Hadapi New Normal, CSR Harus Dimulai Dari Internal Perusahaan

Selasa, 30 Juni 2020 - 06:31 WIB
loading...
Hadapi New Normal, CSR...
Kiri - kanan) Nurdizal M Rachman Chairman Corebest, Mas Achmad Daniri Chairman KNKG, Thendri Supriatno Chairman of ISVI CFCD, N. Imam Akbari Co-Founder Global Wakaf, M Lutfi Handayani CEO & Editor Chief Top Business
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 juga telah mengubah banyak hal dalam kehidupan, termasuk cara berbisnis perusahaan, sehingga melahirkan konsep New Normal. Penting bagi perusahaan dalam melaksanakan CSR di saat New Normal ini, untuk memulainya dari karyawan perusahaan itu sendiri atau internal perusahaan.

Untuk itu, sebuah seminar yang khusus membahas tentang Corporate Social Responsibility (CSR) pada masa New Normal telah berlangsung secara daring (melalui internet), pada Senin, 29 Juni 2020. Seminar yang dihadiri oleh 300-400 peserta ini mengangkat tema: The Key Strategies of CSR to Support Business Continuity in New Normal.

Seminar tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari proses seleksi pemenang dan pemeringkatan pada penghargaan TOP CSR 2020 yang digelar Majalah TopBusiness bekerja sama dengan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dan sejumlah institusi lainnya.

Ketua Dewan Juri TOP CSR 2020, Mas Achmad Daniri, yang juga Ketua KNKG, memaparkan beberapa poin penting dalam melaksanakan CSR di saat New Normal sehubungan dengan Pandemi Covid-19.

“Pertama, program CSR harus dimulai dari karyawan perusahaan ituadapi sendiri. Selama ini, CSR sering terlalu fokus ke konsumen, sebenarnya hal itu harus dimulai dari ‘rumah’ atau internal perusahaan,” jelas Daniri.
Hadapi New Normal, CSR Harus Dimulai Dari Internal Perusahaan

“Selanjutnya, pelibatan pemangku kepentingan dalam CSR tersebut, tentu diperlukan. Dalam hal ini, CSR melibatkan karyawan dan konsumen. Manfaat sosial, juga berarti manfaat bagi sebuah perusahaan,” tambahnya.

Daniri menjelaskan bahwa Pandemi Covid-19 juga telah mengubah cara berbisnis perusahaan. Sehingga melahirkan New Normal yang pada prinsipnya adalah tatanan hidup manusia untuk menjalani kehidupan, pekerjaan, interaksi, dan menyesuaikan diri dengan menetapkan protokol Covid-19. Penerapan New Normal adalah bagian dari menjalani kehidupan sebelum vaksin virus corona ditemukan.

Ketua Penyelenggara TOP CSR 2020, yang juga Pemimpin Redaksi Majalah TopBusiness, M. Lutfi Handayani mengatakan lewat seminar ini pihaknya ingin memberikan pedoman-pedoman dalam menggelar strategi CSR di saat masa New Normal.

“Kita ketahui bersama, sangat sulit untuk memprediksi kapan selesainya pandemi virus corona ini secara 100 persen. Di sisi lain, aktivitas CSR dan keseluruhan aktivitas bisnis, tentu tidak bisa berhenti, melainkan sebaiknya berjalan dengan memerhatikan panduan protokol kesehatan. Harapannya, lewat seminar ini akan memberi panduan untuk pelaksanaan CSR perusahaan di masa New Normal,” jelas Lutfi.

Dalam acara ini juga ditampilkan Program CSR dari sejumlah perusahaan, antara lain: Geo Dipa Energi, Kideco Jaya Agung, Pengerukan Indonesia, Borneo Indobara, PT KAI, PT Inalum, Hutama Karya, Mowilex Indonesia, Asmin Bara Bonang, Softex Indonesia, Bank BRI, Rekayasa Industri, AirNav Indonesia, Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik, dll.

M. Lutfi Handayani menjelaskan pembeda antara TOP CSR 2020 dengan penghargaan sejenisnya. Pertama, yang dinilai dalam TOP CSR 2020 ada tiga aspek utama. Selain aspek kepatuhan (compliance) terhadap ISO 26000 tentang Social Responsibility maka aspek GCG, dan aspek keselarasan program CSR dengan strategi serta daya saing bisnis perusahaan, juga diperhatikan.

“Jadi, penilaian dalam TOP CSR 2020 tidak sekadar fokus kepada compliance dalam ISO 26000 atau lingkungan. Hasil penilaian atau skor GCG yang baik menjadi salah satu prasyarat awal untuk menerima penghargaan TOP CSR 2020. Program CSR yang efektif, lebih mudah diterapkan jika GCG perusahaannya baik,” tambahnya.

Kedua, penilaian TOP CSR 2020 memanfaatkankan perangkat lunak SR Index, sehingga perusahaan peserta dapat mengukur atau menilai sendiri tingkat adopsi CSR-nya terhadap ISO 26000. Bagi perusahaan yang belum familiar dengan ISO 26000, tetap dapat mengukur SR Index-nya. “Cukup memasukan data dan informasi kebijakan dan program CSR yang selama ini dijalankan,” kata Lutfi Handayani.

Terakhir, pada TOP CSR 2020 ada tambahan penilaian kategori khusus, yakni Program CSR yang terkait dengan prioritas Program Kabinet Indonesia Maju.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Konsisten, Bridgestone...
Konsisten, Bridgestone Tanam 10.000 Mangrove di Pesisir Bekasi
Peduli Lingkungan, TVS...
Peduli Lingkungan, TVS Indonesia Menerima TJSLP 2022
Rayakan Usia 25, BAF...
Rayakan Usia 25, BAF Bagikan 25 Laptop dan Beri Edukasi Safety Riding
Rayakan Ramadhan 1443...
Rayakan Ramadhan 1443 H, Evalube Sebar Kebahagian di Lima Kota
Pertamina Hulu Indonesia...
Pertamina Hulu Indonesia Kenalkan Program TJSL Andalan
Rasakan Medan Menantang...
Rasakan Medan Menantang Ujung Kulon , IOF Jakarta Tak Lupa Berbagi
Program Sehat Bersama...
Program Sehat Bersama VIVA Raih Penghargaan CSR Terbaik 2025
Kampanye Meningkatkan...
Kampanye Meningkatkan Kesadaran CSR, Deretan Program Mudik Lebaran Ini Raih Penghargaan
SMKN 2 Marabahan Terpilih...
SMKN 2 Marabahan Terpilih Jadi Sekolah New T-TEP General Repair 2025
Rekomendasi
5 Persamaan Jokowi dengan...
5 Persamaan Jokowi dengan Dedi Mulyadi, dari Pemanfaatan Media Sosial hingga Angkat Kearifan Lokal
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Pangeran William Bakal...
Pangeran William Bakal Cabut Hak Istimewa Harry-Meghan Markle, Tak Lagi Dianggap Keluarga
Berita Terkini
Uji Benturan, JAECOO...
Uji Benturan, JAECOO J7 Raih 5 Bintang dari Euro NCAP
Dampak Nyata Penjualan...
Dampak Nyata Penjualan Tesla Akibat Arah Politik Elon Musk
Sistem Charger Bermasalah,...
Sistem Charger Bermasalah, Hyundai Recall 3 Model Mobil Listrik di Indonesia
Cara Cek SPBU Pertamina...
Cara Cek SPBU Pertamina Kode 31 Berdasarkan Wilayah
Cara Cek Mobil dan Motor...
Cara Cek Mobil dan Motor Anda Kena Tilang Elektronik atau Tidak?
Nissan Tunda Bangun...
Nissan Tunda Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Jepang
Infografis
Indonesia: Israel Harus...
Indonesia: Israel Harus Mundur dari Semua Wilayah Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved