Penjualan Mobil Baru di Rusia Terjun Bebas Hingga 79 Persen
loading...
A
A
A
RUSIA - Penjualan mobil baru di Rusia terjun bebas hingga 79 persen pada April lalu jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Bulan lalu Rusia hanya mencatatkan penjualan mobil sebanyak 32.706 unit.
Disebutkan Automotive News Europe, penurunan terbesar pertama yang terjadi sejak Association European Business (AEB) mulai mengumumkan resmi jumlah penjualan mobil masing-masing negara Eropa pada 2006. Penurunan jumlah penjualan pada April lalu memang sangat mengkhawatirkan mengingat tahun lalu penjualan di periode yang sama juga sudah turun karena adanya pandemi Covid-19.
Penurunan itu terjadi karena adanya sanksi yang diterapkan Uni Eropa pada Rusia atas upaya invansi di Ukraina. Uni Eropa melarang semua pabrikan mengirimkan mobil ke negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu.
Larangan itu bahkan membuat mobil-mobil mewah yang harusnya dikirim ke Rusia justru mangkrak. Seperti 8.000 mobil mewah yang mangkrak di Pelabuhan Zeebrugge,Belgia.
Mobil-mobil yang ada mulai dari Lexus LX terbaru, Cadillac Escalade anyar, Porsche hingga Ferrari. Mobil-mobil itu tidak bisa dikirim ke Rusia karena mematuhi sanksi yang telah dikeluarkan Uni Eropa atas Rusia. Dalam sanksi itu, Uni Eropa melarang pengiriman mobil-mobil mewah yang harganya di atas 50.000 Euro atau setara Rp775,2 juta ke negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.
Selain itu pasar otomotif Rusia juga diperburuk dengan aktivitas produksi mobil yang banyak terhenti. Merek-merek mobil yang membuka pabrik di Rusia kini sudah menghentikan dan menutup pabrik mereka. Atas kondisi itu AEB memperkirakan penurunan penjualan mobil tahun ini di Rusia akan turun hingga 50 persen dibanding tahun lalu.
Untuk ilustrasi pada 2021 penjualan mobil di Rusia mencapai 1.666.780 unit. Jadi jika terjadi penurunan penjualan hingga 50 persen maka akhir tahun ini capaian penjualan mobil di Rusia ada di angka 800.000-an unit.
Disebutkan Automotive News Europe, penurunan terbesar pertama yang terjadi sejak Association European Business (AEB) mulai mengumumkan resmi jumlah penjualan mobil masing-masing negara Eropa pada 2006. Penurunan jumlah penjualan pada April lalu memang sangat mengkhawatirkan mengingat tahun lalu penjualan di periode yang sama juga sudah turun karena adanya pandemi Covid-19.
Penurunan itu terjadi karena adanya sanksi yang diterapkan Uni Eropa pada Rusia atas upaya invansi di Ukraina. Uni Eropa melarang semua pabrikan mengirimkan mobil ke negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu.
Larangan itu bahkan membuat mobil-mobil mewah yang harusnya dikirim ke Rusia justru mangkrak. Seperti 8.000 mobil mewah yang mangkrak di Pelabuhan Zeebrugge,Belgia.
Mobil-mobil yang ada mulai dari Lexus LX terbaru, Cadillac Escalade anyar, Porsche hingga Ferrari. Mobil-mobil itu tidak bisa dikirim ke Rusia karena mematuhi sanksi yang telah dikeluarkan Uni Eropa atas Rusia. Dalam sanksi itu, Uni Eropa melarang pengiriman mobil-mobil mewah yang harganya di atas 50.000 Euro atau setara Rp775,2 juta ke negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.
Selain itu pasar otomotif Rusia juga diperburuk dengan aktivitas produksi mobil yang banyak terhenti. Merek-merek mobil yang membuka pabrik di Rusia kini sudah menghentikan dan menutup pabrik mereka. Atas kondisi itu AEB memperkirakan penurunan penjualan mobil tahun ini di Rusia akan turun hingga 50 persen dibanding tahun lalu.
Untuk ilustrasi pada 2021 penjualan mobil di Rusia mencapai 1.666.780 unit. Jadi jika terjadi penurunan penjualan hingga 50 persen maka akhir tahun ini capaian penjualan mobil di Rusia ada di angka 800.000-an unit.
(wsb)