Mobil Listrik Rolls-Royce Disiksa di Cuaca Dingin Ekstrem, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
SWEDIA - Rolls-Royce Spectre, calon mobil listrik mewah dari Inggris, berhasil melewati siksaan cuaca dingin di Arjeplog, Swedia. Arjeplog merupakan lokasi favorit pabrikan mobil dunia untuk mengetahui ketahanan kualitas mobil-mobil baru. Pasalnya suhu di tempat itu mencapai minus 40 derajat celcius.
Kondisi itu akan menguji ketangguhan mobil dalam mengatasi tantangan tersebut. Pasalnya sistem mekanikal dari mobil akan bekerja lebih keras ketika menghadapi suhu dingin yang sangat ekstrem.
Tidak hanya itu komponen-komponen kendaraan juga akan terpengaruh oleh suhu yang sangat dingin. Misalnya karet pintu, bushing dan bahan-bahan pengikat yang akan mengeras. Hal itu tentu akan berpengaruh pada faktor kenyaman yang selalu jadi keunggulan dari mobil-mobil buatan Rolls-Royce.
Rolls-Royce juga mengatakan kondisi salju yang ada di Arjeplog juga jadi lokasi yang sangat ideal untuk mengetahui cara Rolls-Royce Spectre beradaptasi. Kondisi jalan yang penuh salju akan membuat mobil listrik mewah itu tidak stabil.
Dari situ mereka bisa meningkatkan dinamika, kestabilan, pengendalian dan prediktablitas. Hal-hal itu justru akan sangat dibutuhkan ketika mobil akan dibawa dengan kencang.
"Di Arjeplog kami telah membangun fondasi yang signifikan di mana kami akan menciptakan Rolls-Royce sejati. Ini adalah langkah maju yang besar untuk merek kami,” ujar Mihiar Ayoubi, Direktur Teknik, Rolls-Royce Motor Cars.
Sementara Torsten Muller Otvos, CEO Rolls-Royce mengatakan ujian atau siksaan yang akan dijalani Rolls-Royce Spectre belum selesai. Menurutnya mobil itu akan menempuh perjalanan sejauh 2,5 juta kilometer. Hal itu sebanding dengan penggunaan mobil listrik Rolls-Royce selama 400 tahun.
"Saat ini pengujian yang dilakukan sudah mencapai 25 persen dari target," ujar Torsten Muller Otvos.
Direncanakan mobil listrik Rolls-Royce itu akan mulai dijual pada kuarter ke empat 2023.
Kondisi itu akan menguji ketangguhan mobil dalam mengatasi tantangan tersebut. Pasalnya sistem mekanikal dari mobil akan bekerja lebih keras ketika menghadapi suhu dingin yang sangat ekstrem.
Tidak hanya itu komponen-komponen kendaraan juga akan terpengaruh oleh suhu yang sangat dingin. Misalnya karet pintu, bushing dan bahan-bahan pengikat yang akan mengeras. Hal itu tentu akan berpengaruh pada faktor kenyaman yang selalu jadi keunggulan dari mobil-mobil buatan Rolls-Royce.
Rolls-Royce juga mengatakan kondisi salju yang ada di Arjeplog juga jadi lokasi yang sangat ideal untuk mengetahui cara Rolls-Royce Spectre beradaptasi. Kondisi jalan yang penuh salju akan membuat mobil listrik mewah itu tidak stabil.
Dari situ mereka bisa meningkatkan dinamika, kestabilan, pengendalian dan prediktablitas. Hal-hal itu justru akan sangat dibutuhkan ketika mobil akan dibawa dengan kencang.
"Di Arjeplog kami telah membangun fondasi yang signifikan di mana kami akan menciptakan Rolls-Royce sejati. Ini adalah langkah maju yang besar untuk merek kami,” ujar Mihiar Ayoubi, Direktur Teknik, Rolls-Royce Motor Cars.
Sementara Torsten Muller Otvos, CEO Rolls-Royce mengatakan ujian atau siksaan yang akan dijalani Rolls-Royce Spectre belum selesai. Menurutnya mobil itu akan menempuh perjalanan sejauh 2,5 juta kilometer. Hal itu sebanding dengan penggunaan mobil listrik Rolls-Royce selama 400 tahun.
"Saat ini pengujian yang dilakukan sudah mencapai 25 persen dari target," ujar Torsten Muller Otvos.
Direncanakan mobil listrik Rolls-Royce itu akan mulai dijual pada kuarter ke empat 2023.
(wsb)