Tesla Lebih Dipercaya Masyarakat untuk Pengembangan Mobil Otonom

JAKARTA - Sebuah studi yang dijalankan AutoPacific menyebutkan masyarakat lebih percaya Tesla dalam pengembangan mobil otonom ketimbang merek lainnya. Studi yang melibatkan 600 pengemudi mobil tersertifikasi di Amerika Serikat itu menyebutkan merek-merek otomotif besar lebih dipercaya dalam mengembangkan mobil otonom ketimbang perusahaan rintisan atau start up.

Dari seluruh merek otomotif besar yang ada, Tesla justru yang paling dipercaya. Setidaknya 32 persen dari mereka menyebutkan bahwa Tesla adalah merek yang paling memungkinkan membuat mobil otonom yang aman dan dapat diandalkan.





Setelah Tesla, pabrikan lain yang juga ikut dipercaya adalah Toyota dengan persentasi 19 persen dan BMW di angka 18 persen. Uniknya, dua merek otomotif besar dari Amerika yakni Chevrolet dan Ford justru hanya ada di peringkat empat dan lima dengan masi-masing persentase 16 persen dan 14 persen.

Masih dalam penelitian yang sama, generasi muda merupakan kelompok yang paling siap dan penasaran akan kehadiran mobil otonom. Menurut AutoPacific sebanyak 22 persen pembeli muda berusia 30 hingga 39 tahun menginginkan mobil otonom segera hadir di pasaran. Selanjutnya 14 persen pembeli datang dari kelompok lebih muda lagi yakni yang berusia 18 hingga 29 tahun.



Sebaliknya, para Boomers atau yang sudah mencapai usia 60-an justru paling tidak tertarik dengan teknologi mobil otonom. "Sebanyak 3 persen datang dari usia di atas 60-an tidak lagi gembira dengan teknologi itu," tulis AutoPacific.

Diketahui saat ini Tesla memang masih terus mengembangkan teknologi Full Self Driving (FSD) yang dinamakan Tesla Autopilot. Saat itu Tesla Autopilot sudah berada di Level 2 otonom. Mereka juga masih mengembangkan dan mengujicoba teknologi Level 3 otonom yang akan diklaim jadi yang terbaik.