Perusahaan Otomotif Eropa Kompak Boikot Pengiriman Mobil ke Rusia
loading...
A
A
A
Sedangkan pembuat truk asal Swedia, AB Volvo mengatakan telah menghentikan semua produksi dan penjualan di Rusia karena krisis. Padahal AB Volvo menghasilkan sekitar 3% dari penjualannya di Rusia dan memiliki pabrik di sana.
"Kami sekarang memiliki sedikit kejelasan tentang sanksi dan keamanan di kawasan itu. Ini berarti semua operasi di Rusia berakhir," kata juru bicara perusahaan kepada Reuters.
Pekan lalu, beberapa pembuat mobil dan pemasok, termasuk Renault dan pembuat ban Nokia Tyres, menghentikan produksi setelah invasi tersebut. Pembuat suku cadang Aptiv mengalihkan pekerjaan volume tinggi dari Ukraina dan Sumitomo Electric Industries Jepang menghentikan operasi di sana.
BACA JUGA: Ukraina Bentuk Tentara Siber untuk Serang 31 Situs Penting Rusia
Secara terpisah, Toyota Motor Corp mengatakan akan menangguhkan operasi pabrik di Jepang setelah pemasok suku cadang plastik dan komponen elektronik terkena serangan siber.
Tidak ada informasi tentang siapa yang berada di balik kemungkinan serangan atau motifnya. Namun serangan itu terjadi tepat setelah Jepang bergabung dengan sekutu Barat dalam menekan Rusia setelah menginvasi Ukraina, meskipun tidak jelas apakah serangan itu terkait sama sekali.
"Kami sekarang memiliki sedikit kejelasan tentang sanksi dan keamanan di kawasan itu. Ini berarti semua operasi di Rusia berakhir," kata juru bicara perusahaan kepada Reuters.
Pekan lalu, beberapa pembuat mobil dan pemasok, termasuk Renault dan pembuat ban Nokia Tyres, menghentikan produksi setelah invasi tersebut. Pembuat suku cadang Aptiv mengalihkan pekerjaan volume tinggi dari Ukraina dan Sumitomo Electric Industries Jepang menghentikan operasi di sana.
BACA JUGA: Ukraina Bentuk Tentara Siber untuk Serang 31 Situs Penting Rusia
Secara terpisah, Toyota Motor Corp mengatakan akan menangguhkan operasi pabrik di Jepang setelah pemasok suku cadang plastik dan komponen elektronik terkena serangan siber.
Tidak ada informasi tentang siapa yang berada di balik kemungkinan serangan atau motifnya. Namun serangan itu terjadi tepat setelah Jepang bergabung dengan sekutu Barat dalam menekan Rusia setelah menginvasi Ukraina, meskipun tidak jelas apakah serangan itu terkait sama sekali.
(ysw)
Lihat Juga :