Ini Jawaban Para Sopir Soal Tulisan Lucu dan Menggelitik di Body Truk

JAKARTA - Tulisan-tulisan di body truk kerap mencuri perhatian banyak orang. Tulisan-tulisan yang nakal, bijak, dan humor di body truk itu selalu jadi pemandangan tersendiri di jalanan.

Tulisan tersebut semakin menarik karena tidak sekadar hanya berupa tulisan tapi juga kerap ditambahkan dengan gambar. Lalu pertanyaannya sebenarnya dari mana tulisan-tulisan itu datang dan apa yang ingin hendak disampaikan?

Ali Sadikin, anggota Canter Mania Indonesia Community (CMIC) mengatakan tulisan-tulisan tersebut tidak sekadar hanya untuk tampil berbeda dan ingin jadi pusat perhatian. Menurutnya kebanyakan tulisan yang mereka buat di body truk adalah keresehan mereka dalam memandang kehidupan.

"Kita tulis apa yang memang kita sering lihat. Misalnya soal tulisan hutang yang ada di truk saya. Ini karena orang lebih mengutamakan beli barang ketimbang bayar hutang," ujar Ali Sadikin.

Dia mengaku punya pengalaman sedih soal hutang. Menurutnya banyak temannya meminjam uang darinya hanya untuk membeli barang. Sayangnya, Ali Sadikin justru kesulitan ketika meminta uang itu balik lagi.

Alhasil hubungannya dengan temannya itu jadi memburuk. Semuanya justru gara-gara hutang dan gengsi karena ingin membeli barang.





"Dari situ saya tulis saja di truk karena memang kenyataannya demikian. Sama seperti tulisan lain di truk saya juga soal manusia boleh berencana tapi saldo yang menentukan juga," ucap Ali Sadikin sambil tertawa.

Dia mengaku tidak berharap banyak dari tulisan-tulisan yang ada di truk itu. Tidak juga ingin menggurui agar ada orang yang bisa mengambil hikmah dari tulisan tersebut. "Ya cuma senang aja kalo ada orang yang punya perasaan yang sama dengan tulisan ini," katanya serius.

Senada dengan Ali Sadikin, Dani anggota CMIC Koridor Tulungagung mengaku tidak punya niatan khusus dari tulisan-tulisan yang ada di body truk miliknya. Tidak mau berbohong, dia mengaku sekadar ikut-ikutan teman sesama sopir yang bikin tulisan di body truk.

Awalnya dia ingin tampil beda dengan tulisan yang dibuat-buat. Namun pada akhirnya dia lebih memilih tulisan yang lebih dekat dengan kehidupannya sehari-hari. Mulai dari kesedihan, kegembiraan, keluarga, hingga wanita.

Dia akhirnya berimprovisasi sendiri memberikan tulisan unik di truk kesayangannya. "Kapor barus ning jero kutang. Kerjo terus nggo bayar utang." Setidaknya tulisan itu menurut dia mewakili dirinya yang harus kerja keras banting tulang menyambung hari demi hari mengendarai sopir truk. Dari situ juga dia terus terpacu untuk terus bekerja tanpa banyak mengeluh.





"Jadinya ya kalau enggak kerja ya enggak bisa apa-apa," katanya serius.

Dani mengaku merogoh kocek pribadi untuk membuat tulisan di truk. Umumnya biaya yang dihabiskan mencapai Rp700.000 per tulisan. "Jadi kalau ada beberapa tulisan di bagian lain ya nambah lagi bayarnya," terang Dani.

Keresahan-keresahan sopir truk tersebut dalam memandang kehidupan diamini oleh Fiki, Gubernur CMIC Jawa Timur. Menurutnya hidup di jalan membuat para sopir jadi lebih sering melihat permasalahan hidup dengan cara yang berbeda.

Kegalauan itu akhirnya ditumpahkan tidak hanya pada sesama rekan sopir tapi juga kendaraan yang menemani mereka setiap hari. Jadi jangan heran jika tulisan-tulisan di body truk sangat bervariasi.

Menurut Fiki itu semua tergantung dari para sopir dalam melihat kehidupannya sendiri. "Kalau yang membaca merasa ada hubungannya ya karena memang sopir truk itu juga sama seperti orang lainnya," jelas Fiki.