Jadi SUV Terkuat Mazda, Ini Hal-hal yang Bikin CX-60 Istimewa

JAKARTA - Mazda akhirnya merilis resmi Mazda CX-60 yang menjadi mobil Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) pertama. Banyak hal menarik yang bisa ditemukan di mobil SUV baru Mazda itu selain pengunaan teknologi PHEV yang jadi pertama buat Mazda.

Saat ini Mazda CX-60 semakin melengkapi lini SUV buatan perusahaan mobil yang berbasis di Hiroshima, Jepang. Sebelumnya Mazda telah memiliki Mazda CX-3, Mazda CX-30, Mazda CX-4, Mazda CX-5, Mazda CX-50, Mazda CX-8, dan Mazda CX-9.

Berbeda dengan SUV Mazda lainnya, proses pembuatan Mazda CX-60 menggunakan platform baru Skyactiv Multi-Solution Scalable Architecture. Mazda mengklaim desaini baru itu tidak hanya membuat Mazda CX-60 terlihat elegan dipandang tapi juga menyenangkan saat dikendarai.

Mazda CX-60 memang masih didedikasikan untuk pasar Eropa. Hanya saja ini akan jadi hal yang menarik jika Mazda CX-60 bisa dibawa ke Indonesia karena jadi kendaraan yang sangat ideal di tengah keterbatasan infrastruktur pendukung mobil listrik di tanah air.



Yuk cermati apa saja istimewanya:

1. Mobil Terkuat Mazda

Mazda CX-60 diklaim jadi mobil produksi terkuat yang dibuat Mazda saat ini. Sokongan teknologi PHEV dan mesin konvensional empat silinder dengan kapasitas 2,5 liter itu bisa menggelontorkan tenaga hingga 327 PS dan torsi maksimal 500 Nm. Akselerasi dari 0-100 kilometer per jam bisa dilakukan dalam waktu 5,8 detik.

Sebagai gambaran Mazda CX-9 yang dikenal sebagai flagship SUV dari Mazda hanya memiliki tenaga 228 PS dan torsi maksimal 420 Nm.

2. Material Istimewa

Saat ini Mazda CX-60 memang bukan model flagship SUV Mazda. Hanya saja proses pembuatannya justru menggunakan material-material istimewa dan premium. Seluruh interior mobil merupakan kombinasi dari kulit Nappa, kayu mapel, dan kain tenun Jepang.

3. Atap Panoramic Besar

Mazda CX-60 dilengkapi dengan atap panoramic yang sangat besar. Ukuran panjang x lebarnya adalah 1.060 mm x 995 mm. Ukuran yang besar ini membentang dari jok mobil baris pertama hingga baris kedua.

Kehadiran panoramic roof itu membuat ruangan interior semakin lega. Padahal dimensi Mazda CX-60 juga sangat besar yakni (PxLxT) 4.745 mm x 1.890 mm x 1.680 mm. Wheelbase diketahui mencapai 2.870 mm.

Dimensi ini lebih besar dari Mazda CX-5 yang hanya (PxLxT) 4.550 mm x 1.840 mm x 1.680 mm.

4. Driver Personalisation System

Mazda CX-60 memiliki fitur baru yang unik yakni Driver Personalisation System. Berkat fitur ini pengemudi bisa menyimpan posisi mengemudi secara otomatis, posisi keluar dari pintu mobil, hingga pengaturan palang kemudi.

Seluruh posisi itu terekam melalui kamera khusus yang dibenamkan di interior. Kamera akan mendeteksi posisi duduk pengemudi mobil dan kemudian secara otomatis mengatur posisi berkendara yang telah tersimpan sebelumnya.

Begitu juga pengaturan palang kemudi yang akan diatur secara mekanis agar memudahkan pengemudi keluar dari dalam mobil.



5. Human Machine Interface

Area kokpit pengemudi memiliki tiga tampilan instrumen utama yakni instrumen pengemudi kombinasi TFT-LCD, Head-up Display (HUD) ukuran besar dan layar sentuh infotainment berukuran 12,3 inci.

Layar sentuh 12,3 inci penuh mendukung Sistem Personalisasi Pengemudi (lihat di bawah) untuk mengoptimalkan visibilitas jangkauan pengemudi. Area layar HUD tiga kali lebih besar dari Mazda CX-30. Ini mengurangi gerakan mata yang tidak perlu, memberikan informasi penting kepada pengemudi dengan cara yang mudah dipahami, dan meningkatkan rasa aman saat mengemudi.

Tampilan teks telah diperbesar dan data navigasi diperluas untuk memberikan informasi lebih rinci kepada pengemudi tentang jalan di depan.

6. Pilihan Mesin

Mazda tidak hanya menghadirkan teknologi PHEV buat Mazda CX-60. Mereka juga menyediakan opsi lain bagi mereka yang tidak tertarik dengan PHEV. Mesin yang tersedia adalah Mazda CX-60 SKYACTIV X dengan mesin konvensional 3,0 liter dan Mazda CX-60 SKYACTIV D yakni mesin diesel dengan kapasitas silinder 3,3 liter.