kewajiban baru itu. Volkswagen mengaku siap untuk menaati peraturan yang diminta Prancis.

Reaksi berbeda justru dimunculkan oleh Hyundai. CEO Hyundai Prancis Lionel French Keogh mengaku berkenan mengikuti peraturan tersebut. Hanya saja menurut dia kewajiban itu terkesan menyudutkan mobil.

"Informasi itu tidak membedakan antara mobil biasa dengan mobil listrik. Ini jadi kontra produktif mengingat Prancis ingin penjualan mobil listrik tinggi. Selain itu saya juga tidak akan naik bus atau jalan kaki jika jarak pendek yang saya tuju ternyata macet," jelasnya.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1209 seconds (0.1#10.140)