Charging Station Lemot Bikin Mobil Listrik Korea Gampang Kalahkan Volkswagen

JAKARTA - Bloomberg memberikan analisa menarik mengapa penjualan mobil listrik buatan Korea Selatan mengalahkan mobil listrik buatan Volkswagen AG di pasar Amerika Serikat. Saat ini mobil-mobil listrik buatan Korea Selatan seperti Hyundai Ioniq 5 dan KIA EV6 sangat tinggi dibandingkan mobil-mobil listrik buatan Volkswagen AG seperti Volkswagen ID.4, Porsche Taycan, dan Audi e-tron GT.

Contohnya saja tahun lalu sebanyak 17.200 Hyundai Ioniq 5 berhasil terjual di Amerika Serikat. Jauh lebih tinggi dibanding Volkswagen ID.4 yang cuma dikirim ke konsumen sebanyak 5.400 unit.

Perbedaan kontras itu ternyata disebabkan oleh fasilitas charging station buatan Volkswagen AG yang ternyata jauh lebih lemot dibandingkan buatan Hyundai dan KIA.

Pasalnya charging station yang dibuat oleh Volkswagen AG kebanyakan memiliki kekuatan 400 volt. Padahal saat ini beberapa mobil listrik yang dimiliki grup otomotif asal Jerman itu membutuhkan pasokan energi dari charging station dengan kekuatan 800 volt.





Hanya saja Volkswagen AG terpaksa tidak melakukannya karena beberapa mobil listrik yang mereka buat memang adaptif dengan charging station berkekuatan 400 volt. Contohnya adalah Volkwagen ID.4 dan Audi Q4 e-tron.

Ini berbeda dengan Hyundai dan KIA yang memang lebih memilih membangun charging station dengan kekuatan 800 volt. Setiap mobil listrik buatan Hyundai dan KIA sudah sangat siap untuk menerima energi dari charging station berkekuatan 800 volt.

Hal itu membuat waktu mengisi baterai mobil listrik Hyundai dan KIA di charging station justru jauh lebih cepat dibanding mobil listrik buatan Volkswagen AG.





"Volkswagen ID.4 butuh waktu 20 menit hanya untuk mengisi baterai agar bisa menempuh jarak 200 kilometer. Di sisi lain Hyundai Ioniq 5 hanya butuh waktu 10 menit untuk kondisi yang sama," lapor Bloomberg.

Tidak heran jika banyak orang lebih memilih Hyundai Ioniq 5 ketimbang Volkswagen ID.4. Apalagi di pasar Amerika Serikat kedua mobil listrik itu dijual di harga yang sama yakni USD50.000 atau setara Rp776,6 juta.

Volkswagen disebutkan Bloomberg sudah menyadari kondisi itu. Mereka mengaku telah memiliki cara baru agar bisa memangkas waktu isi ulang baterai di charging station. Caranya dengan menggunakan baterai baru yang akan dicangkokkan di mobil-mobil listrik anyar mereka ke depannya.