Cara Kerja Autopilot Tesla Bertabur Sensor Canggih
loading...
A
A
A
NEW YORK - Sistem autopilot semi-otonom Tesla adalah fitur yang sangat luar biasa. Di mana memungkinkan mobil mengambil alih kemudi tanpa dikendalikan oleh manusia.
Ini diklaim dapat membantu mengurangi angka kecelakaan di jalan. CEO Tesla, Elon Musk mengatakan bahwa autopilot dapat membantu mengurangi kecelakaan hingga 50%.
Sistem autopilot Tesla sendiri terdiri dari beberapa sensor yang ditempatkan di sekitar mobil. Sensor-sensor ini akan membantu mobil memahami lingkungannya.
Dengan mobil dapat memahami lingkungannya sendiri, maka mobil bisa dengan aman mengarahkan dan mengendalikan dirinya. Bahkan ini bisa dilakukan di hampir semua situasi jalan.
Adapun jajaran sensor yang membentuk sistem autopilot Tesla mencakup radar, kamera, sistem pengereman listrik, dan 12 sensor ultrasonik jarak jauh.
Sensor ultrasonik ditempatkan secara strategis di sekitar mobil sehingga mobil dapat menjaga jarak sejauh 16 kaki ke segala arah, seperti dilansir dari Business Insider, Sabtu (23/4/2022).
Sensor ini dapat membuat mobil seakan hidup. Mobil dapat merasakan jarak yang terlalu dekat dan mengukur jarak sesuai dengan yang direkomendasikan.
Menariknya lagi, sensor ini akan terus bekerja dalam kecepatan berapa pun. Sehingga mobil dimungkinkan untuk melakukan hal-hal seperti berpindah jalur dengan aman.
Untuk memantau benda atau mobil di sekitar, mobil Tesla juga mengandalkan sistem radar. Selain itu juga menggunakan kamera yang disematkan di depan untuk membaca kondisi jalan.
Kamera depan terletak di kaca depan atas. Nantinya komputer di dalam kamera akan membantu mobil memahami rintangan apa yang ada di depannya.
Kamera pada dasarnya adalah mata sistem. Ini memungkinkan mobil untuk mendeteksi lalu lintas, pejalan kaki, rambu jalan, marka jalur, dan hal lain yang mungkin ada di depan kendaraan.
Informasi yang dikumpulkan ini kemudian digunakan untuk membantu mobil mengendalikan dirinya sendiri.
Untuk mengaktifkan autopilot Tesla, pengemudi cukup menarik tangkai cruise control ke arah dalam sebanyak dua kali dan mobil akan langsung mengambil alih kemudi.
Untuk melepaskan autopilot, hanya tinggal menekan tombol di ujung tangkai cruise control, mendorong tangkai ke depan, menekan rem, atau sedikit memutar kemudi.
Saat autopilot diaktifkan, mobil mampu mengemudi di dalam satu jalur, berpindah jalur, mengatur kecepatan, dan mengontrol pengereman, dan parkir parapel dalam posisi tegak lurus.
Mobil juga dapat masuk atau keluar dari tempat parkir tanpa pengemudi di dalamnya, dan pengemudi dapat memanggil mobil untuk datang ke arahnya.
Meskipun dengan autopilot mobil dapat mengendalikan dirinya sendiri, tetap, pengemudi masih bertanggung jawab untuk selalu mengawasi kendali mobil.
Pengemudi yang mengangkat tangannya dari kemudi akan mendapat peringatan visual dan suara untuk segera meletakan tangannya kermbali di kemudi.
Jika pengemudi masih tidak mengambil kendali, mobil akan mulai melambat dengan sendirinya.
Hingga saat ini sistem autopilot di Tesla terus mendapat pembaruan. Uniknya, semua pembaruan dapat didownload secara over-the-air, layaknya pembaruan smartphone.
Ini diklaim dapat membantu mengurangi angka kecelakaan di jalan. CEO Tesla, Elon Musk mengatakan bahwa autopilot dapat membantu mengurangi kecelakaan hingga 50%.
Sistem autopilot Tesla sendiri terdiri dari beberapa sensor yang ditempatkan di sekitar mobil. Sensor-sensor ini akan membantu mobil memahami lingkungannya.
Dengan mobil dapat memahami lingkungannya sendiri, maka mobil bisa dengan aman mengarahkan dan mengendalikan dirinya. Bahkan ini bisa dilakukan di hampir semua situasi jalan.
Adapun jajaran sensor yang membentuk sistem autopilot Tesla mencakup radar, kamera, sistem pengereman listrik, dan 12 sensor ultrasonik jarak jauh.
Sensor ultrasonik ditempatkan secara strategis di sekitar mobil sehingga mobil dapat menjaga jarak sejauh 16 kaki ke segala arah, seperti dilansir dari Business Insider, Sabtu (23/4/2022).
Sensor ini dapat membuat mobil seakan hidup. Mobil dapat merasakan jarak yang terlalu dekat dan mengukur jarak sesuai dengan yang direkomendasikan.
Menariknya lagi, sensor ini akan terus bekerja dalam kecepatan berapa pun. Sehingga mobil dimungkinkan untuk melakukan hal-hal seperti berpindah jalur dengan aman.
Untuk memantau benda atau mobil di sekitar, mobil Tesla juga mengandalkan sistem radar. Selain itu juga menggunakan kamera yang disematkan di depan untuk membaca kondisi jalan.
Kamera depan terletak di kaca depan atas. Nantinya komputer di dalam kamera akan membantu mobil memahami rintangan apa yang ada di depannya.
Kamera pada dasarnya adalah mata sistem. Ini memungkinkan mobil untuk mendeteksi lalu lintas, pejalan kaki, rambu jalan, marka jalur, dan hal lain yang mungkin ada di depan kendaraan.
Informasi yang dikumpulkan ini kemudian digunakan untuk membantu mobil mengendalikan dirinya sendiri.
Untuk mengaktifkan autopilot Tesla, pengemudi cukup menarik tangkai cruise control ke arah dalam sebanyak dua kali dan mobil akan langsung mengambil alih kemudi.
Untuk melepaskan autopilot, hanya tinggal menekan tombol di ujung tangkai cruise control, mendorong tangkai ke depan, menekan rem, atau sedikit memutar kemudi.
Saat autopilot diaktifkan, mobil mampu mengemudi di dalam satu jalur, berpindah jalur, mengatur kecepatan, dan mengontrol pengereman, dan parkir parapel dalam posisi tegak lurus.
Mobil juga dapat masuk atau keluar dari tempat parkir tanpa pengemudi di dalamnya, dan pengemudi dapat memanggil mobil untuk datang ke arahnya.
Meskipun dengan autopilot mobil dapat mengendalikan dirinya sendiri, tetap, pengemudi masih bertanggung jawab untuk selalu mengawasi kendali mobil.
Pengemudi yang mengangkat tangannya dari kemudi akan mendapat peringatan visual dan suara untuk segera meletakan tangannya kermbali di kemudi.
Jika pengemudi masih tidak mengambil kendali, mobil akan mulai melambat dengan sendirinya.
Hingga saat ini sistem autopilot di Tesla terus mendapat pembaruan. Uniknya, semua pembaruan dapat didownload secara over-the-air, layaknya pembaruan smartphone.
(wbs)