Ford Batal Tutup Pabrik di India, Diubah Jadi Basis Ekspor Mobil Listrik

Minggu, 13 Februari 2022 - 14:02 WIB
loading...
Ford Batal Tutup Pabrik di India, Diubah Jadi Basis Ekspor Mobil Listrik
Ford Motor Co mempertimbangkan untuk membatalkan menutup pabrik mereka di India. Foto/Autoblog
A A A
NEW DELHI - Ford Motor Co mempertimbangkan untuk membatalkan menutup pabrik mereka di India. Rencananya pabrik tersebut akan digunakan untuk memproduksi kendaraan listrik untuk ekspor dan dijual di pasar domestik.

Dalam sebuah pernyataannya, perusahaan mengatakan sedang menjajaki kemungkinan menggunakan pabrik di India sebagai basis ekspor untuk manufaktur EV. Seperti diketahui, Ford memiliki dua pabrik mobil di negara tersebut.

Kendati akan mengubahnya menjadi pabrik mobil listrik, Ford belum memastikan akan menjual pabrik listrik di pasar domestik atau tidak.

"Belum ada diskusi khusus mengenai hal ini sekarang, tetapi tidak keluar dari ranah pertimbangan masa depan," kata juru bicara Ford India seperti dikutip Autoblog, Minggu (13/2/2022).



Ford saat ini sedang melakukan revolusi besar-besaran dari penggunaan bahan bakar fosil ke mobil listrik. Produsen mobil itu sebelumnya mengatakan akan menginvestasikan USD30 miliar atau setara Rp430,3 triliun untuk mengembangkan mobil listrik dan baterai hingga 2030.

Ford memiliki kurang dari 2% dari pasar kendaraan penumpang India ketika menghentikan produksi di negara itu, setelah berjuang selama lebih dari dua dekade untuk menghasilkan keuntungan.

Restrukturisasi ke mobil listrik dinilai positif oleh para analis. "Langkah ini memungkinkan Ford untuk tetap membuka pintu untuk masuk kembali ke India jika diputuskan demikian di tahap selanjutnya," kata Gaurav Vangaal, Associate Director, Light Production Forecasting di IHS Markit.



Dia mengatakan, ada keuntungan biaya untuk manufaktur di India dan Ford secara historis mengekspor kendaraan ke Amerika Utara dan Eropa. "Keduanya sekarang merupakan pasar EV yang besar dan berkembang," kata Vangaal.

" Ford harus membuktikan bahwa India juga dapat bersaing dalam hal biaya untuk membuat EV, yang membutuhkan investasi besar untuk melokalisasi rantai pasokan," katanya, seraya menambahkan bahwa Ford juga perlu mencari tahu bagaimana Ford akan mendapatkan baterai lithium-ion.

Komentar Ford untuk mengeksplorasi India sebagai pusat manufaktur EV muncul setelah proposal perusahaan untuk mencari insentif di bawah skema pemerintah senilai USD3,5 miliar atau sekitar Rp50,2 triliun untuk mobil listrik disetujui.



Rencana tersebut merupakan landasan agenda pemerintah Modi untuk memotong impor minyak dan mengurangi polusi dengan memberikan manfaat hingga 18% dari investasi baru yang dilakukan oleh perusahaan untuk memproduksi kendaraan bertenaga listrik dan bahan bakar hidrogen.

Ford termasuk di antara 20 perusahaan lain yang memenuhi syarat untuk mendapatkan manfaat di bawah skema tersebut.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2356 seconds (0.1#10.140)