Jangan Salah Kaprah, Motor Matik Butuh Oli yang Sesuai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini pelumas sepeda motor hadir dengan berbagai varian dan kelebihan. Saking bervariasinya banyak pemilik sepeda motor justru salah kaprah dalam menggunakan pelumas. Padahal pelumas sepeda motor bertransmisi manual dengan otomatis sangat jauh berbeda.
Saat ini populasi sepeda motor matik memang sangat dominan.Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada bulan Januari 2022, penjualan sepeda motor secara nasional berada di angka 5.057.516 unit alias naik 38 persen dibandingkan penjualan tahun 2020. Dari besaran tahun 2021 tersebut 87,58 persennya adalah penjualan motor matik.
Karena kendaraan roda dua bertransmisi manual dan otomatis memiliki sistem yang berbeda, maka butuh oli yang juga berbeda satu sama lain. Karena pada motor manual ini memakai kopling basah, kopling terendam oleh oli. Sementara motor matik memakai kopling kering.
“Sebaiknya motor bertransmisi manual tidak menggunakan oli mesin yang memang dirancang khusus untuk motor transmisi otomatis. Oli motor yang dipakai untuk mesin otomatis memang dirancang khusus untuk motor kopling kering, jika digunakan di motor kopling basah (manual) akan mengalami selip,” sebut Reza Ben Ungerer, Division Head B2C PT Pana Oil Indonesia.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena dari segi kekentalan ada perbedaan signifikan. Oli yang khusus untuk motor manual kekentalan olinya lebih tinggi dibandingkan oli motor matik. Ini karena oli motor bertransmisi manual akan bekerja lebih keras untuk memastikan proses perpindahan gigi bisa dilakukan sesuai kondisi jalan. Sedangkan oli motor matik akan lebih encer, sesuai fungsinya yang hanya memberikan perlindungan terhadap mesin saja.
Selanjutnya, agar tidak salah pilih silakan kode olinya, ada cara yang paling mudah untuk mengetahui perbedaan kedua oli untuk transmisi manual dan otomatis. Ambil contoh dengan melihat kode JASO (Japanese Automotive Standards Association). Oli untuk motor manual akan ada tulisan JASO MA. Kode tersebut menunjukkan bahwa oli tersebut mengandung zat aditif berupa senyawa yang berfungsi untuk membuat kopling menjadi presisi.
“Jika tetap memaksa untuk menggunakan oli motor matik akan membuat pergeseran gigi transmisi akan menjadi kasar. Ditambah lagi jika oli berkode JASO MB untuk motor matik (kopling kering) digunakan di motor dengan kopling basah sangat berpotensi munculnya selip pada kopling dan ini tentu berbahaya bagi pengendara, wanti Reza lagi.
Perlu diingat sekali lagi, fungsi oli untuk motor bertransmisi manual dan sejenisnya adalah untuk melumasi mesin serta melumasi perpindahan gigi transmisi. Sedangkan oli motor matik hanya berfungsi sebagai pelumas mesin saja.
Saat ini populasi sepeda motor matik memang sangat dominan.Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada bulan Januari 2022, penjualan sepeda motor secara nasional berada di angka 5.057.516 unit alias naik 38 persen dibandingkan penjualan tahun 2020. Dari besaran tahun 2021 tersebut 87,58 persennya adalah penjualan motor matik.
Karena kendaraan roda dua bertransmisi manual dan otomatis memiliki sistem yang berbeda, maka butuh oli yang juga berbeda satu sama lain. Karena pada motor manual ini memakai kopling basah, kopling terendam oleh oli. Sementara motor matik memakai kopling kering.
“Sebaiknya motor bertransmisi manual tidak menggunakan oli mesin yang memang dirancang khusus untuk motor transmisi otomatis. Oli motor yang dipakai untuk mesin otomatis memang dirancang khusus untuk motor kopling kering, jika digunakan di motor kopling basah (manual) akan mengalami selip,” sebut Reza Ben Ungerer, Division Head B2C PT Pana Oil Indonesia.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena dari segi kekentalan ada perbedaan signifikan. Oli yang khusus untuk motor manual kekentalan olinya lebih tinggi dibandingkan oli motor matik. Ini karena oli motor bertransmisi manual akan bekerja lebih keras untuk memastikan proses perpindahan gigi bisa dilakukan sesuai kondisi jalan. Sedangkan oli motor matik akan lebih encer, sesuai fungsinya yang hanya memberikan perlindungan terhadap mesin saja.
Selanjutnya, agar tidak salah pilih silakan kode olinya, ada cara yang paling mudah untuk mengetahui perbedaan kedua oli untuk transmisi manual dan otomatis. Ambil contoh dengan melihat kode JASO (Japanese Automotive Standards Association). Oli untuk motor manual akan ada tulisan JASO MA. Kode tersebut menunjukkan bahwa oli tersebut mengandung zat aditif berupa senyawa yang berfungsi untuk membuat kopling menjadi presisi.
“Jika tetap memaksa untuk menggunakan oli motor matik akan membuat pergeseran gigi transmisi akan menjadi kasar. Ditambah lagi jika oli berkode JASO MB untuk motor matik (kopling kering) digunakan di motor dengan kopling basah sangat berpotensi munculnya selip pada kopling dan ini tentu berbahaya bagi pengendara, wanti Reza lagi.
Perlu diingat sekali lagi, fungsi oli untuk motor bertransmisi manual dan sejenisnya adalah untuk melumasi mesin serta melumasi perpindahan gigi transmisi. Sedangkan oli motor matik hanya berfungsi sebagai pelumas mesin saja.
(wsb)