Pakar Safety Driving Ingatkan Bahaya Menerjang Banjir dan Genangan Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hujan deras yang melanda Jabodetabek dalam beberapa hari terakhir berpotensi menimbulkan genangan air tinggi, dan bahkan banjir.
Pakar safety driving Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengingatkan masyarakat Indonesia yang mengabaikan bahaya genangan air dan nekat menerobos bajir.
”Pengendara diharapkan untuk tidak gegabah walau merasa kendaraan besar mampu menerobos banjir dengan aman,” ujarnya. Nah, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat menerobos banjir atau genangan tinggi seperti dilansir OLX:
1. Jangan injak pedal gas saat menerobos banjir
Sony menjelaskan jika jarak yang ingin ditempuh relatif pendek sehingga ingin menerobos banjir, sebaiknya biarkan mobil berjalan tanpa perlu menginjak pedal gas. Alasannya, jika pedal gas diinjak ada kemungkinan air dapat masuk ke dalam filter udara.
2. Jangan memaksa untuk menerobos banjir jika air sudah tinggi
Jika air sudah tinggi, disarankan tidak memaksa melewati. Sebab, ada kemungkinan air masuk dan bahkan menutup bagian air intake kendaraan.
“Rata-rata ketinggian pada air intake itu sama dengan lampu utama. Jika air intake tertutup air, ada kemungkinan mesin mengalami water hammer atau blok mesin dapat pecah. Kalau seperti ini kemungkinan kerusakan pada kendaraan itu besar,” sebut Sony.
3. Cek kolong kendaraan setelah melewati banjir
Memeriksa kendaraan mobil setelah melewati banjir penting. Hal ini sering terabaikan. Sebba, secara kasat mata kendaraan terlihat dalam kondisi baik. Padahal jika bagian bawah mobil terendam banjir ada kemungkinan terjadi rembesan pada karpet, sehingga pada bagian bawah mobil terdapat floor drain.
”Jika tidak diperiksa dan dibersihkan, maka kendaraan akan berjamur dan mengeluarkan bau tidak sedap. Kalau mobil tidak cepat tertangani, maka nilai jual pasti turun,” katanya.
4. Waspadai binatang
Turunnya hujan secara berkala dan banjir yang menutupi permukaan jalan, banyak binatang keluar dari tempat tinggal dan mencoba mencari tempat yang hangat atau berteduh. Hal ini juga perludiwaspadai.
Pakar safety driving Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengingatkan masyarakat Indonesia yang mengabaikan bahaya genangan air dan nekat menerobos bajir.
”Pengendara diharapkan untuk tidak gegabah walau merasa kendaraan besar mampu menerobos banjir dengan aman,” ujarnya. Nah, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat menerobos banjir atau genangan tinggi seperti dilansir OLX:
1. Jangan injak pedal gas saat menerobos banjir
Sony menjelaskan jika jarak yang ingin ditempuh relatif pendek sehingga ingin menerobos banjir, sebaiknya biarkan mobil berjalan tanpa perlu menginjak pedal gas. Alasannya, jika pedal gas diinjak ada kemungkinan air dapat masuk ke dalam filter udara.
2. Jangan memaksa untuk menerobos banjir jika air sudah tinggi
Jika air sudah tinggi, disarankan tidak memaksa melewati. Sebab, ada kemungkinan air masuk dan bahkan menutup bagian air intake kendaraan.
“Rata-rata ketinggian pada air intake itu sama dengan lampu utama. Jika air intake tertutup air, ada kemungkinan mesin mengalami water hammer atau blok mesin dapat pecah. Kalau seperti ini kemungkinan kerusakan pada kendaraan itu besar,” sebut Sony.
3. Cek kolong kendaraan setelah melewati banjir
Memeriksa kendaraan mobil setelah melewati banjir penting. Hal ini sering terabaikan. Sebba, secara kasat mata kendaraan terlihat dalam kondisi baik. Padahal jika bagian bawah mobil terendam banjir ada kemungkinan terjadi rembesan pada karpet, sehingga pada bagian bawah mobil terdapat floor drain.
”Jika tidak diperiksa dan dibersihkan, maka kendaraan akan berjamur dan mengeluarkan bau tidak sedap. Kalau mobil tidak cepat tertangani, maka nilai jual pasti turun,” katanya.
Baca Juga
4. Waspadai binatang
Turunnya hujan secara berkala dan banjir yang menutupi permukaan jalan, banyak binatang keluar dari tempat tinggal dan mencoba mencari tempat yang hangat atau berteduh. Hal ini juga perludiwaspadai.
(dan)