Ferrari Umumkan Tidak Akan Memproduksi Mobil Otonom
loading...
A
A
A
MILAN - Ferrari mengungkapkan rencana jangka panjang mereka tentang arah mereka di era kendaraan listrik. Dalam kesempatan itu Ferrari menegaskan tidak akan memproduksi mobil berteknologi otonom.
CEO Ferrari Bendetto Vigna menegaskan bahwa Ferrari tetap akan beralih ke energi listrik namun tidak akan sesekali memproduksi model dengan sistem yang sepenuhnya otonom.
Vigna berjanji akan terus mengembangkan sistem bantuan mengemudi dan melakukan perbaikan tetapi tidak akan sesekali menggunakan sistem otonomi level-5. .
Vigna dalam sebuah wawancara dengan Bloobmberg menyatakan bahwa tidak ada pelanggan yang akan menghabiskan uang untuk menikmati berkendara di Ferrari yang digerakkan komputer.
Vigna menambahkan rasa sebenarnya dari mengemudi ada pada pengemudi yang sebenarnya, seorang manusia yang tidak dapat digantikan oleh sistem komputer, lanjutnya. Untuk mobil biasa, tidak apa-apa memakai mantel, Ferrari ini untuk dinikmati pengemudi sejati, bukan menikmati fitur komputer.
Ferrari menyebut seluruh kendaraannya akan menjadi netral karbon pada tahun 2030. Meskipun demikian, perusahaan akan terus mengembangkan kendaraan mesin pembakaran internal (ICE).
Ferrari meluncurkan produksi pertamanya plug-in hybrid, SF90 Stradale, pada tahun 2019. Sekarang Ferrari memiliki empat lineup model terpisah yang bisa dibilang setengah produknya sudah dialiri listrik.
Ini mencakup Stradale dan 296 GTB plug-in V6 hybrid, bersama dengan model ICE 812 Superfast V12 dan Roma V8 murni. Ferrari juga mengkonfirmasi bahwa SUV Purosangue akan tiba di bulan September.
" Ferrari listrik pertama akan berakar pada warisan balap kami dan akan mengambil dari reservoir teknis yang lebih luas sambil menjaga semua keaslian dan konsistensinya," tegas Vigna.
Ia menambahkan bahwa itu akan menjadi mobil yang sangat unik dari berbagai sudut pandang. Dengan baterai yang dirakit secara handcraft oleh Ferrari di Maranello di fasilitas e-building khusus.
CEO Ferrari Bendetto Vigna menegaskan bahwa Ferrari tetap akan beralih ke energi listrik namun tidak akan sesekali memproduksi model dengan sistem yang sepenuhnya otonom.
Vigna berjanji akan terus mengembangkan sistem bantuan mengemudi dan melakukan perbaikan tetapi tidak akan sesekali menggunakan sistem otonomi level-5. .
Vigna dalam sebuah wawancara dengan Bloobmberg menyatakan bahwa tidak ada pelanggan yang akan menghabiskan uang untuk menikmati berkendara di Ferrari yang digerakkan komputer.
Vigna menambahkan rasa sebenarnya dari mengemudi ada pada pengemudi yang sebenarnya, seorang manusia yang tidak dapat digantikan oleh sistem komputer, lanjutnya. Untuk mobil biasa, tidak apa-apa memakai mantel, Ferrari ini untuk dinikmati pengemudi sejati, bukan menikmati fitur komputer.
Ferrari menyebut seluruh kendaraannya akan menjadi netral karbon pada tahun 2030. Meskipun demikian, perusahaan akan terus mengembangkan kendaraan mesin pembakaran internal (ICE).
Ferrari meluncurkan produksi pertamanya plug-in hybrid, SF90 Stradale, pada tahun 2019. Sekarang Ferrari memiliki empat lineup model terpisah yang bisa dibilang setengah produknya sudah dialiri listrik.
Ini mencakup Stradale dan 296 GTB plug-in V6 hybrid, bersama dengan model ICE 812 Superfast V12 dan Roma V8 murni. Ferrari juga mengkonfirmasi bahwa SUV Purosangue akan tiba di bulan September.
" Ferrari listrik pertama akan berakar pada warisan balap kami dan akan mengambil dari reservoir teknis yang lebih luas sambil menjaga semua keaslian dan konsistensinya," tegas Vigna.
Ia menambahkan bahwa itu akan menjadi mobil yang sangat unik dari berbagai sudut pandang. Dengan baterai yang dirakit secara handcraft oleh Ferrari di Maranello di fasilitas e-building khusus.
(wbs)