Terus Merugi, Harley-Davidson Terpaksa Pecat 140 Pekerjanya
loading...
A
A
A
CHICAGO - Pandemik COVID-19 turut menghantam bisnis Harley-Davidson (HD) . Kerugian pun tidak bisa terelakkan. Sebagai langkah penyesuaian volume produksi, HD berencana memangkas jumlah karyawannya . (Baca juga: Gara-Gara Corona, 10 Juta Orang Nganggur Butuh Kerja )
Mengutip dari Reuters, Jumat (26/6/2020), HD mengonfirmasi akan memangkas 140 pekerjanya. Dari total pemecatan, 90 pekerja berada di fasilitas New York, Pennsylvania. Sementara 50 pekerja lainnya di fasilitas Tomahawk, Wisconsin.
Di sisi lain, penjualan HD di Amerika Serikat sudah mengalami penurunan sejak lima tahun terakhir. “Sebagai bisnis normal, Harley-Davidson secara teratur menyesuaikan rencana produksi dan secara tepat mengukur tenaga kerja," kata seorang perwakilan perusahaan.
Sejak COVID-19 mewabah di AS, fasilitas HD di New York dan Tomahawk terpaksa tutup sementara sejak pertengahan Maret lalu. Kemudian baru beroperasi kembali sekitar bulan lalu.
Pemangkasan yang dilakukan HD menggambarkan situasi yang dihadapi perusahaan-perusahaan di Negeri Paman Sam. Meski jalur perekonomian telah dibuka kembali, permintaan untuk barang-barang industri dan konsumen tetap tertekan.
Penjualan ritel HD pada kuartal pertama tahun ini turun 16% dibandingkan tahun lalu. Penyebabnya adalah karantina wilayah atau lockdown yang memaksa sekitar setengah dealer HD tutup sementara. Meski pelonggaran memungkinkan dealer kembali buka, tetapi penjualan ritel HD diproyeksikan turun sekitar 40% pada kuartal kedua.
HD kemudian meresponsnya dengan menghemat dana dan memangkas biaya. Caranya melalui pengontrolan pengeluaran, menghentikan perekrutan, pengurangan gaji serta menghilangkan kenaikan pangkat bagi karyawan.
Mengutip dari Reuters, Jumat (26/6/2020), HD mengonfirmasi akan memangkas 140 pekerjanya. Dari total pemecatan, 90 pekerja berada di fasilitas New York, Pennsylvania. Sementara 50 pekerja lainnya di fasilitas Tomahawk, Wisconsin.
Di sisi lain, penjualan HD di Amerika Serikat sudah mengalami penurunan sejak lima tahun terakhir. “Sebagai bisnis normal, Harley-Davidson secara teratur menyesuaikan rencana produksi dan secara tepat mengukur tenaga kerja," kata seorang perwakilan perusahaan.
Sejak COVID-19 mewabah di AS, fasilitas HD di New York dan Tomahawk terpaksa tutup sementara sejak pertengahan Maret lalu. Kemudian baru beroperasi kembali sekitar bulan lalu.
Pemangkasan yang dilakukan HD menggambarkan situasi yang dihadapi perusahaan-perusahaan di Negeri Paman Sam. Meski jalur perekonomian telah dibuka kembali, permintaan untuk barang-barang industri dan konsumen tetap tertekan.
Penjualan ritel HD pada kuartal pertama tahun ini turun 16% dibandingkan tahun lalu. Penyebabnya adalah karantina wilayah atau lockdown yang memaksa sekitar setengah dealer HD tutup sementara. Meski pelonggaran memungkinkan dealer kembali buka, tetapi penjualan ritel HD diproyeksikan turun sekitar 40% pada kuartal kedua.
HD kemudian meresponsnya dengan menghemat dana dan memangkas biaya. Caranya melalui pengontrolan pengeluaran, menghentikan perekrutan, pengurangan gaji serta menghilangkan kenaikan pangkat bagi karyawan.
(iqb)