NHTSA Catat 400 Kecelakaan Terjadi Gara-gara Autopilot
loading...
A
A
A
BEIJING - Laporan regulator keselamatan Amerika Serikat mengungkap bahwa setidaknya ada 400 kecelakaan terjadi pada mobil dengan autopilot atau sistem bantuan pengemudi.
Tesla, yang memiliki sekitar 830.000 mobil dengan autopilot di jalan menyumbang 273 kasus atau sekitar 70 persen dari total kecelakaan yang terjadi, disusul oleh Honda melaporkan 90 kecelakaan.
Ini sangat disayangkan mengingat para produsen sendiri sudah sering kali menekankan bahwa pengemudi harus tetap siap dalam mengendalikan mobil meskipun dalam sistem autopilot menyala.
Sejumlah pihak menilai masyarakat belum cukup siap menerima teknologi autopilot ini dan perusahaan pun disebut terlalu cepat mendorongnya, memprioritaskannya, dibanding keselamatan publik.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengumpulkan laporan kecelakaan tersebut dari periode Juli 2021 hingga Mei 2022, laporan terbesar untuk kategori ini.
NHTSA mengatakan laporan itu memberikan data penting yang diperlukan untuk penelitian dan pengembangan kebijakan untuk meningkatkan keamanan teknologi ini.
Laporan tersebut membawa data baru ke perdebatan mengenai keamanan mobil dengan sistem autopilot dan pendekatan peraturan yang sesuai untuk kendaraan tersebut.
Michael Brooks, Pejabat Kelompok Pengawas Center for Auto Safety mengatakan laporan ini sangat penting untuk menentukan bagaimana regulator akan mengambil langkah untuk membuat kebijakan.
“Ini adalah kumpulan data yang dapat diambil NHTSA di masa depan untuk tindakan penegakan hukum atau menyusun peraturan baru," katanya, dikutip dari Aljazeera, Jumat (17/6/2022).
Untuk diketahui, upaya untuk menghadirkan mobil dengan sistem autopilot tengah gencar dilakukan banyak perusahaan, bahkan yang bukan perusahaan otomotif, misalnya Google dan Apple.
Keduanya dikabarkan terus mempertaruhkan klaim mereka, dengan Google disebut telah menguji mobil dengan 700 kendaraan self-driving, dan sedang mengujinya pada program ride-hailing otonom di Arizona.
Tesla, yang memiliki sekitar 830.000 mobil dengan autopilot di jalan menyumbang 273 kasus atau sekitar 70 persen dari total kecelakaan yang terjadi, disusul oleh Honda melaporkan 90 kecelakaan.
Baca Juga
Ini sangat disayangkan mengingat para produsen sendiri sudah sering kali menekankan bahwa pengemudi harus tetap siap dalam mengendalikan mobil meskipun dalam sistem autopilot menyala.
Sejumlah pihak menilai masyarakat belum cukup siap menerima teknologi autopilot ini dan perusahaan pun disebut terlalu cepat mendorongnya, memprioritaskannya, dibanding keselamatan publik.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengumpulkan laporan kecelakaan tersebut dari periode Juli 2021 hingga Mei 2022, laporan terbesar untuk kategori ini.
NHTSA mengatakan laporan itu memberikan data penting yang diperlukan untuk penelitian dan pengembangan kebijakan untuk meningkatkan keamanan teknologi ini.
Laporan tersebut membawa data baru ke perdebatan mengenai keamanan mobil dengan sistem autopilot dan pendekatan peraturan yang sesuai untuk kendaraan tersebut.
Michael Brooks, Pejabat Kelompok Pengawas Center for Auto Safety mengatakan laporan ini sangat penting untuk menentukan bagaimana regulator akan mengambil langkah untuk membuat kebijakan.
“Ini adalah kumpulan data yang dapat diambil NHTSA di masa depan untuk tindakan penegakan hukum atau menyusun peraturan baru," katanya, dikutip dari Aljazeera, Jumat (17/6/2022).
Untuk diketahui, upaya untuk menghadirkan mobil dengan sistem autopilot tengah gencar dilakukan banyak perusahaan, bahkan yang bukan perusahaan otomotif, misalnya Google dan Apple.
Keduanya dikabarkan terus mempertaruhkan klaim mereka, dengan Google disebut telah menguji mobil dengan 700 kendaraan self-driving, dan sedang mengujinya pada program ride-hailing otonom di Arizona.
(wbs)