Kementerian Kehakiman Amerika Selidiki Tesla atas Dugaan Tindak Kriminal

Kamis, 27 Oktober 2022 - 14:31 WIB
loading...
Kementerian Kehakiman Amerika Selidiki Tesla atas Dugaan Tindak Kriminal
Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menyelidiki Tesla karena klaim Autopilot yang tidak sesuai dengan fakta. Foto/Autoexpress
A A A
JAKARTA - Perusahaan mobil listrik Tesla akan diselidiki oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat atas dugaan tindak kriminal. Tiga sumber yang dikutip Reuters memastikan adanya proses penyelidikan dari departemen tersebut.

Menurut mereka asal muasal dugaan tindak kriminal itu bermuara pada klaim Tesla dan CEO Tesla, Elon Musk yang menyebutkan mobil listrik bisa berjalan sendiri atau otonom.

Pihak Kementerian Kehakiman Amerika dilaporkan telah melakukan penyelidikan secara diam-diam mengenai klaim tersebut. Diketahui pada awal 2016, Tesla dan Elon Musk sesumbar mengenai kemampuan Autopilot yang dimiliki Tesla.

Pria kelahiran 28 Juni 1971 itu bahkan menyebutkan kemampuan Autopilot mungkin jauh lebih baik dari manusia. Ironisnya kenyataan yang terjadi di lapangan berkata sebaliknya.

Lebih dari selusin kecelakaan, beberapa di antara fatal, terjadi karena sistem bantuan pengemudi Autopilot Tesla yang aktif. Setelah diselidiki kecelakaan yang terjadi menunjukkan posisi Autopilot tengah bekerja.



Kementerian Kehakiman Amerika Selidiki Tesla atas Dugaan Tindak Kriminal


Di situs resmi Tesla bahkan terdapat sebuah video yang menunjukkan kemampuan Autopilot. Di video tersebut terdengar klaim yang mengatakan orang yang ada di dalam mobil tidak perlu melakukan apa pun.

“Orang di kursi pengemudi hanya ada di sana karena alasan hukum. Dia tidak melakukan apa-apa. Mobil itu mengemudi sendiri," tulis videp yang ada di situs resmi Tesla.

Uniknya di situs yang sama, Tesla juga menuliskan teknologi itu dirancang untuk membantu kemudi, pengereman, kecepatan dan perubahan jalur. "Tetapi fitur-fitur ini tidak membuat kendaraan menjadi otonom," tulis Tesla.

Hal itu justru tidak sejalan dengan klaim tim marketing Tesla dan juga Elon Musk. Terdapat kesimpangsiuran antara klaim yang dipasarkan hingga informasi yang ada di situs resmi.



Kementerian Kehakiman Amerika Selidiki Tesla atas Dugaan Tindak Kriminal


Parahnya banyak kejadian kecelakaan yang terjadi justru karena terpengaruh klaim yang diberikan tim pemasaran Tesla dan Elon Musk. Hal itu yang membuat Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mulai melakukan penyelidikan adanya tindakan kriminal.

Tesla, yang membubarkan departemen Public Relations pada tahun 2020, tidak menanggapi pertanyaan tertulis dari Reuters mengenai upaya penyelidikan itu. Elon Musk juga tidak mengomentari kondisi itu melalui Twitter seperti yang selalu dia lakukan sebelumnya.

Hanya saja dalam sebuah wawancara dengan Automotive News pada tahun 2020, Elon Musk pernah mengatakan kecelakaan yang terjadi dengan Autopilot Tesla kebanyakan kesalahan pelanggan yang tidak menggunakan sistem itu dengan cara yang benar atau tidak sesuai instruksi Tesla.

The Guardian mengatakan penyelidikan yang dilakukan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat punya dampak serius. Kemungkinan jika ada data yang lengkap, mereka bisa melakukan tuntutan pidana terhadap perusahaan atau eksekutif yang ada di perusahaan yang tengah diselidiki itu.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2852 seconds (0.1#10.140)