Tesla Akui Mobil Listrik Bisa Murah Jika Ukuran Baterai Diperkecil
loading...
![Tesla Akui Mobil Listrik...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2022/11/29/183/955269/tesla-akui-mobil-listrik-bisa-murah-jika-ukuran-baterai-diperkecil-nqg.webp)
Tesla sebut mobil listrik bisa murah asalkan memakai baterai kecil. FOTO/ IST
A
A
A
TEXAS - Tesla pastikan permintaan terhadap kendaraan listrik semakin meningkat, terutama dengan harga yang terjangkau.
Namun, sangat sulit untuk menciptakan mobil listrik “murah” karena bahan baku baterai yang masih sangat tinggi.
Peter Rawlinson, CEO Lucid dan mantan chief engineer untuk Tesla Model S, baru-baru ini menegaskan kembali bahwa untuk mobil listrik, jarak tempuh dan efisiensi adalah kunci untuk menurunkan biaya dan meningkatkan adopsi.
Lucid memang telah mencetak rekor untuk jarak tempuh terpanjang bagi kendaraan listrik, meski harga yang ditawarkan cukup mahal. Sekarang Lucid akan memanfaatkan teknologi hasil kembangannya untuk membuat mobil listrik lebih terjangkau.
“Misi Lucid bukan hanya untuk menciptakan kendaraan listrik dan fokus pada mobil listrik ini saja. Misi kami adalah untuk mengembangkan seni yang berasal dari EV,” kata Rawlinson seperti dikutip dari Insideevs.
Untuk saat ini, baterai kendaraan listrik sangat langka karena terbatasnya bahan baku seperti lithium dan yang lainnya.
Belum lagi fakta bahwa sebagian besar produsen mobil terus mengembangkan kendaraan listrik, sehingga permintaan baterai terus meningkat.
Atas alasan ini, Rawlinson mengatakan tujuannya adalah untuk mendapatkan jarak tempuh lebih panjang dari paket baterai yang kecil.
Jika dapat menggunakan lebih sedikit baterai untuk menempuh jarak yang lebih jauh, maka itu menjadi sebuah langkah maju.
Ini berarti sebuah produsen kendaraan listrik dapat memproduksi lebih banyak mobil. Biaya produksi mobil listrik bisa jauh lebih murah, dan dapat menjualnya dengan harga yang terjangkau.
“Saya pikir sangat penting bahwa saya memiliki peran ini untuk mencoba dan membuat narasi, dengan mendorong ke arah efisiensi. Saya ingin melangkah sejauh mungkin dengan baterai sekecil mungkin,” ujar Rawlinson.
Rawlinson tidak menyarankan agar produsen mobil menghasilkan dua kursi ultra-ringan dengan kecepatan tertinggi hanya 80 km/jam. Produsen EV masih harus fokus untuk membuat opsi yang menarik, sambil berusaha menurunkan harga.
“Kami telah melakukannya dengan arsitektur ultrahigh-voltage, 920 volt, pengisian lebih cepat, mendapatkan jarak 300 mil dalam 21 menit. Kami juga memiliki jarak tempuh terpanjang mencapai 836 km, ruang interior paling luas, frunk terbesar di dunia (untuk sedan),” ucap Rawlinson.
Lucid memang belum memproduksi mobil listrik “murah”, tetapi baru-baru ini mengumumkan versi entry-level dari sedan Air yang harganya hampir setengah dari harga sedan saat pertama kali masuk ke pasar.
Model Air Pure memiliki jarak tempuh mencapai 659 km yang dibanderol mulai dari sekitar USD 87.000 (Rp1,3 miliar). Ketika Air pertama kali masuk ke pasar, harganya mulai dari USD 169.000 (Rp2,6 miliar).
Kabarnya Lucid akan menawarkan mobil listrik dengan harga yang lebih murah sekitar USD 50.000. Bahkan, mereka berencana untuk membuat mobil di bawah angka tersebut ke depannya.
Rawlinson juga mengatakan dapat memberikan teknologinya ke perusahaan lain demi menghasilkan mobil listrik yang lebih murah. Ia mengatakan bahwa beberapa produsen mobil telah bertanya tentang kemungkinan lisensi teknologi ciptaannya
Namun, sangat sulit untuk menciptakan mobil listrik “murah” karena bahan baku baterai yang masih sangat tinggi.
Baca Juga
Peter Rawlinson, CEO Lucid dan mantan chief engineer untuk Tesla Model S, baru-baru ini menegaskan kembali bahwa untuk mobil listrik, jarak tempuh dan efisiensi adalah kunci untuk menurunkan biaya dan meningkatkan adopsi.
Lucid memang telah mencetak rekor untuk jarak tempuh terpanjang bagi kendaraan listrik, meski harga yang ditawarkan cukup mahal. Sekarang Lucid akan memanfaatkan teknologi hasil kembangannya untuk membuat mobil listrik lebih terjangkau.
“Misi Lucid bukan hanya untuk menciptakan kendaraan listrik dan fokus pada mobil listrik ini saja. Misi kami adalah untuk mengembangkan seni yang berasal dari EV,” kata Rawlinson seperti dikutip dari Insideevs.
Untuk saat ini, baterai kendaraan listrik sangat langka karena terbatasnya bahan baku seperti lithium dan yang lainnya.
Belum lagi fakta bahwa sebagian besar produsen mobil terus mengembangkan kendaraan listrik, sehingga permintaan baterai terus meningkat.
Atas alasan ini, Rawlinson mengatakan tujuannya adalah untuk mendapatkan jarak tempuh lebih panjang dari paket baterai yang kecil.
Jika dapat menggunakan lebih sedikit baterai untuk menempuh jarak yang lebih jauh, maka itu menjadi sebuah langkah maju.
Ini berarti sebuah produsen kendaraan listrik dapat memproduksi lebih banyak mobil. Biaya produksi mobil listrik bisa jauh lebih murah, dan dapat menjualnya dengan harga yang terjangkau.
“Saya pikir sangat penting bahwa saya memiliki peran ini untuk mencoba dan membuat narasi, dengan mendorong ke arah efisiensi. Saya ingin melangkah sejauh mungkin dengan baterai sekecil mungkin,” ujar Rawlinson.
Rawlinson tidak menyarankan agar produsen mobil menghasilkan dua kursi ultra-ringan dengan kecepatan tertinggi hanya 80 km/jam. Produsen EV masih harus fokus untuk membuat opsi yang menarik, sambil berusaha menurunkan harga.
“Kami telah melakukannya dengan arsitektur ultrahigh-voltage, 920 volt, pengisian lebih cepat, mendapatkan jarak 300 mil dalam 21 menit. Kami juga memiliki jarak tempuh terpanjang mencapai 836 km, ruang interior paling luas, frunk terbesar di dunia (untuk sedan),” ucap Rawlinson.
Lucid memang belum memproduksi mobil listrik “murah”, tetapi baru-baru ini mengumumkan versi entry-level dari sedan Air yang harganya hampir setengah dari harga sedan saat pertama kali masuk ke pasar.
Model Air Pure memiliki jarak tempuh mencapai 659 km yang dibanderol mulai dari sekitar USD 87.000 (Rp1,3 miliar). Ketika Air pertama kali masuk ke pasar, harganya mulai dari USD 169.000 (Rp2,6 miliar).
Kabarnya Lucid akan menawarkan mobil listrik dengan harga yang lebih murah sekitar USD 50.000. Bahkan, mereka berencana untuk membuat mobil di bawah angka tersebut ke depannya.
Rawlinson juga mengatakan dapat memberikan teknologinya ke perusahaan lain demi menghasilkan mobil listrik yang lebih murah. Ia mengatakan bahwa beberapa produsen mobil telah bertanya tentang kemungkinan lisensi teknologi ciptaannya
(wbs)