Empat Alasan Meminang Samsung Galaxy Buds+, TWS untuk Pekerja Mobile
loading...
TWS diminati karena menawarkan fungsi yang relevan terhadap kebutuhan masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi, dan agresif mengakses hiburan serta video call. Foto: SINDOnews/danang arradian
A
A
A
JAKARTA - Setidaknya adatigaalasan mengapa True Wireless Stereo atau TWS semakin diminati. Pertama, kebiasaan melakukan miting online. Kedua, kepraktisan dan fungsi. Dan ketiga soal gaya atau fashion. TWS adalah perangkat seperti headphone/earphone yang memang dirancang tidak memiliki kabel. Dulu, teknologi ini banyak kekurangannya. Mulai koneksi Bluetooth kurang baik, mikropon tidak terlalu jelas, baterai cepat habis, hingga kualitas suara yang masih dibawah earphone standar.
Tapi, sekarang semua berubah. Teknologi TWS terus disempurnakan dan jauh lebih baik dibanding beberapa tahun terakhir. Mampu menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Nah, Sindonews mencoba menggunakan Galaxy Buds+ selama beberapa pekan terakhir. Dan ini kesimpulannya:
Panggilan Video
![Empat Alasan Meminang Samsung Galaxy Buds+, TWS untuk Pekerja Mobile]()
Masa pandemi dan momen PSBB mendadak membuat video call jadi rutinitas baru. Otomatis, earphone/headphone dengan kualitas mikropon yang sangat baik menjadi krusial. Jika bicara tidak terdengar, komunikasi dan pekerjaan ikut tertanggu. Opsi menggunakan earphone tanpa kabel jadi nilai plus jadi lebih leluasa bergerak. Plus, di video saat meeting atau webinar pun tidak terlihat kabel yang mengganggu.
Itu, yang menjadikan Galaxy Buds+ sebagai andalan saya video call. Saya suka sekali suaranya yang jernih. Karena ada tiga mikropon, dua diluar dan satu di dalam. Lebih banyak mikropon, lebih sedikit noise atau suara mengganggu yang terdengar. Bagi lawan bicara, suara saya juga terdengar jelas tanpa perlu berteriak.
Ketika di tempat ramai seperti stasiun kereta atau di pinggir jalan pun, saya tetap berbicara biasa dan masih terdengar jelas.
Hiburan
![Empat Alasan Meminang Samsung Galaxy Buds+, TWS untuk Pekerja Mobile]()
Selain panggilan video, saya juga memakai Galaxy Buds+ untuk mendengarkan musik atau menonton film di YouTube ketika misalnya di Commuterline. Suaranya, menurut saya sangat baik. Lebih baik dibanding rata-rata earphone di pasaran.
Dan jangan pernah membandingkannya dengan TWS yang dibanderol ratusan ribu. Beda jauh.
Treble-nya jernih. Vokal Billie Eilish di lagu everything i wanted terdengar jernih dan merdu. Tapi, bass-nya pun cukup nendang. Ini berkat 2-way dynamic speaker Tweeter untuk nada tinggi dan Woofer untuk suara bass.
Semuanya di-tuning oleh AKG, sehingga seimbang. Jadi, untuk mendengarkan podcast atau menerima panggilan telepon menyenangkan. Untuk marathon Netflix pun seru.
Banyak Fitur
![Empat Alasan Meminang Samsung Galaxy Buds+, TWS untuk Pekerja Mobile]()
Dengan banderol Rp2.399.000, Galaxy Buds+ terbilang premium. Ada segudang fitur yang bisa dimaksimalkan bagi mereka yang sudah terbiasa dengan TWS.
Untuk menghubungkannya, mudah. Begitu diambil dari case-nya, otomatis terhubung ke Galaxy S20 Ultra saya. Praktis sekali.
Lalu, ada akun Samsung Cloud untuk lebih banyak melakukan personalisasi terhadap Galaxy Buds+. Sehingga suara yang dihasilkan benar-benar personal seperti yang kita mau.
Bahkan, kita bisa mengatur Ambient Sound yang akan memblokir suara berisik dari luar, apakah rendah, sedang, tinggi atau ekstra tinggi. Misalnya seberapa besar suara kendaraan yang bisa masuk dan terdengar.
Sentuhan di Galaxy Buds+ juga bisa dimodifikasi, misalnya untuk melakukan hal-hal tertentu seperti menjawah ponsel atau mengatur volume. Misalnya ketuk satu kali, dua kali, hingga sentuh dan tahan, misalnya untuk otomatis membuka Spotify.
Tidak hanya untuk pengguna Android, TWS ini juga bisa dipakai oleh iOS, bahkan komputer.
Baca Juga: Ini Plus Minus Menggunakan Galaxy Buds.
Fashion
![Empat Alasan Meminang Samsung Galaxy Buds+, TWS untuk Pekerja Mobile]()
Tentu, TWS juga soal gengsi dan gaya. Karena tampilannya sendiri sudah sangat keren. Desainnya sederhana dan mewah. Earbuds juga diposisikan menempel rapi di case-nya.
Favorit saya adalah di Galaxy Buds+ kita tidak pusing soal baterai berkekuatan 85mAh-nya. Bisa digunakan 11 jam atau seharian. Kalaupun habis, masukkan saja ke case-nya yang berkapasitas 270mAh. Dalam 3 menit, bisa langsung digunakan 1 jam. Penting di saat darurat.
Pengisian daya di case sudah memakai USB-C. Bahkan, jika lupa membawa kabel bisa di-charge dengan wireless charging Qi dengan diletakkan di atas Galaxy S20 Ultra.
Kita bahkan bisa tahu kapan saatnya untuk mengisi daya dengan melihat infografik yang ada di layar smartphone.
Kesimpulan
Dengan banderol yang relatif premium, semua fitur Galaxy Buds+ memang dirancang serbalengkap, fungsional, dan mudah digunakan. Sehingga cocok sekali dengan targetnya, pengguna seri S atau Note yang aktif bekerja, meeting, serta berkomunikasi menggunakan earphone atau TWS.
Catatan saya mungkin lebih personal. Karena bentuk telinga saya tidak terlalu nyaman untuk menggunakan TWS dan headset nirkabel dengan jenis apapun lebih dari satu jam karena jadi sakit dan pegal. Selebihnya, fungsi, fitur, dan suara Galaxy Buds+ sangat sangat membantu pekerjaan dan hiburan.
Tapi, sekarang semua berubah. Teknologi TWS terus disempurnakan dan jauh lebih baik dibanding beberapa tahun terakhir. Mampu menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Nah, Sindonews mencoba menggunakan Galaxy Buds+ selama beberapa pekan terakhir. Dan ini kesimpulannya:
Panggilan Video
Masa pandemi dan momen PSBB mendadak membuat video call jadi rutinitas baru. Otomatis, earphone/headphone dengan kualitas mikropon yang sangat baik menjadi krusial. Jika bicara tidak terdengar, komunikasi dan pekerjaan ikut tertanggu. Opsi menggunakan earphone tanpa kabel jadi nilai plus jadi lebih leluasa bergerak. Plus, di video saat meeting atau webinar pun tidak terlihat kabel yang mengganggu.
Itu, yang menjadikan Galaxy Buds+ sebagai andalan saya video call. Saya suka sekali suaranya yang jernih. Karena ada tiga mikropon, dua diluar dan satu di dalam. Lebih banyak mikropon, lebih sedikit noise atau suara mengganggu yang terdengar. Bagi lawan bicara, suara saya juga terdengar jelas tanpa perlu berteriak.
Ketika di tempat ramai seperti stasiun kereta atau di pinggir jalan pun, saya tetap berbicara biasa dan masih terdengar jelas.
Hiburan
Selain panggilan video, saya juga memakai Galaxy Buds+ untuk mendengarkan musik atau menonton film di YouTube ketika misalnya di Commuterline. Suaranya, menurut saya sangat baik. Lebih baik dibanding rata-rata earphone di pasaran.
Dan jangan pernah membandingkannya dengan TWS yang dibanderol ratusan ribu. Beda jauh.
Treble-nya jernih. Vokal Billie Eilish di lagu everything i wanted terdengar jernih dan merdu. Tapi, bass-nya pun cukup nendang. Ini berkat 2-way dynamic speaker Tweeter untuk nada tinggi dan Woofer untuk suara bass.
Semuanya di-tuning oleh AKG, sehingga seimbang. Jadi, untuk mendengarkan podcast atau menerima panggilan telepon menyenangkan. Untuk marathon Netflix pun seru.
Banyak Fitur
Dengan banderol Rp2.399.000, Galaxy Buds+ terbilang premium. Ada segudang fitur yang bisa dimaksimalkan bagi mereka yang sudah terbiasa dengan TWS.
Untuk menghubungkannya, mudah. Begitu diambil dari case-nya, otomatis terhubung ke Galaxy S20 Ultra saya. Praktis sekali.
Lalu, ada akun Samsung Cloud untuk lebih banyak melakukan personalisasi terhadap Galaxy Buds+. Sehingga suara yang dihasilkan benar-benar personal seperti yang kita mau.
Bahkan, kita bisa mengatur Ambient Sound yang akan memblokir suara berisik dari luar, apakah rendah, sedang, tinggi atau ekstra tinggi. Misalnya seberapa besar suara kendaraan yang bisa masuk dan terdengar.
Sentuhan di Galaxy Buds+ juga bisa dimodifikasi, misalnya untuk melakukan hal-hal tertentu seperti menjawah ponsel atau mengatur volume. Misalnya ketuk satu kali, dua kali, hingga sentuh dan tahan, misalnya untuk otomatis membuka Spotify.
Tidak hanya untuk pengguna Android, TWS ini juga bisa dipakai oleh iOS, bahkan komputer.
Baca Juga: Ini Plus Minus Menggunakan Galaxy Buds.
Fashion
Tentu, TWS juga soal gengsi dan gaya. Karena tampilannya sendiri sudah sangat keren. Desainnya sederhana dan mewah. Earbuds juga diposisikan menempel rapi di case-nya.
Favorit saya adalah di Galaxy Buds+ kita tidak pusing soal baterai berkekuatan 85mAh-nya. Bisa digunakan 11 jam atau seharian. Kalaupun habis, masukkan saja ke case-nya yang berkapasitas 270mAh. Dalam 3 menit, bisa langsung digunakan 1 jam. Penting di saat darurat.
Pengisian daya di case sudah memakai USB-C. Bahkan, jika lupa membawa kabel bisa di-charge dengan wireless charging Qi dengan diletakkan di atas Galaxy S20 Ultra.
Kita bahkan bisa tahu kapan saatnya untuk mengisi daya dengan melihat infografik yang ada di layar smartphone.
Kesimpulan
Dengan banderol yang relatif premium, semua fitur Galaxy Buds+ memang dirancang serbalengkap, fungsional, dan mudah digunakan. Sehingga cocok sekali dengan targetnya, pengguna seri S atau Note yang aktif bekerja, meeting, serta berkomunikasi menggunakan earphone atau TWS.
Catatan saya mungkin lebih personal. Karena bentuk telinga saya tidak terlalu nyaman untuk menggunakan TWS dan headset nirkabel dengan jenis apapun lebih dari satu jam karena jadi sakit dan pegal. Selebihnya, fungsi, fitur, dan suara Galaxy Buds+ sangat sangat membantu pekerjaan dan hiburan.
(dan)
Lihat Juga :
